END

3.7K 297 55
                                    

Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.

WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________

Happy reading all📖
______________________________________

Beberapa hari yang lalu, Melvin telah diizinkan keluar dari rumah sakit. Sebenarnya David menyarankan agar Melvin tinggal 2 hari lagi, namun Melvin menolaknya sebab dia sudah 1 Minggu berada di ruangan membosankan itu. Siapa juga yang betah dengan bau obat obatan rumah sakit?

Tapi saat sampai di rumah, Melvin tidak mendapatkan kebebasan yang ia idam idamkan. Sebab Azka terus bertingkah aneh, Azka  overprotektif  kepada Melvin. Melvin ingin ke toilet saja Azka selalu mengikutinya dan menunggu di depan pintu. Siapa yang tidak risih? Mau berak saja Melvin di tunggu di depan pintu. Rasanya pup Melvin tidak bisa keluar dengan tenang.

Kalian mau tau bagaimana overprotektif seorang Azka?

Sekarang, Melvin hanya ingin makan malam, Azka sudah berada di kamar Melvin dan menunggunya untuk turun.

"Ayo makan malam" ujar Azka setelah masuk ke kamar Melvin tanpa mengetuk.

"Astaghfirullah setan! Ya Allah bangg!  Ketuk dulu pintunyaa" ujar Melvin yang terkejut. Rasanya jantungnya mau copot saja. Melvin sedang menonton film horor dan tiba tiba azka masuk tanpa mengetuk pintu.

"Oh iya ya" ujar Azka yang tidak merasa bersalah.

"Bentar gw ngecas hp dulu" ujar Melvin.

"Sini biar gw aja" ujar Azka seraya berjalan menuju kasur dimana Melvin sedang berbaring di sana.

"Gw ajaa" ujar Melvin kemudian bangun dari acara berbaring di kasur empuknya.

"Perut lo masih sakit, biar gw aja" ujar Azka kemudian hendak mengambil handphone Melvin dari tangannya.

"Apa hubungannya bjirrr" ujar Melvin tak habis pikir. Melvin sebenarnya senang jika Azka peduli kepadanya, tapi tidak berlebihan seperti ini juga.

"Jangan banyak gerak! Nanti luka lo kebuka lagi" ujar Azka memperingati Melvin. Sebenarnya saat hari pertama Melvin tiba di rumah, lukanya kembali terbuka akibat terlalu aktif. Alhasil membuat Azka kalang kabut melihat luka Melvin yang terbuka kembali.

"Aduhh aduh sakit bang, sakit banget" ujar Melvin. Ia kesal dengan Azka dan berniat untuk menjahilinya sedikit.

"Eh? Maaf, maafin gw. Sini gw liat dulu" Azka sedikit panik mendengar Melvin yang merintih kesakitan.

Azka duduk di kasur Melvin kemudian memegang pundak Melvin agar menyalurkan ketenangan.

Jujur saja Rekasi Azka melebihi ekspektasi Melvin.

"Sini, gw harus apa biar nggak sakit?" Tanya Azka kepada Melvin.

"Pfft-BWUAHAHAHAHA nggak kok bang, gw bercanda" Melvin tertawa terbahak bahak melihat Azka yang percaya dengan akting payahnya itu.

"Ha?" Azka menjatuhkan rahang bawahnya.

"Maafin gw ya?" Melvin tidak dapat memprediksi ucapan Azka yang satu ini.

"Hah? Maaf buat apa? Gw yang salah loh bang" ujar Melvin heran.

"Maaf, gara gara gw..." Ujar Azka seraya menatap lirih ke arah luka di perut Melvin.

Melvin jadi gelagapan  sendiri dengan ucapan Azka. Padahal dia sendiri yang memulai dramanya.

"Ini sama sekali bukan salah lo bang" ujar Melvin. Azka kemudian menghela nafasnya.

Bang,Gw Kangen.. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang