Bab 14 : Bobo Bareng

2K 203 39
                                    

Mana nih pasukan Oya Rili 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mana nih pasukan Oya Rili 😁.

Minta petirnya dong biar Oya makin gercep sat set 😌.

Voment yang ramai ku persilahkaaan🥰

⚡️⚡️⚡️

Ada apa dengan wajah Rili?. Mengapa sejak berjam-jam lalu kedua mata Thora enggan untuk berpaling apalagi menutup. Thora bahkan tak sadar bahwa dia sudah memandangi wajah Rili  hingga pukul tiga pagi!. Dengan begini harus Thora akui bahwa dia suka Rili, ya kan?.

Jika diingat-ingat, selama beberapa bulan terakhir Thora terlalu sering mengamati gerak-gerik perempuan dengan rambut pendek sebahu itu, baik melalui kumpulan foto, rekaman cctv maupun laporan-laporan data yang ditemui oleh anak buahnya.

Dia menyukai Rili, lalu apa langkah selanjutnya? Apa yang harus dia lakukan?. Disatu sisi Thora tahu betul seberapa cinta perempuan itu terhadap kekasihnya. Peluang Thora nol besar sejak awal. Tak masalah, toh semua hal terkadang memang harus kita bangun dari awal, ya kan?.

Thora memperhatikan kening Rili yang berkerut dalam tidurnya untuk kesekian kali yang kali ini disertai oleh gumam pelan dari bibir tipisnya.

"Mimpi ya?" Thora usap kening itu dengan jari telunjuknya hingga kerutnya berkurang.

"Kamu sih, ngga baca doa dulu sebelum tidur." Tambah Thora lagi.

Setelah raut wajah Rili kembali tenang, Thora mengubah posisi tidurnya. Dia geser punggungnya menjauh dari Rili. Kedua tangannya ia rentangkan lebar-lebar, ia tatap langit-langit kamar yang tinggi.

Tidak bisa, dia tidak bisa tidur dalam satu ruang yang sama dengan Rili. 

Thora pijat pangkal hidung dan sudut-sudut alisnya beberapa kali. Seluruh tubuhnya terlalu tegang sedari tadi, otaknya juga tak berhenti bekerja memikirkan cara agar ia bisa tidur. Belum lagi suasana kamar asing membuatnya takut.

Besok jadwal pekerjaannya sangat padat, jika tidak tidur dengan cukup daya konsentrasi Thora bisa berkurang belum lagi dia pasti jerawatan!. Iya, selain takut hantu Thora juga paling benci dengan yang namanya jerawat!.

Thora ubah lagi posisi tidurnya menghadap Rili, ia raih telapak tangan kanan Rili yang memeluk guling lalu ia letakkan tangan itu di sisi wajahnya. Perlahan ia gerakkan tangan lembut itu naik dan turun, "Usap-usap ya, sampe aku ngantuk..." ucapnya sambil memejamkan kedua mata rapat-rapat.

Hangat dan lembut tangan Rili membuatnya nyaman. Rasa kantuk itu perlahan datang, pada akhirnya Thora bisa tertidur dengan nyenyak tanpa Oyo di sisinya.

⚡⚡⚡

Rili berusaha membuka kedua matanya dengan berat. Kepalanya terasa sedikit pening, namun ia tak dapat lagi menahan diri untuk buang air kecil.

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang