Bab 40 : Oya Si Amatir?

1.6K 205 29
                                    

Kaget enggak ku update cepet? 😬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kaget enggak ku update cepet? 😬

Mumpung lagi lancar ngetiknya yah!

Voment yang ramai pleaseeee ☺️

⚡️⚡️⚡️

Thora menyalakan ponselnya saat pesawat yang dia tumpangi baru saja mendarat di Bandara Internasional Kempegowda, Bangalore, India.

Sudut bibirnya merekah saat membaca pesan masuk dari Rili.

Baby Bunny 🐇 ❤️ :
Ok.. Safe flight.

Mas Oya❤️

Thora kulum bibirnya saat kedua pipinya terasa pegal dengan senyum yang tak kunjung surut.

Rili pasti mengetik namanya dengan perasaan meletup-letup yang sama dengan hatinya saat ini, kan? Pasti di perut Rili ada ribuan laron yang mengepakkan sayapnya juga.

Wah.. bagaimana mungkin dia bisa menahan rindunya jika Rili bersikap semanis ini?

Dia hampiri Ezra yang sudah menantinya di depan pintu mobil sedan hitam sewaan mereka.

Thora tertunduk, semu di wajahnya masih sangat terasa. Menghangatkan kedua pipinya.

Dia masuk ke dalam kendaraan saat Ezra membukakan pintu.

"Semua baik-baik saja, Pak?" Tanya lelaki berkaca mata itu yang entah kapan sudah duduk di samping Thora.

Thora usap bibirnya dengan jari telunjuk guna menyamarkan garis senyumnya. "Mm? Apa, Zra?" Tengoknya sekilas.

"Bapak.. Baik-baik saja? Sejak tadi Bapak diam. Apa mungkin terjadi di sesuatu di Solo?"

Thora tidak tahan untuk tidak membagi rasa bahagianya. Dia geser bokongnya, dia tunjukkan layar ponselnya pada Ezra, "Zra.. Lihat, deh.. Rili bilang begini, masa?" Thora ingin melompat dan berteriak, jika saja dia tidak ingat sedang berada di mana sekarang ini.

Ezra mengerjap memandangi layar ponsel Thora. "Bilang... gimana, Pak? Maksudnya?"

"Ck! Kamu lihat nggak?! Rili ketik apa? Minus mata kamu nambah?!"

Jari telunjuk Ezra mendorong bingkai kacamatanya ke pangkal hidung, "Mba Rili bilang, Ok.. Safe Flight. Mas Oya."

Thora berdecak keras, "Bukan begitu nada bacanya, Zra!" Buyar rasa bahagia Thora setelah mendengar kalimat yang Ezra ucapkan. "Sialan! Jadi nggak terasa special lagi setelah saya dengar nada bicara kamu!!" Thora mencebik. Dia menyesal berbagi kebahagiannya. "Kamu lihat nggak? Ada tanda lovenya? Itu artinya, Rili memanggil nama saya dengan penuh cinta dan mesra!"

Ugh! Mengucapkan kata cinta membuat Thora jadi malu. Dia pukul bahu Ezra kencang, "Cinta, Zra!!" Tawanya kemudian.

Ezra meringis dengan tatap nanar. Tangan kanannya mengusap bahu kirinya pelan. "Pak.. Bapak benar-benar berubah, ya? saya kerja sama Bapak bertahun-tahun baru sekarang lihat Bapak sebahagia ini. Semoga Bapak dan Mba Rili bahagia selalu."

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang