"Sir Pedro, apa anda akan benar-benar menikah dengan Kak Lavender?"
"Saya mencintainya, setelah Nathan mengenalkan saya dengan Nona Lavender, saya berpikir bahwa saya tidak pantas bersanding dengannya. Jadi saya hanya bisa mengirim surat secara berkala, terkadang dia juga mengeluhkan tentang roh, dan pembatalan pertunangannya. Beberapa kali para bangsawan akan mengusiknya saat itu, itulah sebabnya dia merasakan kepanikan berada disekitar orang banyak. Hari ini saya memutuskan untuk bertemu dengannya. Nona, anda tidak perlu mencemaskan sesuatu, saya akan menjaga Nona Lavender dengan seluruh hidup saya. Saya juga akan pergi dari keluarga Madison. Jika saya tetap berada disana, saya merasa tidak pantas saja."
"Sepertinya Duke Levin tidak mempermasalahkannya jika kau menikah dengan salah satu putrinya. Terutama karena kau juga seorang bangsawan jadi bukan sebuah masalah Sir Pedro. Aku juga tidak melarang hubunganmu tapi cepat putuskan keluar dari rumah itu. Kak Lavender belum tahu kau bekerja disana. Kuharap kau kembali bekerja di istana. Ada banyak hal yang akan terjadi di kerajaan ini. Istana membutuhkanmu!"
"Apa yang anda tahu?"
"Tanah Arabella ini penuh dengan roh. Mungkin itu semacam kutukan dari mata merah. Aku juga tidak tahu tepatnya kapan dan dimana semuanya akan menjadi kacau. Hanya saja kita perlu banyak bantuan. Besok aku akan mengunjungi istana, ada seseorang yang harus kuketahui. Ibu kerajaan ini!"
Lucius tidak akan mau datang ke istana jika wanita itu tetap berada disana. Aku juga tidak bisa memaksanya pergi menemui mantan istrinya yang mengkhianati dirinya juga. Aku butuh penjelasan tentang mata merah darinya. Roh mata merah sudah lama pergi. Kata Lucius, dia juga tidak tahu tentang mata merah lagi. Seakan dia mati tanpa penyesalan dalam hidupnya. Para roh yang terkurung di dunia ini adalah para roh yang memiliki penyesalan dalam hidupnya. Entah apa alasan mereka bertahan, tapi sebelum penyesalan itu pergi mereka masih berada disini. Mungkin mengusik atau hanya diam saja. Aku hanya mengusir roh yang mengusik manusia saja selebihnya aku membiarkan mereka yang tidak mengganggu. Lagipula bukan tugasku juga. Ada banyak roh di dunia ini. Dimanapun itu roh-roh berkeliaran tanpa henti.
"Maksud anda ratu pertama?"
"Iya, dia bertahan di istana sampai saat ini. Dia lah yang tahu banyak hal tentang mata merah. Kuharap kau cepat pergi, aku bisa menemuimu lebih leluasa di istana. Aku tidak mau bertemu denganmu di rumah itu lagi. Bagaimana keadaan mereka?"
"Setelah kerangka anda ditemukan semua orang mengalami keterkejutan. Marquess Madison sangat terkejut sampai dia pingsan. Tuan muda pertama lebih bisa menerima dan dia nampak biasa saja. Tuan muda kedua, dia lebih sering mengunjungi taman obat-obatan dan kamar anda."
"Ibu dan Maya pasti senang aku mati? Benarkan? Aku terkejut ayah pingsan, pasti bukan karena aku mati sebagai anaknya. Tapi tiba-tiba saja dia mendapatkan sorotan dari bangsawan bahwa anaknya mati dengan tragis."
"Apa anda tidak masalah?"
"Tidak, itu lebih baik. Akan membingungkan jika mereka menangisi kepergianku. Kematianku akan jadi kebahagiaan untuk mereka. Bagaimana dengan roh di rumah? Apakah mereka menggila? Ayah mengirimkan surat untuk Duke Levin. Dia memintaku mengusir roh disana."
"Ada banyak yang terjadi tapi yang paling mengerikan adalah teriakan dari kamar anda."
"Pfttt... Hahaha... Itu ulah roh nenek moyang. Astaga, itu pasti salah satu teman Lucius. Biarkan saja, dia sedang bersenang-senang dengan suaraku."
"Teriakannya sangat mirip dengan anda. Para pelayan juga beberapa kali melihat seseorang berjalan tertatih-tatih di lorong, dapur, tangga, taman. Lebih banyak hal lainnya terjadi pada nona muda."
"Maya pantas mendapatkannya! Semoga kalian semua tidak takut. Mereka tidak akan menyakiti kalian! Aku akan datang jika ayah memohon padaku tepat dikakiku. Hah... Aku cukup senang."
Bukan aku yang akan membalas mereka tapi para roh dan bangsawan. Aku cukup tenang dan diam saja. Ini lebih menyenangkan daripada balas dendam dengan tanganku sendiri. Hanya sebuah kematian membuat keadaan begitu berbalik!
"Lucy! Sir Pedro! Sir Diego! Maaf membuat kalian menunggu lama, Nathan membeli banyak sekali barang!" Lavender keluar dari toko dengan banyak barang di bawa Nathan.
Apa saja yang mereka beli di dalam sana? Bukankah tempat ini toko perlengkapan obat-obatan?
"Apa yang kau beli Nathan?" Tanyaku mengamati barang-barangnya.
"Tentu saja perlengkapan obat."
"Sebanyak ini?"
"Hmm... Iya! Apa yang ingin kau beli?"
"Aku ingin daging asap!" Seruku bersemangat.
"Baiklah aku akan membelinya, tapi kita harus pergi ke kereta lebih dulu. Kakak, aku akan pulang dengan Lucy. Kau bisa menggunakan kereta kuda bersama Sir Pedro dan dia. Sir Pedro tolong jaga kakakku! Awas saja kau tidak membawanya kembali! Aku akan menemuimu di neraka!" Ancam Nathan.
"Kenapa kau masih saja tidak suka padaku?" Tanya Sir Pedro.
"Bukan kau saja. Jadi jangan salah paham! Ayo, Lucy! Aku akan membeli banyak barang lagi. Kali ini aku akan membeli daging asap sampai kau tidak bisa berjalan!" Nathan lebih dulu berjalan.
"Sampai jumpa semua!" Aku melambaikan tangan dan berlari ke samping Nathan.
Karena tujuanku sebenarnya adalah daging asap!
"Apa yang kalian bicarakan? Dari dalam sepertinya pembicaraan kalian serius."
"Sir Pedro hanya mengatakan tentang keluargaku saja."
"Lalu orang itu?"
"Siapa?"
"Orang yang berada di sampingmu terus menerus itu! Apa yang dia bicarakan?"
"Dia hanya diam. Sir Diego tidak banyak bicara Nathan, dia adalah seseorang yang sibuk mendengar saja. Dia hanya berbicara pada saat tertentu saja."
"Hmm... Apa kalian dekat?"
"Mungkin."
"Menurutmu dia dan aku lebih dekat dengan siapa?"
"Apa yang kau katakan?"
"Jika dibandingkan diantara kami, siapa yang lebih dekat denganmu?"
"Entahlah."
Nathan menghentikan langkahnya dan menatapku tidak suka. Dia mengembungkan kedua pipinya sampai aku bisa melihat dua roti merah. Aku menghembuskan napas lelah. Dia mulai lagi!
"Tapi aku lebih banyak bicara denganmu, Sir Diego adalah ksatriaku! Dia telah berada disampingku sejak aku remaja. Apa yang kau pikirkan tentangnya? Kami bersama karena dia bekerja denganku. Tentu saja kami dekat karena tinggal bersama selama itu. Tapi walau kita berdua bertemu beberapa hari, aku sudah merasa dekat denganmu. Karena aku bisa berkata apapun jadi aku merasa kau juga dekat denganku. Kenapa kau harus mempermasalahkannya? Kedekatan seseorang tidak bisa diukur Nathan!"
"Ck... Maaf!"
"Hmm... Jangan memikirkan sesuatu yang sulit!" Aku mengusap kepala Nathan pelan.
Dia ini manusia yang memikirkan banyak hal dikepalanya. Aku merasa kasian pada isi otaknya!
🕊️🕊️🕊️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )
FantasyTentang sebuah pengorbanan demi kebebasan! 🕊️🕊️🕊️ Sejak kecil Miya selalu mendapatkan banyak pelecahan dari keluarganya. Dari ayah yang tidak suka padanya, ibu yang tidak menganggapnya, dan kedua kakaknya yang sama buruknya. Tidak ada seorangpun...