59. Terbangun Dari Mimpi

259 33 1
                                    

"Bangun! Bangun!" Ksatria mengangkat tanganku dan menyeretku pergi.

Kenapa dia tidak bisa memperlakukanku dengan lembut? Aku ingin makan terlebih dahulu sebelum mati. Tubuhku di dorong lagi secara paksa. Semalam aku bermimpi berada di surga. Ada makanan enak, permen kapas, daging asap, susu hangat, dan buah-buahan segar. Tentu saja pria tampan yang begitu banyak. Benar-benar surga dunia. Tapi sekarang hanya ada pemandangan yang mengesalkan. Semua orang berkumpul disini. Aku melihat keluarga Duke Levin yang menangis, Dallen yang memalingkan wajahnya, seluruh keluarga Vector yang menatapku tajam, putra mahkota yang tersenyum getir bersama Maya disana, raja yang telah bersiap menghukumku mati.

"Apa pembelaan terakhirmu?" Tanya raja.

"Pembelaan? Apa yang harus saya bela? Apa tentang mata merah ini? Kalau begitu saya akan mengatakannya yang mulia. Izinkan saya untuk mengatakan semua kebenaran di tempat ini dan agar mereka semau tahu tentang mata merah yang sering mereka sebut sebagai mata kesialan, mata anak cacat, dan banyak hal lainnya."

Suara-suara orang-orang saling bersahutan. Begitu keras sampai aku tidak tahu apa pembicaraan mereka saat ini.

"Mata merah ini adalah mata yang bisa melihat apa yang manusia tidak bisa lihat. Mata yang sama yang dimiliki Abel. Tanah ini, tanah Arabella adalah tanah yang telah membunuh sebuah keluarga milik Ratu Irina. Seluruh keluarganya mati karena tertuduh sebagai keluarga penyihir. Karena membesarkan anak mata merah ini, mereka diperlakukan semena-mena oleh orang-orang yang akan menjadi asal-usul rakyat Arabella. Yang mulia, mungkin saya akan membuat anda kecewa dan marah pada saya. Tapi kebenarannya, bahwa anda dan seluruh keturunan Lucius adalah keturunan asli Abel, si mata merah. Bukan Lucius ayah dari kerajaan ini melainkan Abel!"

"Apa-apaan kau ini! Kau menghina keturunan Lucius, Miya?" Rexton berdiri dari tempatnya.

"Rambut merah adalah rambut yang dimiliki Abel. Tidak ada keturunan Lucius di kerajaan ini. Tidak ada. Putra pertama mereka adalah hasil hubungan Ratu Irina dan Abel. Kenyataannya tidak ada satupun orang yang mirip dengan Lucius. Mata merah ini akan terus lahir sampai kapanpun. Baik lahir di dalam istana, di keluarga Duke Vector, dan keluarga lainnnya. Mereka akan terus lahir di dunia ini karena mereka adalah keturunan dari Abel."

Semua orang saling berbisik-bisik. Aku mengerti bagaimana perasaan mereka setelah tahu keadaan ini. Setelah aku matipun, mata merah akan terus lahir di dunia. Terus seperti itu sampai tidak ada habisnya. Aku tersenyum dan menatap Lukas. Apakah dia tahu tentang hal itu?

"Yang mulia! Dia pasti berbohong untuk menipu anda. Dia telah menghina keluarga kerajaan! Anda harus segera membunuh penyihir itu!" Tunjuk Duke Vector padaku.

"Hahaha... Kenapa anda ingin sekali saya mati? Tapi tidak apa-apa. Saya siap untuk mati yang mulia. Saya hanya ingin mengatakan hal itu bahwa mata merah ini akan terus lahir. Jika saya mati, masih ada mata merah yang hidup. Saya bukanlah satu-satunya. Hahaha... Kalian pikir mata merah membawa sial? Benar. Mungkin benar. Tapi kalian yang telah membawa kesialan itu pada mata merah. Hanya karena mata merah melihat ada yang orang normal tidak lihat bukan berarti dia seorang penyihir. Bukan berarti mereka seorang penjahat. Kalian bisa tahu, mata merah juga bisa menolong dan membantu menyelesaikan masalah. Hanya saja kalian tutup mata akan hal itu."

Raja menatapku dengan wajah yang tidak bisa aku gambarkan. Perkataanku mungkin saja menjadi penghinaan pada anggota kerajaan. Tapi itu semua yang terjadi. Baik, Lucius, Irina, dan Abel, tidak menginginkan hal ini terjadi pada hidup mereka. Mungkin jika saat itu mereka tidak menuduh keluarga Irina menjadi keluarga penyihir. Irina dan Abel hidup bersama, Lucius akan menemukan pasangan lain dan membangun kerajaan ini lebih besar. Dunia tidak akan semenyeramkan itu pada mata merah.

"Atas nama kerajaan Arabella, aku menjatuhkan hukuman penggal padamu. Hukum wanita itu!" Tunjuk raja padaku.

Sialan.

Aku memang harus mati rupanya. Tidak ada yang bisa kulakukan lagi. Perintah raja di atas segalanya. Tubuhku di tarik menuju tempat pemenggalan.

"Tidak yang mulia! Lucy tidak salah! Tolong ubah hukuman anda! Yang mulia!" Teriak Duke Levin berteriak keras.

"Lucy! Lucy!" Violet dan Lavender memanggil namaku berulang kali.

"Hiskkk..." Duchess Levin jangan menangis! Nathan akan sangat sedih nanti. Dia tidak boleh tahu apa yang terjadi padaku. Dia tidak mungkin mau melihat kematianku hari ini. Semoga dia menjadi Duke yang baik.

Tubuhku di dorong lagi ke tempat eksekusi. Rasanya begitu dingin menyentuh papan potong ini. Dengan pisau tajam berada di atas sana. Aku yakin 100%, bahwa kematian tidak akan sesakit itu.

"Lucy! Lucy! Tidak! Jangan!" Violet berlari dari tempatnya dan berniat menghampiriku tapi beberapa ksatria datang menghalanginya.

Dia sampai akhir masih saja seperti itu. Mana mungkin aku bisa pergi melihatnya menangis. Mataku mulai memburam melihat semua orang. Aku mati! Aku akan mati!

"Lucy!"

"Tidak apa-apa, kak! Hiduplah dengan baik bersama Marquess Barnett. Bukankah dia cinta pertamaku di akademi? Jangan mudah menangis lagi, aku tidak suka kakak menangis. Tolong katakan pada Kak Lavender, Sir Pedro itu penakut! Dia takut pada roh! Duke Levin harus memperhatikan makanannya lagi, jangan terlalu banyak memakan daging tapi sayur. Duchess Levin harus sering-sering berjalan-jalan di taman. Udara taman sangat baik untuk tubuh. Juga Nathan. Dia harus belajar dengan baik, menjadi Duke yang hebat seperti Duke Levin. Aku sangat ingin melihat dia tersenyum. Aku tidak mau dia terus menerus merasa bersalah pada teman-temannya, itu bukan salahnya. Kak, tolong beritahu Duke Jacorey. Aku sudah memaafkannya. Terimakasih untuk semua kenangan manis dari kalian. Hiskkk... Aku sangat bahagia bisa mengenal kalian semua. Walau aku tidak suka warna ungu, tapi sepertinya aku sangat suka warna itu sekarang. Sama seperti mata tulus kalian. Aku sangat menyayangi kalian. Terima kasih!"

"Hiskkk... Lucy! Jangan pergi! Hiskk..." Violet tertunduk dan menangis.

Aku sangat bahagia!

"Lakukan sekarang!"

Terima kasih!

Slartt...

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Tidakkkkkkkk😭

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang