Bab 43 : Where you go, I will go

1.8K 255 55
                                    

Nungguin vote sampe 150 aja kok lama banget ya 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nungguin vote sampe 150 aja kok lama banget ya 😭😭. Yang baca 500 lebih bab kemarin, tapi votenya cuma 130an 🙃.

Ku up sekarang karena banyak yang nungguin. Bab ini 6000 kata, kalau votenya masih seret juga, aku up bab 44nya nanti2 aja 😛.

⚡️⚡️⚡️

Bermodalkan satu rating pohon, sambil berjongkok, Rili menggais pasir. Membantu Neela mencari cangkang kerang kipas di sepanjang garis pantai. Pikirannya tak tinggal diam, berkelana menyusun sebuah rencana kejutan untuk Thora. Dia ingin memberi kesan pada Thora dalam merayakan ulang tahunnya. Ulang tahun yang sebenarnya telah lama lewat.

"Gila ya lo berdua? Betah banget panas-panasan cuma buat cari kulit kerang!" Gia mengomel sambil ikut berjongkok di sebelah Rili.

"Neela mau bikin sesuatu katanya." Balas Rili yang baru saja menemukan satu cangkang yang mulus permukaannya. Dia masukkan cangkang tersebut hati-hati ke dalam ember kecil, setelah membilasnya dengan air laut.

"Mau bikin apaan sih, Nee?" Teriak Gia pada Neela yang berjarak tujuh meter darinya.

"Hah?!" Neela menoleh dengan dahi berkerut.

"Mau bikin apaan?! Sampe ngumpulin kerang dua ember?!" Teriaknya lagi.

"Bikin lampu!!"

"Hah?! Apa katanya, Ri?"

"Bikin lampu, Gi.."

"Lampu apaan berbahan baku kulit kerang?"  Gia heran.

Rili mengangkat kedua bahunya cepat. Dia tidak tahu. Dia hanya membantu Neela sembari membuang waktunya menunggu Thora.

"Lo juga mau-mauan aja di ajak yang aneh-aneh sama Neela."

"Nggak ada kerjaan. Lo enggak jadi berenang sama Kya?" Rili menoleh sekilas. Kya terlihat nyaman berselonjor di kursi malas, di bawah satu payung besar. Perempuan berrambut hitam lurus itu sibuk memainkan ponselnya.

"Enggak. Tuan putri mendadak enggak mood. Katanya males, rambut jadi lepek, dia harus ngeblow rambut lagi nanti. Bingung, kan, lo? Ngapain juga cakep-cakep di sini? Orang sepupu dia semua yang dateng. Bentar lagi dia mau SPA katanya, sekalian meni pedi."

Gerak tangan Rili sempat berhenti. Dia ingat akan satu sosok yang mendadak ikut hadir. Seseorang yang dia rasa membuat Kya ingin menjaga penampilannya. "Mungkin karena nanti malem ada acara makan-makan juga."

"Iya, ya... Mungkin."

"Gi.."

"Ya?"

"Lo pernah kasih surprise ke cowok lo?"

"Mantan maksudnya? Gw kan, lagi jomblo, Ri."

"Iya, mantan. Pernah?"

Gia mengangguk, jari telunjuk kanannya terulur, ikut mengais pasir, "Pernah. Kenapa? Lo mau surprise-in pacar lo?"

Chained by Ferris Wheel (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang