Bab 45 : Jebakan Batman!

1.8K 216 62
                                    

Hai!! Aku nunggu vote sampai di atas 150 yah, baru update lagi! Hehehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!! Aku nunggu vote sampai di atas 150 yah, baru update lagi! Hehehe

Bab ini 4000 kata, mau nerusin lg tapi ku tak sanggup, mendadak demam 🫠.

Enjoy! Jangan lupa voment!!

⚡️⚡️⚡️

Jantung Rili berdebar-debar dengan keras. Dia sandarkan kepalanya di dinding pilar.  Terdengar suara rendah Ezra mendesis tertahan, "Kya! Apa yang kamu lakukan?!" Dari nada bicaranya, Rili tahu Ezra juga sama terkejut dengan dirinya.

"Lihat aku! Kenapa kamu nggak pernah sekalipun melihat aku?! Sesulit itu untuk kamu menghargai perasaan aku, Kak?!" Kya berkata dengan nada yang bergetar pilu.

"Jangan melantur! Kembali ke kamarmu dan jangan dekati aku!"

"Tinggalkan perempuan itu." Balas Kya cepat yang membuat bulu kuduk Rili meremang. Kya benar-benar terdengar gila! Batinnya resah. Ini tidak benar, Kya tidak boleh menjadi perusak rumah tangga orang. Rili tidak rela, tidak akan pernah rela jika suatu hari sahabatnya di hujat dan di cap pelakor.

"Sadar dengan apa yang baru saja kamu katakan, Kya?"

"Aku bilang tinggalkan perempuan itu!!" Bentak Kya dengan isak tangis. "Dia nggak pantas untuk kamu. Kamu terlalu baik untuk perempuan iblis itu. Berapa kali dia selingkuh dan kamu diam aja? Saat kamu sakit, saat kamu lelah urus anak kamu, apa pernah sedikitpun dia peduli? Mm?"

"Jauhi urusan rumah tanggaku. Jangan ikut campur." Ucap Ezra penuh penekanan.

"Gimana bisa aku nggak ikut campur saat orang yang aku cintai di sakiti terus menerus?! Apa sulitnya sih, ninggalin perempuan yang nggak tahu diri itu?! Aku tahu kamu nggak sebodoh itu, Kak. Kali ini aja..dengarkan aku. Ceraikan dia, ya? Aku bisa kasih apapun ke kamu, aku bisa sayangin anak kamu, aku bisa bantu biayai pengobatan anak kamu, aku bisa melayani ka—"

"Cukup Kya!" sentak Ezra emosi. "Berapa kali aku bilang kalau perasaan kamu bukan cinta?"

"Lalu apa?! Ini perasaanku! Tahu apa kamu tentang perasaanku?! Aku yang lebih tahu.. Gimana bisa kamu tega, bilang kalau ini bukan cinta?"

"Kurang jelas bagi kamu kalau aku mencintai anak dan istriku? Seberapa buruk istriku, dia pilihanku. Aku bukan laki-laki yang bisa kamu miliki, Kya. Aku sudah berkeluarga. Jadi tolong, jauhi aku. Jaga jarak. Jangan menghubungiku lagi, apapun alasannya."

Dari sudut matanya, Rili melihat pergerakan dari arah lorong koridor depan. Marcel dan Karisma baru saja keluar dari dalam kamar mereka. Keduanya nampak berbincang, langkahnya mulai terayun menuju ke arahnya. Shit! Bagaimana ini?

Rili setengah berlari menyapa keduanya dengan berteriak, berharap suaranya dapat membubarkan dua orang yang sedang bertengkar di lorong kanan. "Pagi Tante Karisma dan Om Marcel!!" Sapanya terlalu ceria.

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang