Yeay update lagi~
Sesuai janji ya, voment ramai ku update cepeeet 😗.
⚡️⚡️⚡️
Thora mengerang saat mendengar bel pintu apartement ditekan berkali-kali tanpa henti. Entah siapa yang tidak tahu diri bertamu di minggu pagi!. Dengan kesal lelaki itu menarik bantal dan selimut, menutup bagian kepalanya rapat-rapat.
Seluruh otot tubuhnya terasa sakit, pegal dan linu di beberapa bagian setelah kemarin seharian pergi ke taman bermain. Faktor umur memang tidak pernah bohong!.
Hening. Sunyi. Thora kembali tertidur.
Tiba-tiba sesuatu yang berat menginjak pinggangnya, disertai jeritan melengking khas anak perempuan, "OM OYA!!. BANGUN!!!."
Leva, keponakannya yang berusia enam tahun melompat-lompat di atas tubuh Thora, seakan tubuhnya ini trampoline!.
"Aaa.. Sakit Leva!!." Erang Thora saat kaki kecil itu baru saja mendarat di tulang rusuknya.
Thora mengatur nafasnya yang sesak.
"Bangun Om Oya!!. Udah jam berapa ini?!!." Cicitnya berisik.
Sial. Bagaimana cara kutu loncat satu ini masuk ke apartement?. Dan suara berikutnya menjawab pertanyaan Thora.
"Thora, Mas Kevin titip Leva ya. Mas ada janji golf dengan salah satu partner bisnis. Suster Leva sedang libur hari ini, Kak Sunny ada acara bersama teman-temannya."
Thora membuka paksa kedua matanya sambil berusaha duduk, "Mas!. Ngga, Thora ngga bisa jagain Leva. Kenapa ngga titip di rumah Mami aja?"
"Mas Kevin sudah telpon Mami, Mami ngga bisa, ada acara pagi ini. Tolong ya Thor. Leva, sayang.. yang nurut ya sama Om Thora. Nanti Papi jemput. Thanks Thor!." Dan Kevin, menghilang begitu saja dari kamar Thora. Meninggalkan Leva yang melompat-lompat di atas kasur.
"Om Oya!!. Ayo main!!." Ajaknya.
"Ngga!!. Om Oya mau tidur!. Leva nonton tv aja sana!." Sunggutnya sembari menjatuhkan tubuh ke atas kasur.
"Ih.. Ngga mau!. Aku bilangin Mami sama Oma ya kalau kamu bangunnya siang!." Ancamnya sambil berkacak pinggang. Leva memiliki mata bulat seperti Ayahnya, kulit putih pucat, hidung bercuping kecil dan dagu yang lancip. Rambut panjang Leva diikat dua, ia menggunakan kaus berwarna putih dengan lengan puff dan rok tutu sepanjang lutut berwarna pink.
"Leva.. Om Oya capek banget..." Rengek Thora dengan kedua kaki yang menendang-nendang di atas kasur. Kenapa sih? selalu saja hari minggunya di ganggu!. Hari minggu itukan, harinya istirahat!.
"Aku mau main.."
Thora berdecak, ia ambil bantal untuk menutup wajahnya.
"Om Oya!!!..." Rengek Leva lagi. Tak mendapat respon Thora, anak perempuan itu mulai menangis, "Huwa... Om Oya jahat... Ngga mau main sama aku..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
ChickLitThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...