Ini kisah tentang Alfa dan Alma yang dijodohkan oleh kedua orang tua mereka.
Alfa Riza Ahmad dia adalah seorang pria berusia 25 tahun. Dia merupakan seorang dosen muda baru, sekaligus seorang Gus. Alfa tidak pernah dekat dengan wanita manapun sebelu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan lupa Vote dan Komen ya.
Jangan lupa follow akun wp ku ya.
Selamat Membaca 🤓
.
.
.
.
.
"Bagaimana?"
"Gagal Tuan"
"Bagaimana bisa gagal"
"Sekretaris Tuan Alfa bergerak lebih cepat dari pada kita Tuan"
"Sialan!! Terus bagaimana dengan pengiriman narkoba?"
"Gagal juga Tuan, bodyguard Tuan Abu, berhasil menemukan kita, dan menyita narkoba kita"
"Ah shit!! Kalian ngga becus"
"Tenang, jangan emosi dulu, lawanmu bukan orang sembarangan"
"Alfa itu licik dan licin, dia sulit untuk ditebak, terlebih backingannya Tuan Abu, kamu tau kan siapa Tuan Abu?"
"Tuan Abu adalah Tuan Liam, mantan mafia terkejam dari Amerika, dia tidak mengenal ampun, siapa pun yang berani melawannya akan berakhir menjadi santapan harimau dan singa kesayangannya"
"Pantas saja harimau dan singa nya gemuk-gemuk, ternyata makannya daging manusia"
"Saya tidak mau tau, kalian harus alihkan perhatian Alfa dan Abu, agar kita bisa merebut kontrak itu, dan mengambil narkoba kita kembali" ucapnya pergi begitu saja.
__________
Alfa dan Alma sekarang sedang perjalanan pulang ke Indonesia. Mereka akan langsung pulang ke Jombang. Setelah sampai di salah satu Bandara yang ada di Jawa Timur. Gus Alfa dan Alma langsung masuk ke mobil yang sudah disiapkan oleh bodyguardnya. Mobil yang dinaiki oleh Alfa dan Alma di kawal oleh dua mobil. Yaitu di depan dan di belakang, jadi mobil Alfa dan Alma berada di tengah.
Setelah beberapa jam kemudian akhirnya mereka sampai di Pondok Ar-Rasyid Jombang. Mobil mereka berhenti di depan rumah Salma dan Fariz. Para santri ndalem berbaris menyambut kepulangan Gus Alfa dan Alma. Saat Gus Alfa turun dari mobil, santri ndalem putra menciumi tangan Gus Alfa. Sedangkan santri ndalem putri menciumi tangan Ning Alma.
