Bab 34 : Di mana Dia?

1.5K 211 19
                                    

Besok jam 10 pagi aku akan adakan giveaway di IG @ka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besok jam 10 pagi aku akan adakan giveaway di IG @ka.sei.ka

Sesuai kesepakatan, hadiahnya tumbler grafir untuk 2 orang pemenang, ya!

Yang mau ikutan give away follow ig @ka.sei.ka

Pertanyaannya apa, ada di seputar bab ini. Pengumuman pemenang di Bab 35.

⚡️⚡️⚡️

"Papi!! Oya kenapa, Pi?!" Panik Martha saat melihat beberapa anak buah suaminya menggotong tubuh Thora ke dalam rumah. Perempuan paruh baya itu mengikuti gerombolan lelaki bertubuh besar yang meletakkan Thora secara hati-hati di atas sofa.

"Pi! Oya enggak coba-coba bunuh diri, kan, Pi?!" Aurora tak kalah panik.

"Halah! Oya masa bunuh diri? dia mana berani! Bayangin dirinya sendiri jadi hantu gentayangan pasti langsung takut!" Timpal Starla seraya menjatuhkan bokongnya di sebelah Thora, "Ya! Bangun, Ya!" tepuknya pada pipi Thora.

"Papi apain Oya sampai pingsan begini?! Aduh... Kasihan banget bayi besar satu ini patah hati." Sunny ikut menepuk-nepuk pipi Thora, berusaha membangunkannya.

"Adek kamu tuh, kalau mengamuk kayak beruang rabies.. Bisa habis anak buah Papi dia hajar kalau enggak dibikin pingsan dulu." Gerutu Papi.

"Om, Tante.. Maaf, ya. Kya yang kenalin Mas Oya ke Rili. Kya enggak sangka Rili bisa sejahat itu sama Mas Oya.." Tambah Kya yang ikut hadir di ruang keluarga Galendra.

"Bukan salah kamu, Ky.."

"Tapi tetap aja, Kak Sunny.. Kya nyesel banget kenalin dan jodoh-jodohin mereka."

"Tunggu penjelasannya Oya dulu, deh. Kalau benar mereka punya hubungan, Oya enggak mungkin enggak tahu."

"Kamu bela pelakor itu dari pada adik kamu, La?!"

"Kak Ora.. Jangan emosi dulu, bisa, enggak? Sekarang coba pikir deh, Oya sama Mami suruh orang awasin Rili selama mereka pacaran yang baru seumur tunas jagung itu. Mami bahkan baru tarik orang suruhannya seminggu lalu. Mungkin enggak, Rili bisa leluasa pergi sama laki-laki itu? Enggak cuma satu orang lho, yang awasi dia!"

"Nah! Itu juga yang harus kita pastiin! Orang-orang Mami sama Oya itu kerjanya benar, apa enggak?! Bisa aja Rili pergi tengah malam dan enggak ada yang tahu!"

"Sembarangan kamu, Ra! Orang suruhan Mami enggak mungkin seceroboh itu sampai kecolongan! Ya, kan, Pi?"

Tomi melirik Martha yang menanti jawaban, "Iya.. Enggak mungkin orang-orang pilihan Papi seceroboh itu."

Sunny melipat kedua tangannya di depan dada, "Kita tunggu penjelasan Oya."

Sayup-sayup Thora mendengar suara-suara berisik di sekitarnya. Dia mengerang pelan, tangan kanannya mengusap tengkuknya yang terasa nyeri. Apa yang baru saja terjadi? Kenapa pandangannya tiba-tiba gelap? Bingungnya.

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang