Rambut hitam, mata hijau...
Siapa?
Siapa orang itu?
"Bagaimana jika dia adalah seseorang dari kerajaan lain? Aku sudah berkeliling di kawasan ini tapi tidak ada yang memiliki ciri-ciri seperti itu. Memang ada satu dua, tapi dia tidak bisa menggunakan pedang dengan baik. Dia pasti juga bangsawan kelas atas."
Benar, dia bukan sembarangan bangsawan tapi kenapa Duke Levin memilih untuk menjalin hubungan dengan Marquess Madison? Apa lebihnya ayahku selain kebun anggur? Ataukah karena Viston yang memintanya? Atau apa? Aku tidak tahu alasannya.
Dukkk... Dukkk...
Seorang roh wanita datang dan duduk didepanku. Dia menghembuskan napasnya berulang kali.
"Apa sekarang? Bukankah aku sudah katakan bahwa aku tidak melakukan apapun di tempat ini? Aku hanya diam saja melihat."
"Bukan itu! Apakah kau tahu alasan Duke Levin menjalin hubungan dengan ayahku? Kenapa harus pernikahan Violet dan Viston?"
Wanita ini sudah lama berada di rumah ini. Dia memintaku untuk tidak mengusirnya karena dia tidak berperilaku jahat. Dia juga sangat mirip dengan keluarga ini. Mata ungu dan rambut putih. Mungkin nenek moyang atau nenek Nathan?
"Marquess Madison yang lebih dulu mengirimkan surat pertunangan pada Duke Levin. Dengan sebuah pertambangan sebagai jaminannya. Saat itu keuangan rumah ini dalam keadaan terhimpit bahkan hampir mengalami kebangkrutan. Jadi dengan itu mereka menjalin hubungan. Violet juga tidak bisa berbuat apapun karena dia anak tertua yang menjadi tumpuan adik-adiknya."
"Apa kau tahu kekasih Violet?"
"Tidak tahu, tapi dia seorang anak dari Marquess. Dia tidak sekaya keluarga Madison tapi sekarang mungkin dia bisa saja lebih kaya dari orang itu."
Anak Marquess? Lucius mengangkat jempolnya dan pergi secepat kilat. Kenapa dia sangat suka dalam misi rahasia ini? Terutama bukankah dia membenci keluarga Levin tapi kenapa dia sangat bersemangat membantu mereka? Lucius bisa mengurusnya dengan baik.
"Orang bersamamu sangat aneh. Apa kalian melakukan perjanjian sampai dia melakukan apapun untukmu?"
"Tidak ada perjanjian khusus, kami hanya saling menguntungkan saja. Apa kau juga ingin membantu?"
"Apa itu?"
"Keluarga ini berada di posisi bawah, uang yang diberikan pada keluarga ini akan diambil kembali oleh ayahku. Kita harus memiliki sumber keuangan lainnnya untuk menopang keluarga Levin. Aku sangat membutuhkan bantuan keluarga ini tapi aku harus membantu mereka lebih dulu jika ingin hidup nyaman. Kau tinggal disini sangat lama, apakah kau tidak tahu mengenai sesuatu yang ditinggalkan Levin? Mungkin sebuah tambang emas, properti yang tersembunyi, atau ruangan rahasia? Tidak mungkin keluarga Levin hanya seperti ini?"
"Jika aku mengatakannya apa untungnya bagiku?"
"Kau tidak suka keluarga ini bahagia? Aku sudah melihat bagaimana keluarga ini dipandang rendah oleh bangsawan lain. Sebagai anggota Levin, apakah kau tidak merasa marah? Bukankah harga diri Levin sangat tinggi? Lihatlah saat ini, bahkan diantara tiga pondasi, Levin tidak ada apa-apanya dengan posisi seorang Marquess!"
"Kau wanita yang bermulut ular. Apakah ini didikan ayahmu? Darah Vector tidak pernah bohong!"
"Aku belajar dari guru yang hebat juga karena darah ini. Lucius adalah raja pertama yang berhasil mengalahkan banyak kerajaan. Guruku sangat hebat bukan?"
🕊️🕊️🕊️
"Kenapa kita harus pergi kesini? Ruangan ini sangat suram, Lucy!" Nathan menarik bajuku.
"Sir Diego apa yang kau temukan?" Tanyaku melihat Sir Diego berhenti berjalan. Hanya ada tembok disini.
Kami menemukan jalan lain melewati penjara bawah tanah. Melewati orang-orang yang akan mati dan ditawan. Keadaan mereka tidak sebaik itu lebih dari mereka yang melakukan tindakan berat sampai dikurung bertahun-tahun sampai mati. Nathan terus memegangi bajuku sampai rasanya aku merasa tercekik karena ulahnya. Padahal ini rumahnya, kenapa dia sangat takut berada disini?
Jika bukan karena wanita itu aku juga tidak mau datang di tempat yang penuh dengan roh ini.
"Sepertinya ini jalan buntu!" Sir Diego mencoba mendorong tembok.
"Katanya ini jalan rahasia. Mungkin kita harus menemukan sesuatu untuk membukanya."
"Lucy! Apa yang kau katakan? Bukankah katamu kita hanya melihat tempat ini saja?"
"Daripada kau terus seperti ini lebih baik kau membantuku menemukan sesuatu. Mungkin tuas atau apapun itu!" Aku meraba tembok.
Wanita itu menyuruhku memecahkan masalah ini sendiri. Dia sudah memberitahu ada tempat yang penuh emas di dekat penjara. Disana semua dokumen tanah dan harta karun keluarga Levin tersimpan. Dari berabad-abad yang lalu telah mendekam disini tanpa seorang yang tahu. Dulu seorang Levin menyimpannya karena tidak ingin keluarga lainnnya ambil. Bisa dibilang dia pelit!
"Memangnya apa yang kau cari?" Nathan mencoba membantu.
"Sesuatu yang berharga untukmu dan untukku. Jika aku temukan, kau harus memberiku banyak. Ini demi kelangsungan hidup keluarga ini."
"Apa itu harta karun tersembunyi? Apa ini?"
Dukkk...
Pintu terbuka pelan, aku menatap Nathan yang memegangi sebuah kayu aneh. Jadi itu tuasnya. Ini lebih buruk lagi, aku mendengar suara-suara aneh di dalam sana.
"Ayo, masuk!" Aku berjalan di belakang Sir Diego dan Nathan di belakangku.
Apakah tempat ini penuh jebakan? Aku melirik kesana-kemari dan menemukan banyak roh yang tertawa melihat kedatangan kami. Mungkin aku harus berhenti dan mengusir mereka.
"Kkkk... Siapa kalian ini? Apa kalian ingin mati?"
"Hohoho... Dia terlihat seperti Levin tapi dia begitu penakut!"
"Siapa wanita itu? Sepertinya dia kuat."
"Dia hanya wanita bodoh! Di depan jauh lebih tangguh walau kakinya bergetar."
"Diam kalian! Kita lihat saja berapa nyawa mereka, disini memiliki banyak jebakan maut. Mereka tidak akan bisa kembali hidup-hidup."
"Hey! Kalian! Jika kalian tahu ada jebakan cepat beritahu kami! Kami ini sibuk, jika kalian terus berbicara aku akan mengusir kalian kembali ke alam baka!" Teriakku menggema di ruangan gelap ini.
Seketika obor yang kami bawa mati secara bersamaan.
🕊️🕊️🕊️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )
FantasyTentang sebuah pengorbanan demi kebebasan! 🕊️🕊️🕊️ Sejak kecil Miya selalu mendapatkan banyak pelecahan dari keluarganya. Dari ayah yang tidak suka padanya, ibu yang tidak menganggapnya, dan kedua kakaknya yang sama buruknya. Tidak ada seorangpun...