57. Menuju Tempat

221 29 0
                                    

"Saya akan memberitahu pada anda, di samping saya adalah Lucius, raja pertama Arabella. Dia telah bersama saya beberapa minggu ini." Aku menunjuk Lucius didekatku.

"Kau pasti bohong!"

"Tidak, ini benar. Jika anda tidak percaya, saya bisa meminta Lucius memasuki tubuh anda. Kalian akan saling bertukar ingatan. Apa anda bersedia? Anda akan tahu apa yang terjadi padanya dulu."

Putra mahkota tampak berpikir. Aku tidak akan memaksa tapi aku juga tidak bisa melihatnya yang terus menyangkal. Kami dalam kondisi terdesak. Semua nyawa orang-orang sedang dipertaruhkan.

"Lakukan!"

Lucius masuk ke dalam tubuh putra mahkota. Mereka akan saling bertukar ingatan untuk beberapa saat. Fakta ini akan mengejutkannya juga bagaimana tentang hidup mereka dulu yang rumit.

"Apa itu benar Miya? Maksudku Lucy!" Dallen menatapku.

"Iya, putra yang dikandung oleh Ratu Irina adalah anak hasil hubungannya dengan Abel. Ratu Irina juga tidak tahu bahwa dia tengah mengandung saat itu. Sebelum Ratu Irina mengandung anaknya dengan Lucius, dia telah mati lebih dulu. Jadi putra satu-satunya saat itu adalah keturunan Ratu Irina dan Abel. Kalian bisa tahu bahwa pemilik mata merah bukan hanya keturunan keluarga Abel. Tapi Abel sendiri. Keluarga kerajaan memiliki darah Abel lebih kental, lebih banyak mata merah yang terlahir disana. Sedangkan lainnnya tersebar sampai saat ini. Keluarga Duke Vector memiliki hubungan dekat dengan kerajaan, mereka memiliki hubungan politik dan menikahkan anak mereka. Mata saya juga merupakan keturunan dari Abel. Begitu juga dengan seseorang yang sedang ingin menghancurkan kerajaan ini. Dia sepupu saya, Lukas."

"Hah... Apa-apaan tadi itu?" Putra mahkota menutup mulutnya.

Lucius kembali duduk didekatku. Percaya tidak percaya itulah kebenaran yang telah dilihatnya. Kami memiliki darah Abel!

"Astaga! Jadi aku sama saja seperti mereka. Aku juga memiliki darah mata merah. Rambut ini!" Putra mahkota menjambak rambutnya.

"Yang mulia, anda tidak perlu merasa bersalah. Masa lalu adalah masa lalu. Yang ada di depan anda adalah masa depan. Lucius tidak mempermasalahkan bahwa anda adalah keturunan Abel. Dia tidak berharap bahwa anda akan berkecil hati atas ini. Dia ingin anda tetap berpegang teguh dan percaya diri. Lucius menyerahkan Arabella di tangan anda. Dia tidak ingin orang-orang yang salah memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan Arabella menuju kehancuran. Saya akan membantu anda mempertahankan posisi anda. Tapi, anda harus percaya pada kami. Apakah kami bisa percaya pada anda?"

🕊️🕊️🕊️

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!"

Semua orang yang mengalami gejala dikumpulkan pada satu titik. Orang-orang terus berdatangan dari berbagai tempat. Tidak akan ada habisnya mereka berdatangan. Apakah ini akan berhasil?

"Lucy, kau ingin minum?" Tawar Dallen.

"Saya baik-baik saja!" Aku mengeratkan topi hitamku.

"Tapi kau kelelahan! Kau ingin beristirahat?"

Tidak bisakah dia paham kondisi? Banyak orang yang sedang menunggu. Pihak keagamaan juga tidak berhenti melakukan pemurnian dari satu orang ke orang lain. Apakah aku harus beristirahat disaat semua orang sedang mempertaruhkan nyawa mereka? Eric mendatangiku dan memberiku sebuah tempat duduk. Mungkin dia tahu aku butuh duduk. Kakiku mudah lelah karena tidak terbiasa. Kakiku sedang menyesuaikan keadaan. Terapi yang dilakukan Nathan mulai menunjukkan perubahan pada kakiku. Aku bisa berjalan secara normal tapi aku mudah lelah jika terus berdiri dalam waktu yang lama.

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!"

"Lucius sudah berada ditempatnya. Mereka telah pergi!"

Aku melirik roh yang datang, dia roh anak kecil. Bisa-bisanya Lucius mengatakannya pada anak ini. Aku mengangguk padanya dan memilih duduk di kursi. Seluruh keluarga Vector belum menunjukan batang hidung mereka. Kapan mereka akan datang ke tempat ini? Bukankah mereka harus melakukan sesuatu padaku?

Tidak mungkin mereka diam saja disaat kami semua sedang mengobati seluruh manusia.

Dukkk... Dukkk...

Semua roh berkumpul bersama.

"Dimana Lukas?"

"Mata merah itu sedang menuju kemari! Kau harus bersiap Lucy! Mereka akan menangkapmu!"

"Aku tidak akan lari!"

"Kenapa?"

"Karena mata ini akan terus jadi kambing hitam. Lukas bisa merubah matanya tapi aku tidak bisa. Dia telah mempelajari sihir hitam, tapi aku tidak. Jadi hadapi saja dia bersama para roh jahat itu!"

"Kami di belakangmu!" Bisik Dallen.

Suara kuda saling bersahutan, aku melihat gerombolan kerajaan datang bersama keluarga Vector. Tidak banyak untuk menghindari hal ini. Walau aku bisa pergi tapi keadaan ini akan terus terjadi. Aku tidak akan takut. Semua orang telah menaruh harapan besar padaku. Duke Vector turun dari atas kereta kuda menghampiriku.

"Atas nama kerajaan, Nona Lucy telah melakukan tindakan tercela karena telah bermain-main dengan roh dan menyebabkan kekacauan di kerajaan ini. Oleh karena itu kami harus menangkap anda." Duke Vector membaca surat ditangannya dan memberikannya padaku.

Ada stempel kerajaan dan ditandatangani oleh raja. Ini asli.

"Atas dasar apa Lucy ditangkap, Duke? Sekarang dia sedang menolong orang-orang dari roh jahat. Anda tidak bisa menangkapnya, Duke! Lucy berada dalam pengawasan pihak keagamaan!" Dallen berjalan didepanku.

"Dia menjadi tanggung jawab kami! Duke Vector, apa yang anda katakan tidak berdasar sama sekali. Lucy, melakukan pengusiran roh bersama kami. Anda tidak bisa menangkapnya!" Eric maju.

"Tentu saya bisa! Raja telah memutuskan, apakah kalian berdua tetap ingin melindungi penyihir itu? Walaupun dia berada di pengawasan pihak keagamaan pun, dia telah membuat kesalahan besar. Tuan besar yang terhormat, saya tahu bahwa roh-roh disini juga campur tangan anda. Buku hitam itu anda berikan pada Nona Lucy sampai kekacauan ini terjadi. Bukankah itu tidak ada ditangan anda lagi? Hanya pemilik mata merah yang bisa membaca dan menggunakannya. Dan di dalam kerajaan ini hanyalah Nona Lucy yang memilikinya. Tangkap mereka yang mencoba menghalangi titah raja!"

"Sialan! Saya tidak akan menyerahkan Lucy!" Teriak Dallen.

"Tidak apa-apa, Duke. Saya akan pergi." Aku menyentuh tangan Dallen dan menjatuhkan topiku.

Rambut pirang dan mata merahku terlihat begitu jelas. Dua titik di bawah mataku membuat wajah ini akan dikenali. Bahwa Miya telah bangkit dari kematiannya.

"Saya Miya, saya akan mempertanggungjawabkan semuanya."

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang