GD 34

91.2K 3.5K 92
                                    

Jangan lupa Vote dan Komen ya 😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa Vote dan Komen ya 😁

Jangan lupa follow akun wp ku ya 😁

Selamat Membaca 🤓

.

.

.

.

.

.

Gus Alfa sekarang sedang tiduran di ranjang bersama Alma. Setelah kejadian di dapur, Alfa selalu menemani Alma.

"Mas Alfa tapi Alma pengin bisa masak, Alma ngga boleh gini terus" ucap Alma menatap suaminya itu.

"Ya sudah nanti saya ajarin kamu masak ya, tapi nunggu tangan kamu sembuh dulu, saya tidak mau kamu kenapa-kenapa lagi" ucap Gus Alfa tersenyum ramah.

"Mas Alfa bisa masak?" Tanya Alma sedikit terkejut.

"Bisa sayang" ucap Gus Alfa mengecup kening Alma.

"Tuh kan Mas Alfa aja bisa masak, masa Alma ngga bisa" ucap Alma kembali menangis.

"Sssttt kamu bukan tidak bisa, kamu hanya belum bisa. Saya yakin istri saya ini bisa masak, dan masakannya sangat enak" ucap Gus Alfa menghapus air mata Alma.

"Kenapa Mas Alfa begitu yakin kalau Alma bisa masak? Mas Alfa juga bilang gitu ke Bu Angel" Tanya Alma menatap Gus Alfa.

"Karena memasak itu sesuatu yang bisa di pelajari. Saya yakin jika istri saya ini mau belajar pasti akan bisa. Bukankah orang hebat itu berawal dari tidak bisa? Jika kita berusaha, insyaallah apa yang sudah kita usahakan tidak akan mengkhianati hasil. Di dunia ini tidak ada orang yang baru lahir langsung bisa masak kan? Semua itu butuh proses. Dan saya akan menemani proses kamu belajar memasak." ucap Gus Alfa pada Alma.

"Makasih Mas Alfa, udah baik banget sama Alma" ucap Alma tersenyum.

"Itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai suami kamu. Bahkan jika kamu tidak ingin belajar memasak pun saya tidak masalah. Saya juga bisa memasakkannya untukmu" ucap Gus Alfa, namun Alma segera menggelengkan kepalanya.

"No No No, Alma harus belajar, biar sama kaya Mas Alfa bisa masak. Kalau Alma udah bisa masak, kita kan jadi bisa masak bareng. Alma ngupasin bawang, Mas Alfa yang motong bawangnya. Bukankah itu romantis" ucap Alma tersenyum.

Gus Dosenku (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang