Thora mengabaikan Rili sejak semalam, hingga pagi ini. Lelaki itu tidak terpancing keluar dari kamarnya saat Rili dengan sengaja membuat suara gaduh di dapur untuk memasak sarapan mereka. Haruskah Rili meminta maaf kepada Thora sekarang?. Karena canggung sekali suasana rumah dengan keadaan seperti ini. Sepi, tanpa keusilan dan suara berisik Thora.
Kepalan tangan Rili sempat tergantung beberapa saat di permukaan pintu kamar Thora. Dia perlu pamit sebelum berangkat ke kampus kah?, ragunya.
Urung, Rili tarik tangannya kembali. Dia putar tumitnya untuk melangkah pergi meninggalkan apartement.
Saat sampai di lobby bawah, seseorang menantinya. Berdiri, lelaki itu melambaikan telapak tangannya, "Hai.." Sapa Derry dengan senyum.
Semalam, Rili menghubunginya. Meminta pertanggung jawaban atas motornya yang kembali rusak.
Rili angkat kedua alisnya menanggapi sapaan lelaki itu. Derry mengikuti langkah kakinya yang cepat, mendongak, mata laki-laki itu menyapu ke langit-langit lobi dengan tiang-tiang granit berlapis emas yang meyangga dengan kokoh.
"Kamu.. tinggal disini sekarang?"
"Engga. Aku lagi numpang tinggal di rumah temanku. Kos kemarin kena gusur." Bohongnya.
"Kenapa? Telat bayar?"
"Mm.."
"Mau Mas Derry temenin cari kos-kosan baru?"
"Aku udah dapet."
"Dimana?"
"Kuningan."
"Jauh dong ke kampusnya?"
"Naik motor dua puluh menit. Jalan kaki satu jam."
"Pindah kesana kapan?"
"Minggu besok." Ah..Cepat sekali waktu berlalu, batinnya.
"Mas Derry bantu pindahannya ya?" Dia menawarkan diri.
Rili menghela nafas pendek, dia tidak suka sahabat kakaknya ini terlalu terlibat dalam hidupnya, "Ngga perlu, Mas. Aku cuma butuh kamu benerin motorku ini. Masih garansi kan harusnya??" Tunjuknya pada motor berwarna merah yang berada di hadapan mereka kini.
Derry berjongkok, memeriksa motor dengan cermat. Tak sampai lima menit, dia sudah menemukan penyebabnya, "Ri, busi motornya ngga ada." Bingungnya.
"Ngga ada, gimana?. "
"Ilang Ri. Ada yang maling busi disini masa?." Derry menoleh kekanan dan kekiri.
"Terus gimana?"
"Ya, harus ganti pake busi baru."
"Berapa?" Lagi-lagi dia harus keluar uang untuk motor usangnya.
"Ngga mahal kok. Kamu mau ke kampus sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
ChickLitThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...