GD 5

121K 5.1K 51
                                    

Jangan lupa berikan vote dan komentar kalian ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa berikan vote dan komentar kalian ya. 😊

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

.

Sekarang Alma dan ketiga teman kamarnya sedang berada di aula pondok pesantren. Mereka berempat juga sudah membawa kitab yang akan dimaknai (diterjemahkan) pada malam hari ini. Alma dan ketiga temannya memilih untuk duduk di belakang, Alasan mereka agar nanti bisa keluar lebih awal. Semua santri putra dan putri sekarang sudah berkumpul di Aula. Mereka di beri sekat papan kayu yang lumayan tinggi agar tidak bisa saling menatap.

Setelah itu ada Gus Alfa dan Gus Zaki yang masuk ke Aula. Gus Zaki disana hanya untuk menemani Gus Alfa, sekaligus memantau santri. Siapa tau saat Gus Alfa sedang fokus memaknai kitab ada yang kabur keluar dari Aula. Sekalian Gus Zaki juga ingin mendengar Gus Alfa memaknai kitab. Pasalnya Gus Alfa sangat pandai memaknai kitab. Terlebih dia lulusan Timur Tengah. Pasti sudah sangat bersahabat dengan arab gundul.

"Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh" salam Gus Alfa.

"Wa'alaikumsalam Warrahmatullahi Wabarakatuh" jawab para santri.

"Sudah halaman berapa?" Tanya Gus Alfa pada santrinya. Pasalnya dia baru pertama kali mengajar disana.

"Halaman 150 Gus" jawab salah satu santri, setelah itu Gus Alfa membuka kitabnya pada halaman 150.

"Sudah siap?"

"Sebentar Gus" ucap santri putra. Gus Alfa pun menunggu mereka sambil sedikit mengobrol dengan Gus Zaki. Sedangkan Alma dia sudah siap. Namun dia sedikit mengantuk, karena tadi siang sampai sore dia tidak tidur.

"Sudah?" Tanya Gus Alfa lagi pada santri putra.

"Sudah Gus" jawab mereka. Akhirnya Gus Alfa pun memilih untuk segera memulai memaknai kitabnya. Akan tetapi Gus Alfa membacanya terlalu cepat sampai membuat beberapa santri termasuk Alma ketinggalan dan tidak fokus.

"Gus, mohon maaf bisa pelan-pelan ngga Gus, saya ketinggalan" ucap salah satu santri putra.

"Iya gus" ucap santri yang lain.

"Makanya yang fokus" ucap Gus Alfa, setelah itu dia sedikit memelankan bacaannya. Tetapi meskipun begitu, menurut Alma, Gus Alfa masih terlalu cepat. Alma sering tertinggal, dan menjadi bingung sudah sampai mana menerjemahkan kitabnya. Akhirnya Alma merasa kesal dan mengatakan sesuatu pada Gus Alfa.

"Gus Alfa bisa pelan-pelan ngga sih, saya jadi ketinggalan nih dan ngga fokus" ucap Alma kesal. Gus Alfa yang mendengar itu pun langsung menghentikan kegiatannya. Dia langsung menatap Alma tajam. Sedangkan santri yang lain juga ikut menatap Alma. Pasalnya suara Alma keras, dan sedikit tidak sopan.

Gus Dosenku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang