fuuh
Levana Aylin Jericho, menghembuskan asap rokok yang sedang ia hirup. Kakinya bergelantung bebas pada bangunan tembok sekolah yang belum selesai.
Satu tahun yang lalu, kepala sekolah disekolahnya mengatakan akan mengadakan renovasi sekolah dan mendirikan roftoop untuk belajar siswa di lantai atas, tapi sampai sekarang rooftop tersebut tidak selesai, entah kemana uang sekolah dibawanya.
levana tetap menyesap rokok yang berada disela sela jari telunjuk dan tengahnya walaupun ia mendengar suara langkah kaki yang mendekatinya.
"Ini terakhir va" ucap Evans.
Evans Barry Dirgantara, salah satu sahabat Levana. Evans berumur lebih muda satu tahun dari Levana. Dialah yang selalu menemani Levana saat ia berada di masa downnya.
Levana menoleh ke arah Evans lalu menghembuskan asap rokoknya ke wajah Evans. Sontak Evans terbatuk karena asap yang dikeluarkan lumayan banyak, Sementra Levana yang melihatnya langsung tertawa keras.
uhuk uhuk uhuk
"Gila lo va, gu-uhuk gue jejelin rokok hidup mulut lu ye awas lo" kata Evans terbata bata karena tersedak asap rokok
"HAHAHAHAHA siapa suruh ganggu gue, kena kan lo"
"Ya kan gue cuma mau ngingetin lo. Lo pikir paru paru lo plastik? kalo item gara gara rokok tinggal di cuci terus di pasang lagi gitu?!" Evans merasa kesal sekaligus khawatir melihat Levana yang sering sekali merokok dimanapun ia berada.
"Itu termasuk takdir, mati ya mati, hidup ya hidup, gaada yang tau van"
"YE LU MAH ENAK MITI MIH MITI LU PIKIR LU LANGSUNG MASUK SURGA?! KELAKUAN LU AJA UDAH KAYA SETAN"
"Ngawur lu kalo ngomong pantat kodok!" Kata levana yang merasa sedikit kesal sambil menoyor kepala evans.
"Ya makanya kurangin rokok tolol"
"Iya" Levana sebenarnya sudah malas mendengar omelan Evans yang tiada habisnya setiap hari.
"APAAN IYA IYA DOANG LU! NANTI KALO GW TINGGAL LU NGIDUPIN ROKOK LAGI YA ANJING"
"Ya lu bawel banget kaya uke"
"Anjing ya lo, walaupun gue cowo yang termasuk cantik dan inceran orang gay, tapi gue gak gay. Kecuali gue langsung dilamar sama yang modelan jung jaehyun. Selain dia, gue masih straight"
"Berarti lu gay?"
"GAK ANJING"
tiba tiba . .
BRAAK
Evans dan Levana langsung menoleh ke sumber suara karena terkejut. Disana ternyata sahabat Leva dari kecil, Diva Andara sedang jatuh tengkurap. Mungkin tersandung besi? atau kabel? ntahlah.
"HAHAHAHAHAHAHAHHA" Evans tertawa dengan keras ia langsung cepat cepat membuka kamera hp dan merekam posisi jatuh Diva lalu mendekati Diva sambil merekamnya.
Diva perlahan bangun dari tempatnya, wajahnya seperti orang ling lung, sementara Evans semakin tertawa terbahak bahak melihat wajah ling lung Diva.
"Kaya gini katanya cewe dominan. Lu kaya anak ilang sumpah Div" Ledek Evans
"Bentar dulu, tadi.. gue jatuh? kok bisa?"
"si tolol hahahaha lo yang jatuh gue yang ditanya" tanya levana sambil tertawa.
"Oiya, gue kesini mau kasi tau, lu dicari belva" kata Diva masih di posisi duduk tempat ia jatuh tadi.
"Lah? kenapa?" Tanya Leva, karena seingatnya ia tidak ada membuat masalah dengan sang ketua osis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mellifluous
Ficțiune adolescenți"Lebih mending gue pura pura ga liat lo terus lanjut bareng dia, atau gue nyamperin lo?" "Ih! Samperin Aileen lah!! Ga boleh sama yang lain! Leva punya Aileen!" "Emang gue mau?" •───────•. ° ☾ .•───────• "Rasanya nyaman... Aman... Aileen suka d...