61. Lawanmu Aku!

278 29 1
                                    

"Nathan!"

"Arghttt..." Nathan terjatuh dari atas tubuh iblis.

Ini lebih sulit, kami membutuhkan tenaga lain. Dimana para ksatria? Aku butuh bantuan mereka lebih banyak. Iblis ini tidak mudah dikalahkan. Lucius kembali menyerang secara membabi-buta. Aku hanya bisa melihatnya memiliki dendam pada iblis itu.

"Nona kami datang!" Sir Pedro datang bersama kstaria lainnya.

Aku harap mereka bisa membantu.

"Bunuh iblis itu tepat di jantungnya. Aku belum bisa mengusirnya jika dia terus berada disana. Tidak masalah jika Lukas mati! Dia telah menyerahkan jiwanya pada iblis!"

"Saya mengerti! Semuanya, ikuti aku!" Teriak Sir Pedro.

"Orang-orang bodoh! Kalian bukan lawanku! Hahaha..."

Dukkk... Dukkk...

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!"

Aku mengucapkan seluruh mantra berulang kali. Semua orang tengah berjuang membunuh iblis itu. Aku tidak bisa membiarkannya pergi dan menghancurkan kerajaan yang telah dibangun susah payah ini. Ada banyak nyawa manusia yang tidak bersalah akan jadi korbannya. Cukup sudah! Aku merapalkan mantra lagi dan lagi.

"Arghttt... Sialan! Tutup mulutmu! Arghttt..."

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak!"

"Arghttt... Mati kalian semua!"

Iblis itu menggerakkan tubuhnya asal sampai beberapa orang terpental bersama. Aku menangkap tubuh Nathan yang akan jatuh.

"Lucy? Kau tidak apa-apa?"

"Aku baik! Apakah kau terluka?" Aku memeriksa tubuh Nathan dari atas ke bawah.

"Tidak! Aku sehat!"

"Ini akan sulit. Dia lebih kuat dari iblis biasanya, bisakah kau membawaku lebih dekat dengan iblis itu? Aku akan melakukan mantra ini."

"Mantra apa? Disana sangat berbahaya Lucy! Bahkan Lucius sulit menanganinya!"

"Tidak! Aku bisa! Ayo! Gendong aku!"

"Bagaimana jika kau terluka? Hah? Aku tidak mau kau terluka lagi! Kau baru saja mendapatkan penanganan baik dariku!"

"Kau bisa mengobatiku lagi!"

"Tidak mau! Bagaimana jika kau mendapatkan luka parah? Aku..."

Cupp...

Tubuhku berjinjit dan mencium pipi Nathan. Dia tidak akan diam sampai kapanpun. Hanya mantra ini yang mungkin akan berhasil. Tapi mantra ini hanya bisa dilakukan dengan sekali coba. Perlu banyak tenaga untuk bisa mengucapkannya. Kata Abel, mantra ini digunakan untuk keadaan terdesak saja.

"Hmm... Lucy?"

"Jika kau membawaku kesana dan kita kembali dengan selamat. Aku akan menciummu lagi! Jadi sekarang diamlah dan turuti aku! Setelah aku mengucapkan mantra ini. Kau harus membunuhnya telah dijantungnya! Kau paham?"

Wajah Nathan menjadi sangat merah. Dia mengangguk dan menggendong tubuhku pergi menuju iblis. Aku bisa berdoa, semoga saja aku berhasil mengucapkannya!

"Disini saja!" Pintaku pada Nathan.

"Aku akan membunuhnya dan kau harus menciumku!" Nathan menyiapkan pedangnya dan bergegas melindungiku.

"Pfttt... Kau memang butuh imbalan jika ingin serius!"

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang