Haiii... Ketemu lagi sama Baby Bunny dan Thora-emon 😆😆.Ada yang nungguin ngga?
Voment yang ramai yuk yuk!.
⚡️⚡️⚡️
Kya yang duduk di sofa terlonjak mendengar sahutan Gia. Ia meletakkan laptop yang ada di atas pangkuannya begitu saja. Diraihnya ponsel Rili penasaran, "Hah?!. Lo... match sama-" perempuan itu mengatup bibirnya, berdeham sedikit sebelum melanjutkan, "Dia..." sambungnya lirih.
Mendengar respon Kya, Gia menyipitkan kedua matanya curiga, "Lo kenal Ky?. Anjrit!. Gw ngga ngira lo punya kenalan om-om macam begini. Bukannya target pengguna lo usia dua puluh satu tahun ke atas?"
"Tiga puluh tahun kan juga termasuk dua puluh satu tahun ke atas, Gi!." Neela menyahuti sambil terus mengunyah popcorn.
"Ya tapi ngga sampe tiga dua juga kali!. Gila!. Ini mah ketuaan buat ikut dating apps, ya ngga sih?!. Umur segitu kan biasanya udah punya anak dua!. Feeling gw, ini orang aneh tingkat akut!. Lo liat aja profile picturenya kaya gitu!. Aduh, Ky.. Lo lain kali musti bikin tes dulu deh buat nyaring orang-orang yang mau ikut. Jadi, orang abal-abal kaya gini jangan sampe ikutan!."
Kya tak mengindahkan perkataan Gia. Kepalanya menoleh ke arah Rili, menatapnya lekat tanpa berkedip sedikitpun.
"Kok, lo ngelihatin gw kaya gitu?" Rili merasa tak nyaman dengan tatapan Kya.
Kya mengerjap, menggeleng pelan. "Gw ngga nyangka lo orangnya." Perempuan berwajah runcing itu menyugar rambut hitam panjangnya ke arah belakang, menghela nafas berat, "Hidup lo ngga akan sama lagi Ri setelah ini.."
"Maksudnya?" Rili tak mengerti dengan ucapan Kya yang terdengar seperti gumaman.
"Lo jangan bikin kita penasaran deh Kya!. Siapa sih ini orang?!."
"Gw ngga bisa kasih tahu, ada hukum yang menaungi dan mengatur kerahasiaan data pengguna."
"Ah, ayolaaah. Ke kita-kita doang!. Ini menyangkut keselamatan Rili lho!. Gimana kalau ini orang ternyata om-om botak separo yang pervert?!."
Kya tersenyum geli, kemudian menggeleng lagi, "Ngga!. Tenang aja!. Pokoknya, ikutin rules appnya ya Rili..."
"Rules apa?"
"Lho?. Lo ngga baca?. Salah satunya lo harus chatting sama dia minimal seribu kata per hari."
"Hah?!." Rili terkejut. Dengan Abiyasa saja dia bahkan belum tentu sebanyak itu mengirim pesan.
"Dimulai dari hari ini Rili.."
"Tapi ini udah malem Ky.. Masa gw chat dia malem-malem gini?" Rili ragu.
"Udah sini!. Gw aja yang ngechat!." Gia merebut ponsel Rili dari tangan Kya, lalu menjatuhkan diri di atas kasur dengan posisi menelungkup.
Neela menarik Rili untuk mengikuti gerak Gia, ikut tengkurap di sisi kanan dan kiri Gia, mengapit gadis itu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
ChickLitThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...