54

3.2K 250 365
                                    

Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Melvin benar benar lupa jika dia akan di jemput oleh Ian nanti sore. Untung saja Melvin masih mempunyai waktu sebelum Ian datang menjemputnya. Melvin keterusan tidur di kamar Azka, padahal niatnya hanya ingin tidur sebentar saja

Melvin lega sebab Azka tidak ada di sampingnya saat dia terbangun, untung saja Azka tidak menendangnya dari kasur. Tapi yang lebih mengherankan bagi Melvin, selimut ada di atas tubuhnya. apa dirinya tidak sengaja merebut selimut Azka saat tidur tadi? Ah tidak, betapa cerobohnya.

Tapi mengapa Azka tidak membangunkannya? Tidak mungkin juga jika Azka yang menyelimutinya, itu tidak mungkin.

Melvin membuang pikirannya itu. Bukannya ini lebih baik? untuk sekarang dia selamat. Jika dipikirkan baik baik, perbuatannya yang tidur di samping Azka tadi merupakan hal gila. Untunglah tidak terjadi hal hal yang tidak di inginkan, sepertinya keberuntungan berpihak padanya.

"Masa masih pusing? Tidurnya masih nggak cukup?" Melvin duduk di tepi ranjang. Memejamkan mata sejenak untuk menghilangkan rasa pusingnya karena terbangun tiba tiba.

Setelah merasa sedikit lebih baik, Melvin berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu. Baru sempat berjalan 2 langkah, pintu tersebut dibuka oleh seseorang dari luar.

Kriet

Suara pintu terbuka. Terlihat Azka yang berada di ambang pintu. Dia berjalan ke arah Melvin.

Terjadi keheningan sesaat sebelum suara Melvin memecahkan suasana.

"Ee maaf bang, gw bakal keluar sekarang"ujar Melvin kemudian lanjut melangkahkan kakinya berniat untuk keluar dari sana. Mungkin saja Azka terganggu dengan kehadirannya.

"Ee udah baikan?" Tanya Azka. Mereka sama sama gugup. Canggung satu sama lain.

"Kan Lo yang sakit, bukan gw" ujar melvin memandang heran Azka. bukankah Azka yang sakit? Dirinya tidak sakit.

"Pusing kan?tidur aja"ujar Azka mengalihkan pandangannya

"Nggak, ee maaf ya bang, gw tidur di sini" ujar Melvin meminta maaf. Dia merasa harus meminta maaf dengan tindakannya yang seenaknya.

"Hmm" Azka tidak dapat memikirkan kata kata yang tepat untuk situasi yang menurutnya sangat canggung. Mengapa juga dirinya harus canggung, padahal hanya dengan Melvin.

"kalau gitu gw balik ke kamar dulu"ujar Melvin. Sebaiknya dia segera mengakhiri kehidupan- maksudnya kecanggungan ini. Tidak baik berduaan, nanti jadi syaiton.

Setelah mengatakan itu Melvin langsung berjalan keluar dari kamar Azka. Mana tahan kalau harus canggung kayak gitu.

Sekarang sudah hampir jam 5. Melvin tidak menyangka akan tidur selama itu. Ian juga seharusnya sudah hampir datang menjemputnya. Mungkin Melvin hanya akan shalat terlebih dahulu, dia akan mandi jika sempat.

Melvin juga belum memikirkan alasan apa yang akan dia berikan agar Azka tidak curiga.

• • • •

Pada akhirnya Melvin hanya shalat dan tidak sempat untuk mandi. Setelah selesai shalat tadi bi' Rida memanggilnya sebab Ian sudah datang. Padahal Melvin belum menyiapkan apapun.

Bi Rida mengatakan jika Ian sudah menunggu di ruang tamu, dengan cepat Melvin turun ke sana.

Sialnya Azka juga ada disana, Melvin bahkan belum menyiapkan sepatah kata pun untuk dikatakan kepada Azka.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang