***
Lisa pikir, rasa sukanya pada Kwon Jiyong hanya sementara. Ia jatuh hati, hanya karena pria itu mengusap rambutnya di waktu yang paling tepat. Ia jatuh cinta pada pria itu, hanya karena Kwon Jiyong itu, datang menghampirinya di titik terendahnya. Namun hari berganti minggu, minggu berganti bulan hingga bertahun-tahun lamanya, perasaan itu tidak pernah pergi.
Beberapa pria datang dalam hidupnya. Banyak pria datang mendekatinya, namun tidak satupun berhasil membuatnya berdebar. Jantung sialannya itu, hanya bereaksi pada seorang pria sekarang. Dan Lisa dipaksa untuk menerima jantung yang sepertinya sudah rusak itu. Meski sudah pergi jauh darinya, Lisa masih menyukainya. Masih sangat menyukainya.
2013, enam tahun setelah Lisa mulai menyukainya. Ia memberanikan dirinya. Selepas konser solo G Dragon, gadis yang diundang untuk menonton konsernya itu datang menghampirinya. "Terima kasih sudah datang, Lisa," kata Jiyong, memeluknya, meledakan hatinya. "Bagaimana ujian kenaikan pangkatmu? Oppamu bilang kau datang ke sini setelah ujianmu," susulnya kemudian, membuat Lisa merasa kalau pria itu masih sangat memperhatikannya. Dia menyukaiku juga-yakin Lisa ketika itu.
Maka, di tahun itu, Lisa beranikan dirinya untuk mengaku. Di tengah-tengah makan malam perayaan seusai konser, Lisa mengajak Jiyong untuk keluar dari restoran. Mengatakan kalau ia punya sesuatu yang harus dikatakan padanya. Dengan gugup, Lisa menyatakan perasaannya. Berkata kalau ia senang karena Jiyong selalu membalas pesannya. Senang karena Jiyong sesekali juga meneleponnya. Sekedar menanyakan kabarnya, atau membicarakan hal-hal remeh lainnya. Malam itu, Lisa beranikan dirinya untuk menyatakan perasaannya.
"Oppa, aku menyukaimu," akunya.
Jiyong terdiam mendengarnya. Ia yang sebelumnya terkekeh karena ingat beberapa pesan konyol yang mereka tukar, kini tidak lagi bisa tersenyum. Lama pria itu diam, sampai akhirnya ia kembali berterima kasih. "Lisa-ya, terima kasih untuk perasaanmu. Tapi maaf sekali, aku tidak bisa membalasnya," kata Jiyong setelah lama ia terdiam.
"Boleh aku tahu alasannya?" tanya Lisa dan sekali lagi Jiyong terdiam. Di gang kecil sebelah restoran itu, mereka sama-sama membisu. Membuat angin dingin yang berhembus terasa seperti belati, menusuk dada Lisa. Membuatnya jelas kesakitan. "Apa karena Soohyuk oppa? Karena aku adiknya?" tebak Lisa, sebab Jiyong tidak lekas memberinya jawaban.
"Itu salah satunya, karena kau adiknya, aku pun menganggapmu sebagai adikku. Tapi... Di sisi lain, aku juga sedang mengencani orang lain," pelannya. "Aku minta maaf, karena melukaimu," susulnya kemudian.
Penolakan itu menjadi awal dari renggangnya hubungan mereka. Meski terluka, Lisa mencoba memahaminya. Ia melangkah mundur, pergi menjauhi Kwon Jiyong yang sudah mencintai wanita lain. Tanpa tahu siapa wanita itu, Lisa menghindar darinya. Selain untuk menyembuhkan dirinya sendiri, ia pun perlu menghindar agar tidak melukai siapapun. Bukan salah wanita itu, kalau Jiyong lebih memilihnya.
Lisa pikir, 2013 akan jadi akhir dari perasaannya. Namun sial, benar-benar sial karena perasaan itu tidak pernah pergi. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Lisa tidak bisa mengakhiri perasaannya. Ia tidak bisa berpaling. Meski Kwon Jiyong sudah menolaknya, sudah menyakitinya, setiap kali melihatnya di TV, senyum Lisa mengembang. Setiap kali mendengar suaranya, senyumnya mengembang.
Her pores, her blood is still on drugs, still addicted to his love. Meskipun ia bangun, mimpi buruk itu tidak pernah berhenti. Meski tidak terang-terangan melakukannya, gadis itu telah bertekuk lutut. Meski tidak melakukan apapun, Kwon Jiyong menjadikannya seorang fanatik. Membuatnya merasa hidup, bahkan ketika ia tenggelam dalam mimpi buruknya, ketika ia mendengar tangisnya sendiri, ketika ia lihat kenyataan di depannya, ketika ia terus menolak untuk percaya kalau perasaannya tidak terbalas.
Tahun berganti dan Lalisa Kim tetap hidup dengan perasaan itu. Hidupnya baik, sangat baik. Sampai datanglah 2017, dimana pria itu meneleponnya, menangis. "Lisa-ya... Lisa..." isak pria itu dalam teleponnya.
"Lisa..." rengek seorang pria masuk ke dalam telinganya lewat telepon yang baru saja ia terima. "Lisa... Tolong... Tolong aku..." perlahan, Lalisa bisa mendengar suara isak di ujung teleponnya itu.
"Oppa? Kau menangis? Ada apa? Dimana kau sekarang?" tanyanya, jelas terkejut sebab ini kali pertama pria itu menangis dalam teleponnya. Ini kali pertama Lisa mendengar langsung suara tangisannya. Bukan sekedar air mata yang jatuh di atas panggung, atau di dalam MV.
Kwon Jiyong yang menelepon, pria yang orang-orang sebut dengan nama G Dragon. Bertahun-tahun mereka saling kenal, bertahun-tahun juga Lisa menyukainya, dan ini adalah kali pertama pria itu terisak sembari memanggil namanya. Jelas membuat Lisa berdebar, dan sudah pasti membuatnya juga khawatir. Ia yang sebelumnya terlelap nyenyak, kini bangkit. Bangun dari ranjangnya, meraih celana juga jaketnya. Akan ia datangi pria itu, melihat sendiri apa yang terjadi padanya.
Terakhir kali Jiyong meneleponnya, mungkin sudah satu tahun lalu. Untuk memberinya sepenggal ucapan selamat, juga untuk mengirimnya beberapa album baru yang sudah ditandatangani. Jiyong hanya menelepon agar Lisa segera membalas pesannya. Agar gadis itu segera mengirimkan alamat untuk paket albumnya. Pria itu akan menelepon sambil menangis, sama sekali tidak pernah terpikir olehnya. Tidak pernah Lisa bayangkan ia akan menerima telepon seperti ini sebelumnya-dari seorang G Dragon.
"Oppa? Ada apa? Kenapa kau menangis?" ia yang sebelumnya terlelap, nyenyak dalam mimpinya, kini duduk di ranjangnya. Cepat-cepat memakai celana panjangnya. Mengganti celana tidur pendek dengan jeans yang panjang nan hangat. Menoleh melihat jam di nakas dekat ranjang, lalu ia sadar, saat itu masih pukul tiga. "Sesuatu terjadi? Oppa? Dimana kau sekarang? Aku akan ke sana, oppa dimana? Kenapa menangis? Kau terluka?" Lisa terus bertanya, meski pria yang meneleponnya, hanya terisak sembari memanggil namanya.
Apa pria ini mabuk?-heran Lisa, sebab yang Jiyong katakan hanya... namanya. Terus memanggil namanya, sembari terisak hampir satu menit lamanya. "Kenapa kau tidak cepat-cepat menjawab teleponku? Kau pasti berbohong saat bilang kau menyukaiku, kau pasti membenciku, kau yang selalu menulis komentar jahat itu kan? Lisa-ya... Kau marah karena aku menolakmu? Tidak... Aku tidak menolak karena membencimu... Aku- aku hanya tidak bisa melakukannya. Kau... Terlalu kecil," ocehnya, membuat Lisa semakin yakin kalau pria itu mabuk. Kwon Jiyong benar-benar mabuk, dan begitu matahari datang, ia akan menyesalinya. Kini, rencananya untuk pergi ia batalkan. Ia lepas kembali jeansnya, menendangnya ke lantai dan kembali berbaring, menindih jaket yang sebelumnya akan dikenakannya.
"Lisa-ya... Aku harus bagaimana? Lisa-ya... Jangan membenciku," katanya, tetap terisak. Namun alih-alih khawatir, alih-alih merasa berdebar, kali ini Lisa hanya bisa menghela nafasnya. Untuk apa mendengarkan omong kosong seorang mabuk? Lisa heran, pada dirinya sendiri sebab ia tidak kunjung mengakhiri panggilan itu. Kalau kakaknya yang menelepon, mabuk sembari menangis seperti pria itu, Lisa pasti sudah memakinya. Lalu mengakhiri teleponnya secara sepihak.
"Lisa-ya... Tolong aku..." isak Jiyong tidak juga berhenti. "Lisa-ya... Aku membutuhkanmu... Aku... Baru saja, aku... Aku dapat surat perintah wamil... Aaa! Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan? Lisa-ya... Bagaimana ini?" kini, Lisa tahu alasan pria itu menangis. Kini, Lisa tahu alasan pria itu mabuk dan meneleponnya. Tidak sedikit, pria yang hancur berkeping-keping ketika surat panggilan itu datang. Bahkan Soohyuk-kakaknya-hampir pingsan saat menerima surat panggilannya.
"Heish! Aku kira kenapa! Augh! Berhentilah menangis! Oppa mengejutkanku!" serunya kemudian, setelah ia tahu alasan pria itu menangis. Setelah ia tahu, alasan pria itu meneleponnya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Post It
Fanfiction"Apa G Dragon single?" Kwon Jiyong berkata, mengulang pertanyaan dari Eric Nam yang memandu acara talk show hari ini. Ia mengigit bibirnya, dengan alis bertaut. Bukan karena gugup, bukan karena takut, tidak juga sedang mencari-cari alasan untuk meng...