49

4K 265 430
                                    

Tinggalkan jejak🐾
Vote Ama komen dulu yagesyak

WARNING⚠️⚠️
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Saat Fino sedang sibuk dengan urusan mabok mabokannya itu di bar. Zean sedang sibuk melarikan diri dari mamanya. Setelah semua usaha yang dia lakukan, akhirnya dia berhasil kabur dari rumah itu.

Zean berpura pura haus dan meminta mamanya untuk mengambilkannya air di dapur. Yah walaupun itu tidak sopan, tapi sekarang Zean harus memprioritaskan Fino. Zean tidak tau Fino kemana sekarang.

Zean mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata rata. Sekarang tujuannya hanya rumah kontrakan Fino.

Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh, akhirnya Zean sampai di depan rumah kontrakan Fino.

Zean turun dari motornya. Dia kemudian berjalan ke arah pintu masuk dengan tergesa gesa.

Tok tok tok

Zean mengetuk ngetuk pintu rumah itu.

"Fino? Lo ada di dalem kan? Buka pintunya!"ujar Zean sedikit meninggikan suaranya

Karena tak kunjung ada jawaban, Zean menggedor gedor lebih keras pintu Fino

Bruk bruk bruk

"FINO?! BUKA PINTUNYA!"Teriak Zean lagi. Dia mencoba membuka pintu rumah Fino tapi percuma saja. Pintunya terkunci

Tenang. Untuk sekarang Zean harus tenang dan berpikir positif.
Dia harus meminta bantuan atau apapun itu

Zean merogoh kantong celananya untuk mengambil handphonenya.

Zean mencoba untuk menelpon Arkan. Mungkin saja Fino ada di rumah Arkan. Secara Arkan dengan Fino cukup dekat.

Untung saja Arkan menjawab telpon Zean dengan cepat.

"Halo?" Ujar Arkan dari seberang telepon.

"Arkan Fino ada di rumah Lo?"tanya Zean dengan nada panik. Tentu saja Arkan heran mendengar Zean yang tiba tiba menanyakan Fino dengan panik seperti itu

"Hah?nggak ada, dia kemana?"tanya Arkan kembali. Zean menghela nafas kasar. Dia mengira jika Fino ada dir umah Arkan.

"Ceritanya panjang. Intinya gw sekarang nggak tau Fino ada dimana"ujar Zean. Arkan yang mendengarnya tentu saja terkejut.

"Gara gara bertengkar sama Lo lagi?"tanya Arkan

"Sekarang lebih dari itu"ujar Zean. Arkan mengerti, dia mengetahui sebagian besar masalah keluarga Zean.

"Gw ada di kontrakannya Fino, tapi dia nggak ada. Gw bingung sekarang"lanjut Zean lagi

"Gw kesana sekarang, coba Lo telponin temen temen dia yang laen"ujar Arkan. Zean lega jika Arkan ingin membantunya. Pasalnya dia tidak tau ingin meminta bantuan kepada siapa lagi selain kepada Arkan. Rumah Arkan juga tidak jauh dari sini, jadi dia pasti akan sampai beberapa saat lagi

"Gw tutup dulu"ujar Zean. Dia kemudian menutup telponnya setelah Arkan mengiyakannya.

Tapi dia akan menelpon siapa lagi sekarang? Apa dia perlu menunggu Fino kembali ke sini saja?

Tidak tidak, dia tidak boleh diam saja.

Zean mencoba menelpon Fino. Bodohnya dia, dia tidak menelpon Fino terlebih dahulu tadi

Tapi hasilnya sama saja, sebab Fino tidak mengangkat telponnya.

Zean semakin di buat panik oleh Fino. Mengapa dia tidak mengangkat telponnya? Apa dia sibuk atau apa? Tapi mengingat kejadian tadi, tidak mungkin Fino baik baik saja

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang