22. Desa Tertinggal

307 34 0
                                    

"Nathan! Nathan! Kau mau membantuku bukan? Kau tidak memiliki pekerjaan, kau juga tidak bekerja selain meneliti obat. Jadi kau pasti mau menemaniku!" Aku menatap Nathan menumbuk obat.

"Kenapa aku? Aku takut!" Teriak Nathan lagi.

"Aku hanya butuh tubuhmu!"

Nathan mundur dan menyilangkan tangannya di depan dadanya. Apa dia kira aku ingin berbuat jahat pada tubuhnya? Tentu saja iya! Lucius membutuhkan tempat dan Nathan adalah orangnya. Terutama karena dia mantan ksatria! Aku sangat membutuhkannya karena dulu tubuh ksatria bisu dan ksatria wajah dingin memiliki hal serupa. Mereka memiliki tubuh yang bisa bertarung melawan iblis dan roh.

"Kau mau apa?"

"Ayolah Nathan!" Pintaku.

"Tidak! Aku sudah membantumu tapi aku tidak mau berurusan dengan roh!"

"Hah... Sial! Lucius! Tolong aku!"

"Jangan panggil dia!" Teriak Nathan ketakutan.

Padahal Lucius akan memasuki tubuh Nathan sebentar lagi. Sayang sekali. Nathan maju takut-takut dan berdiri di belakang tubuhku. Kenapa pria ini sangat penakut melebihi Sir Pedro? Aku berbalik dan menepuk pundak Nathan. Dia pasti akan menyusahkanku!

"Baiklah. Tidak apa-apa! Aku akan mencari orang lain. Selamat bekerja lagi!"

"Hah... Aku apa?"

"Iya, kau tidak perlu membantuku. Jika kau takut pada roh itu justru akan membuatku terbebani. Bagaimana jika kau pingsan? Atau kau tiba-tiba berteriak? Bagaimana caraku menyelesaikannya? Lanjutkan saja pekerjaanmu, aku tidak akan mengganggumu lagi. Aku akan meminta ksatria dari Duke Levin saja."

"Hmm... Kau tidak mau membujukku?"

"Tidak!"

"Kau tidak mau membujukku lagi?" Tanyanya sekali lagi.

Apa maunya anak ini? Aku menatap Lucius dan dia justru pergi lebih dulu. Ada yang salah dengan otak anak ini. Mungkin dia kehilangan otaknya di suatu tempat atau entahlah. Aku tidak tahu selain aku harus mencari seseorang yang cocok sebagai tempat Lucius.

"Tidak, Nathan! Kau sudah menolaknya, jadi aku akan pergi. Aku mendapatkan berita dari Duke Levin bahwa kawasan desa di wilayah Levin mengalami hal serupa dengan tempat Jacorey. Saat ini aku akan pergi kesana dengan Duke Levin. Baiklah, sampai jumpa!" Aku berjalan keluar dari ruangannya.

Beberapa saat yang lalu Duke Levin memberitahu bahwa salah satu desa mengalami kejadian hal aneh terutama karena adanya berita roh jahat. Kami memutuskan bahwa hari ini kami akan pergi desa itu. Lebih cepat lebih baik karena aku butuh informasi tentang orang itu. Orang yang telah membuka pintu roh dan membuatku dalam masalah.

"Tunggu aku!" Teriak Nathan membawa sesuatu di dalam tasnya.

"Kenapa?"

"Aku ikut! Bagaimana jika kau terluka? Kau adalah pasienku, punggungmu juga belum sembuh! Jadi ayo!" Nathan berjalan lebih dulu.

Kenapa dia aneh?

🕊️🕊️🕊️

Perjalanan ini membutuhkan waktu yang akan lama. Aku jadi merasa penasaran karena seperti para roh menyebarkan ketakutan disemua tempat. Tinggal menunggu saja pihak istana akan digegerkan dengan masalah ini. Jika situasi menjadi genting aku akan meminta bantuan Duke Levin untuk membuatku bertemu dengan raja. Semoga saja Lucius tidak marah jika aku bertemu dengan raja. Dia sensitif. Seperti perempuan!

"Lucy! Bagaimana caramu bisa mengusir para roh itu? Apakah kau belajar dari suatu tempat atau seseorang yang bernama Lucius itu?" Tanya Duke Levin padaku.

"Saat usia saya 7 tahun, saya bertemu dengan arwah seseorang yang memiliki mata seperti saya. Dia seorang wanita tua dan dia mengajari saya tentang pengusiran roh. Roh yang pertama saya musnahkan adalah wanita itu. Jika saya berhasil, dia begitu berterima kasih pada saya. Jadi saya mengusirnya! Lucius hanya membantu saya saat beberapa minggu lalu. Dia mengajari saya tentang masalah di dunia ini. Anda pasti tahu bagaimana keluarga saya memperlakukan saya. Maaf untuk merusak pesta teh anda!" Aku tersenyum canggung.

Pesta itu sangat mencoreng nama baik semua orang.

"Tidak apa-apa! Itu lebih baik karena untuk pertama kalinya aku tidak merasakan keberadaan roh hari itu!" Nathan terlihat baik-baik saja.

Tapi kenapa roh-roh itu menghantui Nathan? Mereka adalah orang-orang yang dibunuh laki-laki ini. Tapi aku merasa ada sebuah hal aneh darinya. Aku masih belum 100% percaya pada pria ini. Berbeda dengan keluarganya yang membuatku merasa mereka adalah keluarga yang penuh ketulusan dan kepolosan. Sungguh mereka mudah ditipu.

"Aku hanya mendengar bahwa Marquess Madison memiliki seorang anak cacat. Maaf, nak. Jika kami hanya diam saat itu. Jujur saja kami terkejut ditambah berita kau mati terbakar. Itu bukan hanya menjadi angin, tapi seperti tornado. Semua orang sedang menyoroti pihak Madison dan Vector."

"Itu yang saya inginkan. Selama 22 tahun saya hidup. Disana hanyalah sebuah neraka untuk saya. Manusia disana lebih menakutkan daripada roh yang sering bersama saya selama ini."

"Jadi kematianmu dilakukan secara sengaja?"

"Iya! Semua orang sedang membuat rumor bahwa keluarga Madison menyembunyikan anak kandung mereka. Membuat anak mengalami penganiyaan dan pelecahan, terakhir pembunuhan berencana. Saya tidak bodoh, Duke. Selama ini saya hanya ingin menunggu saja, saat dimana saya bisa keluar dari rumah itu. Saya akan membuat mereka merasakan hal yang sama seperti saya. Bangsawan memiliki mulut lebih tajam daripada pisau. Mereka akan menjadi ancaman untuk keluarga Madison dan Vector."

Duke Levin menatapku dan beralih pada Nathan. Apa yang sedang dipikirkan Duke? Apa dia menyesal membuatku berada dipihaknya? Aku hanya butuh kekuatannya sampai aku mencapai tujuanku menangkap pelaku itu. Jika dia orang yang berhasil membuka pintu roh itu artinya dia memiliki mata yang sama denganku. Mata merah.

"Lucy!" Panggil Nathan.

"Iya?"

"Aku suka padamu! Kau benar-benar seorang yang patut dicontoh!"

"Kau ingin meniruku? Jangan lakukan!"

"Tidak! Bukan aku ingin menirumu! Tapi kau bisa bertahan disana dengan segala siksaan mereka dan kau membalas mereka tanpa harus mengotori tanganmu. Itu luar biasa, Lucy!"

Apa yang luar biasa? Apa dia akan pura-pura menjadi gadis bodoh tidak tahu apapun? Apa dia ingin hidup dengan roti keras? Apa dia ingin hidup di ruangan dingin? Apa dia harus mencari orang-orang dipihaknya dengan segala cara? Aku teringat bagaimana hidup disana. Dulu aku ingat saat malam harus mendengar suara para roh dan aku terus berteriak mengusir mereka. Saat pertamakali pelayan susu memberiku susu hangat. Saat itulah aku bisa tidur dengan tenang. Susu hangat pemberiannya membuatku bisa tidur tanpa mendengar suara mereka. Walau aku tahu dia menggunakan obat tidur tapi aku sangat berterima kasih padanya. Akhirnya aku tahu cara tidur dengan nyaman.

Atau saat ksatria wajah dingin menolongku dari Lucius. Aku juga merasa saat itu hidupku di ujung tanduk tapi aku bisa menyelesaikannya dengan mudah berkatnya. Walau ksatria bisu sering memberitahu keadaanku pada ayah dan ibu. Tapi dia menutup mulutnya ketika malam. Apa yang terjadi padaku. Dia selalu tutup mulut. Dia akan diam saat aku bertarung dengan para roh yang berniat membunuhku. Setiap malam dia akan diam atau sesekali mengetuk pintu jika aku tiba-tiba diam. Aku sangat berterima kasih padanya.

Pada mereka bertiga, kuharap mereka baik-baik saja. Aku menunduk dalam.

Aku merindukan mereka!

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang