Cepet kaaaaan updatenya hihi.
Komen votenya ramai soalnya bab lalu, ku jadi semangaaat. Ditulis dalam beberapa jam saja ini 🤣🤣.
Voment yang ramai lagi yaaa.
⚡️⚡️⚡️
Rili menikmati udara dingin dari pendingin ruangan yang menerpa tubuhnya selama berada di dalam wahana istana boneka. Perahu yang mereka naiki bergerak lambat, membuat Rili memiliki banyak waktu untuk memperhatikan satu persatu boneka yang bergerak-gerak kaku.
Thora dengan kepala beratnya bertengger di pundak Rili, lelaki itu tertidur dalam hitungan kurang dari satu menit!. Rili heran, bagaimana mungkin seseorang bisa tertidur selelap itu dengan cepat?.
Genggaman tangan besar lelaki itu mengendur dengan sendirinya. Rili sempat melepaskan tautan jari jemari mereka, ia usap telapak tangannya di bagian bawah dress putih yang ia kenakan, menghilangkan jejak basah keringat dari tangannya.
Dua belas menit kemudian, mereka sampai di titik akhir. Rili mencoba membangunkan Thora dengan menggerakkan bahunya, namun Thora tak kunjung bangun. Ia dorong kepala itu menjauh hingga gumaman suara rendah lelaki itu terdengar. "Bangun, udah selesai."
Dengan gerak malas, lelaki itu angkat kepalanya menjauh dari pundak Rili. Kedua matanya masih terpejam, satu sisi rambutnya berantakan akibat bersandar pada pundak Rili.
"Ayo cepat!. Kita harus ke meja panitia sekarang!." Rili dorong bahu kanan lelaki itu dengan tangannya yang bebas. Mereka tertinggal jauh oleh pasangan lainnya yang langsung berlari setelah badan kapal bersandar di dermaga.
"Iya.. iya.." sunggut Thora dengan bibir tertekuk.
Keduanya berjalan menuju meja panitia, dan benar seperti dugaan Thora, misi mereka selanjutnya adalah memasangkan empat pasang foto boneka yang tercampur dan tersebar dengan foto-foto boneka lainnya di atas meja berbentuk persegi panjang, berebut dengan empat pasangan peserta lainnya.
Boneka-boneka dengan baju adat pengantin khas Indonesia, dipasangkan dengan pasangannya masing-masing. Setelahnya mereka harus menebak nama daerah mana yang menggunakan pakaian adat tersebut?. Angka dua puluh lima point akan di raih jika menjawab benar satu pasang foto.
Di pos itu, Rili dan Thora menyapu bersih poin seratus, tentu berkat kecepatan tangan dan pengetahuan umum Thora yang cemerlang. Lagi, senyum tamak lelaki itu tersungging di bibirnya saat pin dengan angka seratus kembali tersemat di kemejanya, "Jadi, mau pakai pakaian adat mana ketika kita menikah nanti?" Candanya.
Rili diam, tak menganggapi. Jika ia perhatikan, lelaki ini senang sekali menggodanya. Semakin Rili terlihat kesal, ia semakin terlihat senang.
"Rili...." Panggilnya. Entah sudah berapa kali hari ini lelaki itu memanggil namanya!. Mereka baru saja kenal, tapi kenapa tak ada canggung sedikitpun yang terlihat dari sikap Thora?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
ChickLitThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...