Ku kasih panjang! 4700 kata iniiii..janji voment yang ramai ,Please!.
Maap lama updatenya.. 3 hari suara hilang setelah nonton SMTown (nyanyi jerit2 3 jam lebih gimana ngga ilang 😩😩😩), lalu lanjut ngerjain orderan hampers dan cookies, belum lagi bocils yang pingpong sakitnya huhu..
Ku tak sanggup menulis minggu kemarin tuh.. Energiku habyissss.
Semoga terobati kangennya sama Oya Rili di Bab ini yaaa..
⚡⚡⚡
Sejak melangkahkan kaki masuk ke dalam kantor, Thora sudah disibukkan dengan beberapa meeting mingguan dengan divisi sales dan divisi services untuk membahas target penjualan masing-masing tim sales dan secara terpisah membuat update schedule maintenance di beberapa system dengan divisi sevices.
Dua buah laptop terbuka di hadapannya, satu layar laptop menampilkan pembahasan maintenance systems, sedang satu layar laptop lainnya menampilkan gambar video cctv kelas Rili yang menyorot dari arah belakang kanan kelas. Terdapat masing-masing dua unit cctv di setiap kelas yang tentu Thora kuasai seluruh aksesnya.
Jujur saja sedari tadi dia cemas, tidak percaya dengan lelaki yang sedang mengajar di depan kelas. Thora yakin sekali jika Abiyasa tidak akan semudah itu melepaskan Rili. Dia yakin, seratus persen, lelaki itu pasti mencoba mendekati Rili ketika perempuan itu berada di luar jangkauannya.
Kedua matanya sesekali merilik ke arah video cctv yang sedang berlangsung. Dia pindahkan saluran channel cctv ke unit yang berada di sudut depan kelas agar dapat melihat Rili lebih jelas. Bibirnya sedikit tertarik, membentuk senyum tipis, merasa lucu dengan ekspresi serius Rili ketika sedang belajar. Jika dia ada disamping Rili saat ini, sudah pasti Thora akan menjahilinya sampai Rili marah-marah!.
Dia kembali menanggapi salah satu tim service yang meminta saran untuk menghadapi Compatibility error-sebuah masalah pada software yang terkadang muncul sehingga software tersebut tidak dapat berfungsi dengan baik-yang sering kali muncul di salah satu system terbaru.
"Pak..." bisik Ezra yang duduk di sebelahnya saat meeting mingguan mereka baru saja berusaha berakhir.
"Mm?"
"Bapak kenapa dari tadi senyum-senyum sendiri?"
Thora menoleh, "Siapa? Saya?" Tunjuk Thora dengan jadi telunjuk ke arah wajahnya sendiri.
"Iya, Bapak. Dari awal meeting sama tim sales dan sekarang sama tim service, Bapak senyam senyum terus. Karyawan pada bingung Pak, saya juga. Ini Bapak ketempelan jin pariwisata pulau pari kah?. Kok mendadak Bapak jadi murah senyum?"
Thora mendorong kursi Ezra dengan tungkai kakinya hingga kursi lelaki itu bergeser sejauh satu meter, "Sembarangan kamu, Zra!." Omelnya. Dia kan, jadi merinding!.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
Literatura FemininaThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...