GD 7

117K 5.1K 84
                                    

Jangan lupa kasih vote dan komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa kasih vote dan komen ya

Jangan Lupa Follow akun WP ku ya 😁

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

1 Minggu Kemudian

Selama 1 minggu kemarin, tidak ada interaksi antara Alma dan Alfa. Mereka sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing. Dan Alma juga tidak membuat masalah selama satu minggu itu. Dia menjadi santri sekaligus mahasiswa yang baik dan rajin. Lukanya juga sudah sembuh, Alma juga sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.

Sekarang para pengurus Pondok Pesantren Ar-Rasyid sedang menyiapkan keperluan untuk lomba olahraga dan senam pagi. Para santri sudah siap dengan pakaian olahraga mereka. Semua tampak seragam dan kompak, begitu juga dengan keluarga pemilik pondok pesantren yang ikut meramaikan acara tersebut. Abah Yusuf dan Umi Sarah juga sudah siap dengan pakaian olahraganya. Begitu juga dengan Gus Zaki dan Ning Aliyah. Lalu bagaimana dengan Gus Alfa? Dia juga sudah siap dengan pakaian olahraga yang mirip dengan keluarganya. Hanya saja Gus Alfa masih berdiri di depan rumah Abah Yusuf. Kedua tangan Gus Alfa dilipat di dada, di kepalanya terdapat headband warna hitam, agar rambutnya tidak menutupi matanya.

Sebenarnya Alfa tidak ingin memakai headband, dan rambutnya juga tidak gondrong. Tetapi Gus Zaki yang memaksanya, katanya Gus Alfa makin tampan jika memakai headband. Dan benar saja para santri putri sedari tadi menatap Gus Alfa, ada yang curi-curi pandang, ada yang mulutnya tak berhenti memuji Gus Alfa. Ada yang memohon pada tuhan agar dia berjodoh dengan Gus Alfa. Tetapi ada salah satu santri yang sibuk sendiri sedari tadi, dia sama sekali tidak tertarik untuk menatap Gus Alfa.

"Alma lo lagi ngapain si?" Tanya Dara

"Iya ma, dari tadi fokus sama hp terus, nanti disita loh" ucap Tiara.

"Gue lagi push rank nih, bahaya kalau ditinggal, nanti kalau kalah, rank gue turun" ucap Alma, tangannya masih sibuk mengetuk-ngetuk ponselnya.

"Yaelah Alma, lo kalau main ML liat sikon dong, bentar lagi senam dimulai loh" ucap Safira tidak habis pikir pada sahabatnya itu.

"Lagian dari tadi ngga mulai-mulai, ya udah main ML aja, woy jangan ngejar gue lah, darah sekarat nih, hey selena bantuin dong, ah tuh kan mati gue" ucap Alma, dan dia kesal karena di bunuh oleh musuh.

"Ya ampun Alma, serius banget haha" ucap Dara sambil terkekeh.

"Eh kalian tutupin badan gue dong, biar ngga ada yang liat gue lagi main game" ucap Alma pada ketiga teman kamarnya. Akhirnya Dara, Safira, dan Tiara pun mengikuti perintah Alma. Dia juga tidak mau Alma di hukum.

Gus Dosenku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang