GD 44

82.8K 3.3K 229
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan Komen ya

Jangan lupa follow akunku juga ya

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

.

Keluarga Alma baru saja sampai di pondok Ar-Rasyid. Kedatangan mereka di sambut oleh santri-santri ndalem. Seperti biasa santri putra mencium tangan Gus Akbar dan Gus Reza, sedangkan santri putri mencium tangan Ning Elma.

"Akbar" sambut Fariz memeluk sahabatnya itu.

"Elma" sambut Salma memeluk besannya, Elma pun dengan senang hati membalas pelukan Salma.

"Umma, Abba" teriak Alma senang.

"Sayang pelan-pelan, kamu lagi hamil muda" ucap Gus Alfa memperingati Alma yang berlari menghampiri orang tuanya.

"Alma Jangan lari-lari, pelan-pelan aja sayang" ucap Elma menasehati Alma.

"Hehe, maaf, abisnya Alma kangen banget sama Umma dan Abba" ucap Alma memeluk Elma.

"Uuu sayangnya Umma, Umma juga kangen banget sama kamu sayang" ucap Elma.

"Kok Abang ngga di panggil dek?" Tanya Reza cemburu karena tidak di panggil.

"Bang Reza" panggil Alma memeluk Reza.

"Lo pulang dari honeymoon langsung hamil dek? Emangnya sehari berapa ronde tuh, Gus Alfa diem-diem ternyata..eh adek gue masih pengin peluk gue Gus, main ambil aja" ucap Reza kesal, karena Gus Alfa mengambil Alma dari pelukan Reza.

"Peluk aku aja, jangan Reza" ucap Gus Alfa yang membuat kedua orang tua mereka tertawa. Ternyata Alfa sangat posessif terhadap Alma. Sedangkan Alfa memeluk Alma, seakan-akan takut kehilangan Alma.

"Heh gue kakak kandungnya Al, lo jangan kurang ajar sama kakak ipar lo ini" ucap Reza.

"Tapi Alma istri saya sekarang, jadi terserah saya dong" ucap Gus Alfa.

"Udah-udah, Alma peluk Mas Alfa aja" ucap Alma menatap Alfa sambil memeluk suaminya itu. Hal itu membuat Gus Alfa tersenyum.

"Abba juga pengin peluk putri Abba lo gus" ucap Akbar terkekeh.

Gus Dosenku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang