"Abel!"
Mimpi itu? Aku memijat kepalaku yang berdenyut kencang. Jadi orang yang mengajariku tentang pengusiran roh adalah Abel? Kenapa aku bisa melupakan namanya? Dia yang membantuku saat itu. Sialan. Aku baru ingat.
"Lucy? Lucy! Kau sadar?" Nathan memeluk tubuhku.
"Nathan? Dimana ini? Dimana Sir Diego? Lucius?"
"Mereka aman. Kita berada di tempat Duke Jacorey."
"Hah... Kami selamat."
"Kenapa kau melakukan ini? Kau tahu betapa aku khawatir padamu? Kau tiba-tiba saja dikabarkan pingsan, kau juga hampir mati, aku... Aku... Tidak bisa membiarkanmu seperti itu. Cukup aku kehilangan teman-temanku tapi tidak denganmu. Jangan lakukan lagi, Lucy!" Nathan menyentuh kedua pipiku.
"Aku baik-baik saja. Hanya karena tubuhku memburuk bukan berarti aku akan mati. Apakah Eric sudah datang?"
"Kenapa?"
"Aku ingin membahas hal mendesak padanya!"
"Ini sudah malam! Bicara lain kali, kau juga baru saja sadar. Tubuhmu masih lemah, ayo tidur lagi!" Nathan menarik tubuhku di samping tubuhnya.
Tidur lagi? Dengannya disini? Apakah sejak aku belum sadar dia juga tidur denganku? Hebat! Pria ini selangkah lebih dekat dengan kematiannya. Nathan memelukku dan mengusap punggungku.
"Aku takut kau tidak sadar tadi. Napasmu terus tidak beraturan, detak jantungmu juga melemah, bahkan tubuhmu sangat dingin. Aku hampir kehilanganmu Lucy!"
"Jadi kau memelukku supaya tubuhku hangat begitu? Aku baik-baik saja, Nathan. Jangan khawatir!" Aku menepuk-nepuk punggungnya.
"Tetap saja. Jika kau mati, aku tidak tahu apa yang akan terjadi padaku. Mungkin aku akan mendatangi orang yang telah membuatmu seperti ini. Dia harus menerima balasannya."
"Memangnya kau mau menghadapi roh jahat?"
"Jika itu terjadi padamu, aku akan mencari mereka ke neraka. Jangan membenciku, Lucy! Jangan katakan tidak ingin bertemu denganku lagi! Jangan katakan bahwa kau menjauhiku! Aku ingin kau bicara denganku."
Nathan mendongakkan kepalanya dan menatap wajahku. Wajahnya begitu sembab dengan mata yang begitu sedih. Aku mengusap wajahnya dan menghapus jejak air mata yang masih tersisa. Dia pasti menangis seharian ini. Dasar laki-laki cengeng! Apakah dia tidak paham bahwa aku tidak akan mati sebelum melihatnya menjadi seorang Duke yang berhasil? Aku tersenyum melihatnya yang khawatir padaku.
Bagaimana bisa aku membenci laki-laki ini?
Lucius telah mengantarkanku pada Nathan. Nathan membuatku merasa beruntung bertemu dengannya. Mengenal keluarganya dan bisa tahu ada bintang lain di luar sana.
"Maaf! Maaf telah berkata seperti itu padamu! Kau bisa bicara atau mengeluh padaku, Nathan!"
"Hiskkk... Hiskkk... Makanya jangan pergi sendirian! Pokoknya aku akan pergi denganmu! Kau bersamaku! Setiap hari! Setiap waktu! Denganku!"
"Iya. Berhenti menangis! Tetaplah didekatku mulai sekarang, pria cengeng!" Aku memainkan pipinya.
Pipinya sangat lembut seperti roti! Bahkan begitu halus dan kenyal. Apakah pipinya dia berasal dari makanan? Aku mendekati wajah Nathan.
"Lucy!"
Lucius muncul dari sela-sela wajah kami. Aku mundur dan mendorong tubuh Nathan menjauh. Apa yang akan kulakukan tadi pada Nathan? Akulah yang mesum! Aku gadis mesum. Untunglah Lucius datang disaat yang tepat. Aku mengusap wajahku dan tersenyum pada roh yang begitu gembira ini.
"Kau sadar? Aku sudah menunggumu sejak tadi! Kau bahkan belum memakan sesuatu sejak dari tempat terkutuk itu! Kau tahu apa yang terjadi? Kau dan Sir Diego hampir tertangkap, tapi aku berhasil membantu kalian. Aku masuk ke dalam tubuh musuh dan membunuh teman-temannya. Pergi ke tubuh lain dan seperti itu sampai mereka semua mati. Aku adalah raja pertama yang luar biasa. Lucy, kami semua menunggumu bangun. Keluarga Duke Levin baru saja pergi menuju tempat aman. Sir Pedro dan Marquess Barnett menjamin hidup mereka. Saat ini Arabella mengalami krisis. Beberapa orang mengalami gejala mata memutih dan wajah linglung. Para pihak keagamaan sedang mencoba membantu tapi mereka tidak bisa melakukan secara langsung sepertimu. Kami membutuhkan banyak tenaga. Sekarang ancaman besar adalah Duke Vector. Dia berniat mengambil alih Arabella!"
"Jadi Lukas membuat kakek dan paman menguasai Arabella? Dia pasti ingin kekuasaan. Bukan hanya masalah roh, tempat ini juga sedang dalam masalah serius. Siapa yang mendukungnya?"
"Keluarga Madison dan beberapa bangsawan lain. Putra mahkota dalam keadaan terdesak. Dia juga mengenal Maya tapi dia harus mempertahankan posisinya. Ini akan sulit! Kita harus membuat putra mahkota tidak goyah dan menyerahkan kepemimpinannya pada Duke Vector. Duke Vector pasti menyerahkannya lagi pada Lukas. Aku tidak mau dia menjadi penerusku dan menghancurkan kerajaan ini! Sialan!"
"Aku juga! Hah... Aku jadi ingat akan seseorang. Nathan? Dimana tongkatku?" Tanganku pada Nathan yang masih diam.
Apakah dia linglung juga?
"Nathan?"
"Oh... Tunggu... Dimana tadi? Ini! Tongkatmu tapi Lucy, kacamata mu menghilang. Bagaimana jika kita memakai topi untuk menutup wajahmu?"
"Tidak perlu! Aku akan menunjukkan mataku pada mereka. Wajahku juga tidak seburuk itu, jika mereka tidak menerima kehadiranku aku akan berbalik ke arah pihak keagamaan. Mereka bersedia bertanggung jawab padaku."
"Aku yang akan bertanggung jawab padamu! Siapa mereka! Aku Nathan, penerus Duke Levin. Kau adalah tanggungjawab ku, Lucy!" Nathan mengangkatku.
"Turunkan aku! Aku bisa jalan!"
"Kau masih lemah! Bagaimana jika untuk sekarang kau seperti ini? Sebelum pergi berperang, mari makan lebih dulu! Kau pasti lapar!"
Kenapa kepribadiannya berubah-ubah? Apakah ada alat yang membuatnya berganti kepribadian terus menerus? Lucius mengekori kami menuju tempat berkumpulnya semua orang. Ada banyak orang disini. Dallen, Duke Levin, Sir Diego, bahkan putra mahkota juga disini. Jangan lupakan Eric yang menutupi wajahnya lagi! Semuanya sudah berkumpul. Aku harus memberitahu mereka apa yang akan kami hadapi nantinya.
"Miya?" Dallen menunjukku.
"Kau benar-benar Miya?" Tanya putra mahkota.
"Bukan, saya Lucy! Miya telah lama mati jika anda lupa. Saya Lucy!"
"Dia Lucy! Jangan berpikir bahwa dia adalah wanita bernama Miya! Dia wanitaku!" Nathan menurunkanku.
Wanita apa?
Terserah saja. Aku mengamati wajah mereka yang belum percaya padaku. Bagian pentingnya putra mahkota berada disini, itu artinya dia masih berharap tentang kepemimpinannya. Aku tidak menyangka akan melawan keluargaku sendiri. Kakek dan paman berada dalam pengaruh Lukas. Aku hanya perlu memikirkan cara mematahkan mantra-mantra nya.
"Yang mulia? Apakah anda tidak masalah mendengar sebuah kebenaran yang tersimpan di Arabella ini?"
"Kebenaran apa?"
"Tentang leluhur anda yang bukan keturunan dari Lucius!"
🕊️🕊️🕊️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )
FantasyTentang sebuah pengorbanan demi kebebasan! 🕊️🕊️🕊️ Sejak kecil Miya selalu mendapatkan banyak pelecahan dari keluarganya. Dari ayah yang tidak suka padanya, ibu yang tidak menganggapnya, dan kedua kakaknya yang sama buruknya. Tidak ada seorangpun...