Yang baca doang tapi nggak vote, pantatnya kelap kelip.
WARNING⚠️⚠️
TYPO BERTEBARAN
TERDAPAT KATA KATA KASAR DALAM CERITA
______________________________________Happy reading all📖
______________________________________"MELVIN!"
Azka terbangun. Nafasnya tersengal-sengal, matanya bergerak gelisah kesana kemari dengan keringat yang membasahi keningnya. Setelah itu dia meraih segelas air diatas nakas dan meminumnya. Merasa sedikit lega, dia meletakkan kembali gelas tersebut ketempatnya. Dia diam sejenak sambil melihat jam dinding yang menunjukan pukul 2 dini hari. Ternyata dia tertidur, padahal niatnya hanya pulang sebentar dan kembali ke rumah sakit.
"Mimpi?" Ujar Azka seraya mengusap rambutnya yang di basahi dengan peluh ke belakang. Sungguh mimpi yang buruk.
Azka merasakan cairan bening menetes di pipinya. Oh, dirinya sedang menangis. Dia menghela nafas kemudian mendongak ke atas. Azka harap mimpi yang dia lihat tadi tidak menjadi kenyataan.
"Melvin..."
Drrttt...
Azka tersentak kaget. Baru saja dia ingin terisak namun getaran handphone Yanga ada di atas nakas itu membuatnya terkejut.
"Siapa yang nelpon?" Gumam Azka seraya mengulurkan tangannya dan menggapai handphonenya di atas nakas.
"David?" Ujarnya setelah melihat nama yang tertera di layar handphonenya itu.
Sebentar... Ini sama dengan mimpinya.
Lagi dan lagi jantungnya berdegup kencang tidak beraturan. Dengan tangan yang sedikit gemetar, Azka mengangkat panggilan telepon dari David.
"H-halo?" Ujar Azka dengan gugup. Mimpi itu terbayang bayang di kepalanya.
"Azka, lo bisa ke rumah sakit sekarang?"
DUARRR!! Azka bagai di sambar petir saat mendengar kalian yang utarakan David sama persis dengan mimpinya. Jantung Azka rasanya ingin berhenti.
"Gw kesana sekarang" ujar Azka dengan cepat kemudian menyambar kunci mobil yang ada di atas nakas.
"Jangan ngebu-"
Bahkan Azka tidak membiarkan David untuk berbicara. Azka menutup panggilannya secara sepihak kemudian berlari cepat menuju garasi.
Azka membuka pintu mobil kemudian masuk dan duduk di kursi mobilnya, tak lupa dia membanting kuat pintu mobil kesayangan David itu.
Azka mengendarai mobil dengan kecepatan di atas rata-rata. Azka sengaja agar kejadian ini tidak sama dengan mimpinya. Azka ingat jika di mimpinya dia hanya mengendarai mobil dengan santai. Maka dari itu dia ngebut! Tidak peduli jika mobil David lecet.
Tidak memakan waktu yang lama, Azka telah sampai di depan rumah sakit. Azka memarkir di sembarang tempat kemudian berlari masuk ke rumah sakit dan menuju ke ruang rawat inap Melvin. Tidak peduli jika dia ditegur oleh orang lain, sekarang kekhawatirannya tidak dapat di toleransi
Azka melihat David yang duduk di depan ruang rawat inap Melvin.
"Anjing! Kenapa sama?" Batin Azka yang sudah sangat cemas.
Azka menghampiri David dan menyentuh pundaknya.
"Azka-"
"Kenapa?" Tanya Azka dengan cepat.
"Jadi gini, tadi Melvin sempat kejang-kejang dan seka–" sebelum David menyelesaikan ucapannya, Azka lebih dulu membuka pintu rawat inap Melvin dan masuk ke dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bang,Gw Kangen..
Teen Fiction"gw harus gimana lagi supaya lo maafin gw, bang?" "Gw juga bisa capek kali" _________________________________________ "HANCUR" Mungkin kata yang tepat untuk menggambarkan hubungan Melvin dengan azka yang merupakan kakak serahimnya. Suatu kejadian ya...