Bab 21 : Jalan Terbaik

1.6K 209 67
                                    

Ada yang nonton SMtown kah besok?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada yang nonton SMtown kah besok?.

Ngga sabar mau lihat visual Rili secara langsung!!. Doakan dia lewat-leeat depanku ya 😭😭. Nanti ku share foto2nya di Igs 😬.

Voment yang ramai untuk Bab ini!.

⚡️⚡️⚡️

"Setelah seminggu menginap disana, kamu akan tinggal dimana?" Kirsi bertanya melalui sambungan Telpon. Seperti malam kemarin, sesaat sebelum tidur, Kakak sepupunya itu menelpon. Menanyakan kabarnya dan bagaimana dia bisa berakhir menginap di rumah Thora. Rili menjelaskan secara singkat, bahwa hal tersebut hanya kesalah pahaman yang berujung membuat dirinya terjebak disana selama seminggu dan beruntung Kirsi mengerti.

Sepulangnya dari pulau Pari Rili mengurung diri di kamar. Dia menghindari Thora, juga mengutuk dirinya sendiri yang dengan bodohnya terbuai oleh ciuman lelaki berisik itu!. Mereka sudah makan malam di kapal, jadi tak ada celah untuk Thora menggangunya lagi malam ini.

"Aku, akan cari kos, Mba. Yang dekat dengan kampus."

"Mm...Tante Mba Kirsi ada yang sewakan apartementnya. Dulu sebelum menikah Mba Kirsi tinggal disana. Lokasinya di kuningan. Agak jauh sih dari kampus kamu. Tapi kalau Rili tertarik, Mba bantu tanyakan."

"Berapa Mba perbulannya?" Dia tidak ingin diberikan tempat tinggal secara cuma-cuma.

"Rili budgetnya berapa?"

"Umm.. di bawah dua juta Mba perbulannya?" Kos di daerah jakarta apalagi jakarta pusat memang sangat mahal. Dengan nominal dua juta perbulan, Rili mendapatkan kamar sempit tanpa AC juga fasilitas kamar mandi di luar kamar.

"Mba Kirsi tanyakan dulu ya. Harusnya sih bisa budget segitu."

"Boleh, Mba. Makasi ya, Mba.."

"Sama-sama. Adalagi yang Rili butuhkan?. Rili bisa naik mobil ngga?. Kalau bisa pake aja mobil Mba Kirsi ya. Ngga kepake soalnya, Suamiku ngga ngijinin aku nyetir mobil sendiri."

Rili meringis kecil, "Ngga bisa Mba aku. Aku bisanya bawa motor."

"Aduh.. bahaya banget naik motor di jakarta tuh!. Hati-hati ya kamu!."

"Iya.."  Rili tersenyum, kata-kata Kirsi persis dengan Mba Rayya dulu. Padahal Mba Rayya sendiri mengendari motor kemana-mana, tapi tidak mengizinkan Rili mengendarainya. Hingga sampai saat Mba Rayya meninggal, dengan nekat Rili belajar mengendarai sepeda motor.

Hening beberapa saat. Kirsi awalnya terdengar ragu untuk bertanya, "Mba boleh tanya sesuatu?"

"Boleh."

"Mba Kirsi.. tahu tentang kamu dan.. lelaki itu."

Rili diam. Dia tidak perlu bertanya Kirsi tahu darimana kan?. Sudah pasti dari si jago berenang!.

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang