2. Putri Tersenyumlah

571 48 1
                                    

"Apakah saya bisa keluar?" Aku membuka pintu melihat para ksatria berjaga di depan pintu kamarku.

Apa mereka lupa memberiku makanan pagi ini? Aku tidak keberatan jika hanya memakan roti dan susu. Biasanya setiap pagi ada roti dan susu di depan pintu kamar. Para pelayan hanya bertugas memberiku makanan, mengobatiku, dan mengantarkan pesan ayah atau siapapun itu. Tapi pagi ini setelah aku membersihkan diriku selama dua jam dengan hati-hati. Tidak ada makanan satupun di depan pintu. Jadi kupikir mungkin mereka lupa?

"Anda tidak bisa keluar hari ini!"

"Bisakah saya mendapatkan roti dan susu? Saya belum makan!" Cicitku takut.

Dia mengangguk dan pergi begitu saja. Salah satu kstaria menatapku dan menarik pintu untuk menutup kamarku lagi. Jadi kenapa mereka berjaga hari ini? Aku tergesa-gesa menuju balkon dan bersembunyi memeriksa apa yang terjadi sebenarnya. Mataku membulat melihat banyak kereta dan orang yang berlalu-lalang di bawah sana. Ada apa hari ini?

Apa mereka akan merayakan pesta ulang tahunku? Apa ayah dan ibu akhirnya membuatku bisa keluar seperti anak lain? Sejujurnya aku tidak pernah sekalipun pergi ke pesta teh atau pesta perayaan. Bahkan aku tidak memiliki guru etiket bangsawan seperti kedua kakakku itu. Ah, mungkin aku tidak pintar jika harus belajar. Ayah dan ibu juga tidak mendaftarkanku ke akademi. Bagaimana rasanya tinggal dan memiliki teman? Apa rasanya menyenangkan?

Aku mengintip dari sela-sela balkon dan melihat banyaknya orang disana. Dallen di sana menyambut banyak orang. Dia terlihat sangat tampan hari ini dengan pakaiannya. Kakakku juga tampan. Mereka berdiri bersama Dallen. Baik Viston dan Rexton, mereka berdua terlihat sangat menawan dari biasanya. Biasanya mereka akan memunculkan tanduk di kepala mereka seperti iblis. Lalu mereka akan meyerudukku! Tapi dimana ayah dan ibu? Oh, siapa para wanita cantik itu? Mereka sangat cantik memakai gaun cantik. Gaunku tidak memiliki banyak perhiasan dimana-mana. Hanya ada pakaian bekas ibu saja. Tapi itu bagus! Jadi ibu masih menyayangiku bukan? Aku mengusap wajahku lagi dan meneliti banyaknya bangsawan yang datang silih berganti. Aku mendengar sayup-sayup orang-orang berbicara tentang putra mahkota kerajaan ini. Bagaimana wajahnya? Aku tetap mengintip walau aku mendengar seseorang meletakkan nampan di depan pintu. Makananku sampai! Tapi nanti saja!

Aku ingin melihat Pangeran?

Iya, pengeran!

Mataku menangkap satu sosok yang membuat Dallen menunduk hormat. Dari pakaiannya dan penampilannya sudah membuktikan bahwa dia adalah orang-orang maksud.

Rambut merah dan mata kemasan itu! Dia tampan! Sungguhan! Aku tidak bohong!

"Wah..."

Aku jadi membayangkan buku yang selalu kubaca. Pangeran akan datang menyelamatkan tuan putri dari naga jahat! Sayangnya naga jahat itu ada empat kelapa. Apa ada seseorang yang akan menyelamatkanku dari tempat ini?

Tidak.

Tidak ada. Jangan berharap!

🕊️🕊️🕊️

Alunan musik mengalun indah dimana-mana. Apa yang mereka lakukan sebenarnya? Ada banyak hal yang kupikirkan hari ini. Pertama, mungkin mereka sedang menyambut pesta ulang tahunku. Kedua, mungkin mereka sedang bersenang-senang atas lahirnya aku? Ketiga, itu harapanku saja. Kudengar dari para ksatria di depan pintu, mereka sangat bosan menjagaku dan ingin merasakan pesta perayaan Dallen yang berhasil selamat dari perang. Bahkan mereka berniat mengunciku dari luar.

Selama 22 tahun ini, aku hidup tanpa pernah bisa keluar. Bahkan upacara kedewasaan yang selama ini selalu kuinginkan tak pernah terjadi. Apa itu acara kedewasaan? Aku tidak tahu. Bahkan nama-nama bangsawan saja aku tidak tahu. Setiap aku ingin pergi mencari tahu. Para ksatria akan melarangku. Lalu mereka akan memberitahu ayah dan ayah akan mencambukku. Rexton dan Viston akan mengambil alih dan memberikan hukuman lainnya. Mungkin memukul tubuhku, mendorong, menampar, atau... Membuatku masuk ke dalam air. Itu paling menyakitkan. Aku tidak bisa berenang.

"Nona! Ini makan malam anda!" Seorang pelayan masuk memberikan banyak makanan padaku. Kali ini makanannya jauh lebih banyak dari biasanya. Bahkan ada kue! Iya, kue!

"Apa ini?"

"Saya permisi!" Pelayan itu menunduk dan pergi.

Apakah ibu dan ayah memberikannya? Mungkin saja! Aku mengambil posisi dan memakan semuanya tanpa terkecuali. Susu hangat! Kue manis enak! Apa ini? Roti empuk! Bahkan ada juga kue yang bentuknya aneh.

Lembut!

"Haommm..."

Kenapa tiba-tiba aku mengantuk?

Brukkk...

🕊️🕊️🕊️

"Ugh..."

Apa ini? Kenapa aku di tempat ini? Bukankah ini bukan kamarku? Tidak ada balkon bahkan ruangan ini hanya setengah dari kamarku dulu. Siapa yang memindahkanku? Aku melihat ke arah pintu keluar, seseorang masuk dengan wajah yang sangat kurindukan.

"Ibu? Ibu datang menemuiku? Ibu! Ibu! Ini dimana? Apakah aku akan tinggal di tempat ini? Tapi ini bukan kamarku!"

"Sekarang tempat ini adalah kamarmu!"

"Oh... Baiklah. Apa ibu datang untukku?" Apakah ibu ingat hari ulangtahunku? Tentu saja! Untuk apa ibu jauh-jauh datang ke tempat ini? Aku tersenyum menunggu ibu menjawab apa yang jadi pertanyaanku. Ibu itu wanita sibuk! Kami sangat sulit untuk bertemu satu sama lain. Katanya ibu sedang banyak pekerjaan. Jadi aku tidak ingin mengganggunya. Tapi hari ini tiba-tiba ibu datang ke kamar baruku?

Ini sebuah kemajuan! Sangat maju!

"Ibu hanya datang untuk memberitahumu, mulai sekarang tinggallah disini. Jangan pernah keluar sebelum ibu atau ayah memberikanmu izin."

"Iya-iya! Aku mengerti!"

"Pelayan akan mengantarkan makanan tiap pagi dan malam. Ini buku yang bisa kau baca!" Beberapa pelayan datang membawa buku tebal.

Jangan katakan ini hadiahku dari ibu? Benar! Ini hadiahku!

"Terima kasih, ibu! Aku akan merawat dan menjaganya!" Kataku sangat bersemangat!

Ibu mengangguk dan pergi meninggalkanku bersama banyaknya buku di meja. Jadi, pada akhirnya ibu ingat hari ulang tahunku!

Buku-buku ini adalah hadiah dari ibu. Walau terlihat usang dan bau, tapi ibu memberikannya langsung padaku. Tentu saja aku sangat senang. Hanya saja, kenapa aku di tempatkan disini? Aku tidak bisa lagi mengintip orang-orang yang datang. Dari jendela ini hanya terlihat taman saja. Tidak apa-apa. Aku masih bisa melihat taman dan disana aku bisa melihat orang-orang sedang menikmati teh mereka. Tempat ini strategis! Jadi, aku harus membersihkan jendela ini dulu supaya bisa melihat mereka.

Kuharap ibu akan datang lagi mengunjungiku.

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini?

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang