GD 15

126K 5.3K 108
                                    

Jangan lupa Vote dan komen untuk part ini ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan komen untuk part ini ya.

Jangan lupa follow akun wp dan ig ya

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

"Saya pamit berangkat dulu, Assalamu'alaikum" ucap Gus Alfa hendak pergi, namun Alma mencegatnya.

"Wa'alaikumsalam, Eh Mas, Alma mau salim" ucap Alma mengulurkan tangannya untuk menyalimi tangan Gus Alfa. Gus Alfa hanya tersenyum sebagai jawaban. Dia pun segera mengangkat tangannya agar Alma bisa menyaliminya. Alma pun segera mencium tangan suaminya itu.

"Eum Alma, bolehkah saya mencium pipi kamu?" Tanya Alfa pada Alma.

"Bo boleh kok mas" ucap Alma gugup, kenapa Gus Alfa harus bilang dulu? Kenapa tidak langsung menciumnya saja, kan Alma jadi malu, begitulah pikir Alma. Mendengar itu Gus Alfa pun tersenyum, dia segera meraih wajah Alma.

Cup (pipi kanan)

Cup (pipi kiri)

Cup (dahi)

Cup (bibir) yang membuat Alma membulatkan matanya terkejut. Sedangkan Gus Alfa hanya terkekeh melihat reaksi Alma, saat dia mengecup bibir tipis istrinya itu.

"Saya berangkat dulu sayang" ucap Gus Alfa di telinga Alma. Merinding! Tubuh Alma merinding dan terdiam saat mendengar Gus Alfa memanggilnya "sayang?" Astaga lama-lama Alma bisa kena penyakit jantung gara-gara Gus Alfa.

Gus Alfa langsung pergi begitu saja, dengan terus tersenyum, dia merasa gemas pada Alma.

"Baru kecupan aja reaksinya kaya gitu, bagaimana jika lebih dari itu? Ah sudah lah, Istighfar Alfa, kamu harus sabar" gumam Alfa sambil berjalan.

Sedangkan di dalam kamar...

"Ummaaaaa, bibir Alma udah di nodai sama Gus Alfa!!!" ucap Alma berteriak tertahan, sambil menatap cermin. Tangannya tergerak untuk menyentuh bibirnya.

"Cih, bilangnya mau cium pipi, tapi bibirnya ikut dicium juga" kesal Alma merasa dibohongi oleh suaminya itu.

"Gus Alfa modus!!" Teriak Alma di dalam kamar. Alma memilih untuk merebahkan tubuhnya di ranjang sambil memeluk boneka pinguin.

Gus Dosenku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang