Siapa yang kangen Oya Rili??.
Mereka masih di taman bermain, jangan bosen ya 🤣.
Alurnya memang lambat semua ceritaku tuh 😂.
Jadi, nikmati saja dengan vote dan komen 😘.
⚡️⚡️⚡️
Setelah sebagian perutnya terisi, Thora memutuskan untuk lanjut ke permainan selanjutnya. Semakin siang tentu semakin sedikit peserta yang tersisa. Wahana Kora-kora kini menanti keduanya. Mungkin bagi sebagian orang, permainan di pos wahana tersebut cukup menantang, namun tidak bagi Thora yang justru merasa bosan saat memperhatikan rombongan peserta sebelum mereka. Ada quiz tanya jawab yang berlangsung saat wahana beroperasi.
Badan kapal berukuran besar itu di bagi menjadi dua bagian, sisi kanan dan kiri. Lima pasang peserta di persilahkan untuk duduk di sisi kanan pada lima baris kursi. Thora dan Rili memilih untuk duduk di baris kursi paling belakang. Panitia lalu memberikan satu papan tulis berukuran mini dan juga spidol.
Di seberang sana, di sisi kiri badan kapal seorang panitia memegang lembaran kertas-kertas berukuran besar.
"Kira-kira, pertanyaan apa yang akan muncul?" Pancing Thora agar Rili bersuara sambil menunggu kesiapan perserta lain. Perempuan ini benar-benar irit sekali bicara.
"Entah. Yang jelas, pasang mata baik-baik." balasnya dingin.
Thora menoleh, menenglengkan kepalanya, "Kamu tuh.. ngga ada takutnya ya?. Perasaan dari tadi semua perempuan teriak-teriak pas naik roller coaster, atau minimal cemas kaya perempuan itu." Tunjuk Thora pada pasangan yang duduk di depan kursi mereka. Si perempuan terlihat cemas dan takut sekali. Ia bahkan menyandarkan keningnya pada bahu pasangannya dengan kedua mata terpejam rapat, padahal wahana belum mulai beroperasi.
"Memangnya permainan tadi menakutkan?"
Thora mengangguk, "Harusnya sih, iya. Adrenaline terpacu saat kereta bergerak dengan kecepatan tinggi, melawan gravitasi. Perut kamu rasanya mules-mules gitu ngga pas kereta meluncur turun?"
Rili menggeleng.
"Ada masalah sama perut kamu ya?. Makan kamu sedikit, ngga mules juga pas naik roller coaster." Thora menyimpulkan.
"Bisa diam?. Sebentar lagi mulai.." Rili memperingatkan dengan galak.
Terpaksa, Thora menurut. Mengalihkan pandangannya ke arah seberang, padahal ia masih ingin menatap wajah Rili, lama. Seperti ada magnet di wajah Rili yang membuatnya tertarik untuk menatapnya secara terus menerus. Aneh ya?.
Badan kapal mulai berrgerak mengayun ke arah depan dan belakang. Semakin lama, gerak ayun semakin cepat, membuat ekor kapal menukik tajam ke arah bawah. Perut Thora bergejolak, mulas dan geli di satu waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chained by Ferris Wheel (END)
ChickLitThora sangat berusaha menghindari segala urusan dengan mahluk bernama perempuan. Oma, Mami dan ketiga kakak perempuannya sudah cukup membuat hidupnya hiruk pikuk dan penuh drama. Agar bisa lepas dari hukuman yang Mami berikan, Thora diwajibkan ikut...