31. Perjalanan Pulang

290 29 0
                                    

Kenyang!

Perutku sudah penuh dengan makanan di tempat ini! Ada banyak hal yang bisa kumakan terutama kue lembut mereka dan juga makanan entah apa namanya. Tapi rasanya sangat enak! Lain kali aku akan meminta Nathan untuk pergi kesana. Menikmati kue dan teh bersama.

"Kau tahu siapa yang baru saja kau bantu tadi?" Nathan menarik tanganku menuju lengannya lagi.

"Siapa?"

"Dia putri Duke muda Vector. Sepupumu!"

Apa? Sepupuku?

Bahkan aku tidak tahu siapa namanya! Bisa-bisanya aku membantu sepupuku sendiri? Tapi kami tidak pernah bertemu selama ini. Entah apa yang dia pikirkan tentang Miya. Semoga saja dia tidak ingat tentangku yang membantunya hari ini. Aku tidak ingin memiliki hubungan dengan keluarga manapun selain Levin.

"Apakah kau mengenalnya?"

"Tidak. Aku terkenal sebagai putra aneh keluarga Levin, pengecut, pemberontak, aib ksatria kerajaan, siapa yang mau bicara denganku?"

"Aku! Keluargamu! Masih banyak orang!"

"Selain kalian tentu saja. Tidak ada yang tertarik padaku."

"Mereka hanya belum mengenal kau saja Nathan. Kau anak yang manis walau aneh, kau seperti anak kecil tapi kau juga dewasa, kau juga pintar merawat orang sakit. Nathan, apa kau masih bermimpi buruk?"

"I-ya!" Nathan memalingkan wajahnya.

"Aku juga sering bermimpi buruk, kadang aku bermimpi tentang para roh yang ingin membunuhku, mimpi tentang keluargaku yang kejam, mimpi lain yang menakutkan lainnya. Hanya saja mimpi hanyalah mimpi, Nathan. Itu tidak nyata! Jika kau terus bermimpi buruk cobalah membuat mimpi lain yang manis. Seperti kue yang baru saja kita makan, atau keramaian ini, sesuatu yang membuatmu tenang. Cobalah memikirkan hal itu sebelum tidur. Jika kau sulit tidur, datanglah ke kamarku. Aku akan mencoba membantumu sebisaku. Kita adalah partner! Kita harus saling bekerja sama! Aku bukan wanita mesum, kau tenang saja!"

"Apa tidak apa-apa? Jika aku bermimpi buruk dan menemuimu, apakah baik-baik saja untukmu?"

"Hmm... Aku hanya akan melakukan ini padamu saat malam hari!" Aku menggenggam tangan Nathan dan menautkan jari-jari kami bersama.

Nathan menatapku dan tangan kami bergantian. Wajahnya berubah menjadi merah lagi. Dia menunduk dan bersandar pada bahuku. Apa dia malu? Ini hanya pegangan tangan biasa!

"Nathan?" Panggilku.

"Kau harus tanggung jawab! Kau tidak boleh menolakku jika aku mendatangimu! Kau harus membukakan pintu untukku!"

"Iya!"

"Menyebalkan!" Nathan memeluk tubuhku.

Kasian! Dia pasti bermimpi lebih buruk dariku sampai seperti ini. Aku akan menjaganya! Duke Levin menyerahkan Nathan padaku! Aku akan membantu!

"Lucy! Lucy! Lucy!" Teriak Violet dari kejauhan.

Aku mendorong tubuh Nathan menjauh sebelum Violet melihat kami. Apa yang Violet bawa? Aku menatap Violet yang begitu lelah berlari.

"Gawat! Lavender! Dia... Hah... Dia menghilang!"

Menghilang?

"Apa kak? Dimana!"

"Aku tidak tahu! Kami baru saja berjalan bersama lalu kami tiba-tiba terpisah. Aku sudah mencarinya dimanapun tapi dia tidak ada. Aku takut dia tersesat. Lavender itu, dia tidak tahu arah pulang. Bagaimana ini? Hiskkk... Harusnya aku menjaganya! Dia takut di tengah orang banyak."

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang