Bab 53 : Cuma Mas Oya

1.8K 201 39
                                    

Hallo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo.. Maaf banget minggu lalu aku nggak Up cerita ini. Si bontot masuk rumah sakit sampai 5 hari dirawat, jadinya nggak sempet nulis huhu.

Voment yang ramai yaa.. makasii

⚡️⚡️⚡️

Kendaraan sedan BMW berwarna hitam milik Thora memasuki halaman rumah Kya. Keempat perempuan itu menanti di lobi teras dengan gerak-gerik tidak sabar. Kya dan Rili kompak melipat kedua tangannya di depan dada, wajah mereka sama-sama di tekuk. Thora tentu sadar kenapa wajah Kya terlihat asam seperti kedondong, hal itu disebabkan oleh larangannya pada Kya untuk berangkat terlebih dahulu, mereka harus berangkat bersama-sama agar Thora mudah menjaga kedua perempuan kesayangannya.

Iris mata hitam lelaki itu memindai penampilan Rili seraya menurunkan jendela sebelah kiri depan. Kekasihnya saat ini mengenakan jaket kulit hitam dengan resleting yang tertutup hingga bagian dada, kaus putih didalamnya yang pas di tubuh, jeans abu-abu dan pump shoes berwarna senada. Thora tersenyum, dia menyukai penampilan Rili.

Kedua pintu mobil di sisi kiri terbuka. Rili duduk di samping Thora, sedang ketiga sahabatnya di kursi belakang. "Awas ya kalau telat! Kamu yang bayar ruangannya!" Omel Kya tanpa basa-basi.

Thora amati pergerakkan Rili yang kini sedang mengenakan seatbelt tanpa menyapa dan menatapnya, "Iya-iya.." Balasnya cepat pada Kya. Rili belum juga menoleh ke arahnya, perempuan itu malah membuang wajah ke arah jendela kiri. "Bun.. Ngambek?" tebaknya dengan senyum tertahan.

"Iya, lah, ngambek! Kamu paksa ganti baju sampai empat kali!" Cibir Kya. Pasalnya, selama dia mengemudi menuju rumah Kya, Thora melakukan panggilan video call dengan Rili. Dia mendesaknya untuk berganti pakaian. Bagaimana tidak? Cardigan yang Rili katakan sebelumnya ternyata bolong-bolong layaknya jaring ikan! Thora dengan jelas bisa melihat kulit putih pada pundak, lengan dan perutnya yang mulus! Cari masalah sekali, kan, pakaiannya?

Tangan kiri Thora terulur, dia raih telapak tangan Rili yang kemudian dia letakkan di paha kirinya. "Gini lebih keren, Bun! Kamu kayak penyanyi band rock and roll!"

"Nggak kayak tukang ojek?" balasnya ketus.

"Mana ada tukang ojek cantik begini??" Thora terkekeh. "Makasi ya sayangnya aku.. Nurut banget sama Mas Oya..." Thora kecup punggung tangan Rili berkali-kali dengan perasaan senang.

"Bawel."

"Biarin! Yang penting kamu sayang.." cicitnya manja.

"Ky.. Lo mending lihat Neela-Javan ciuman di depan kita, apa lihat Rili-Mas Thora mesra-mesraan kayak gini?" Bisik Gia yang terdengar jelas dari arah belakang.

"Mending lihat Neela Javan nggak, sih? Eneg banget gw lihat Mas Oya sok imut manja-manja. Pengen gw lempar barbel mukanya.."

"Mas Oya dengar ya, Ky.." tegurnya.

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang