14. Kepulangan Mereka

326 32 1
                                    

"Jus anda!"

"Terima kasih. Bagaimana keadaan keluargamu?" Tanyaku membalik kertas.

"Ibu saya baik-baik saja, terima kasih atas obat yang nona berikan."

"Ksatria bisu. Masuklah!"

Aku khawatir bahwa anggota keluarga pelayan susu akan mati. Beberapa hari yang lalu tiba-tiba aku bermimpi seseorang dari keluarganya memakai baju hitam dan benar saja. Ibunya sakit. Beruntung aku memintanya pulang ke rumah sebelum terjadi sesuatu. Aku melirik pintu memperlihatkan ksatria bisu datang sendirian. Ksatria wajah dingin sudah berlibur rupanya. Aku mengangguk dan mengambil jus jeruk yang begitu enak. Kenapa rasanya aku ingin sekali pergi ke desa itu? Bagaimana caraku kesana tanpa menimbulkan masalah?

Maya?

Benar Maya!

"Bisakah aku memberitahu Maya bahwa aku ingin menemuinya?"

"Saya akan memberitahu nona Maya!"

Bagus! Dengannya aku bisa pergi ke wilayah orang itu tanpa dicurigai. Maya akan mendukungku tanpa ayah bisa mencambukku. Begitu juga dengan dua orang itu. Mungkin mereka akan mengikutiku seperti seseorang yang mengikuti seorang penjahat.

"Miya!!!! Miya!!!! Gawat!!! Iblis! Jika kau tidak segera ke tempat itu, mereka akan di makan iblis! Cepat aku buru-buru datang setelah menjahili Duke Jacorey!"

"Kenapa kau sibuk?" Tanyaku padanya yang terlihat kelelahan.

"Memangnya aku ini bisa bermalas-malasan sepertimu? Hah?"

"Hari ini aku akan pergi. Kita akan pergi ke tempat itu. Cobalah untuk masuk ke dalam tubuh ayah. Kau sudah tahu bukan apa yang harus kau lakukan? Cepatlah!"

"Oh... Baiklah!"

Dengan ini aku bisa pergi tanpa masalah!

🕊️🕊️🕊️

Ayah tiba-tiba membuat pengumuman penting pada kami semua. Aku dan Maya akan pergi ke wilayah Duke Jacorey tentu saja semua orang bertanya-tanya. Pada akhirnya aku bisa pergi kesana sendirian di kereta ini hanya bersama pelayan susu. Di kereta depan, dua orang laki-laki itu bersama Maya nampak sangat menikmati perjalanan ini. Aku pikir ada untungnya membuat Lucius berada dipihakku. Walau dia memiliki dendam pada orang bermata merah dan kerajaan tapi dia masih bisa menerimaku. Karena mungkin aku hampir bisa membunuhnya malam itu.

"Sialan! Lucius dimana kau?" Teriakku nyaring.

"Apa sayang?"

Sebuah kepala muncul dari atas. Dia menatapku penuh pertanyaan sampai dimana aku yakin dia sudah berniat untuk memasuki seseorang di depan sana.

"Kita sudah memasuki wilayah Jacorey. Cepatlah masuki kusir kuda itu sebelum dia semakin jauh pergi. Desa itu dekat dari tempat ini. Jangan sampai orang-orang tahu kita pergi."

"Baiklah! Jadi kau mau mengusir lagi? Memangnya kenapa? Kau sepertinya sangat suka memerintahku?"

"Karena jika kau seperti kemarin memasuki tubuh ksatria wajah dingin aku akan membunuhmu. Kau hampir menusukku dan aku hampir membuatmu hilang selama-lamanya."

"Takut! Setelah aku mengajarimu kau jadi gadis menakutkan! Apa kata dunia jika tahu mereka melihat sifat aslimu ini? Hah? Kau mau menjadi gadis yang ditakuti? Begitu? Bahkan kau belum menikah dengan seseorang!"

"Apa peduliku? Aku tidak akan menikah dengan seseorang. Siapa yang akan menikah dengan gadis cacat? Kau lihat kakiku tidak normal bahkan mataku sudah membuatku seperti makhluk hina. Juga karena mata ini aku bisa melihat roh sepertimu, aku juga tahu mata merah membuat mereka tidak bisa hidup normal. Entah ini kekuatan atau kutukan, aku cukup menyadari ada berkah untuk itu. Walau tidak ada gunanya jika melawan manusia sungguhan."

Jadi daripada roh atau hantu, manusia jauh lebih menakutkan untukku. Mereka bisa membunuhku dengan tangan dan mulut mereka. Dibandingkan dengan roh, mereka bisa kuusir dengan mudah. Tapi jika orang yang kuhadapi adalah manusia. Semua tidak bisa diandalkan. Aku benci mengakui bahwa tubuh ini lemah dan penuh kekurangan. Aku menatap Lucius yang diam seribu bahasa.

"Bukankah kita sudah sepakat? Jika kau dalam bahaya aku akan merasuki tubuhmu dan aku akan mengalahkan orang-orang yang akan melukaimu. Termasuk keluargamu sekalipun. Kau tidak perlu cemas pada manusia. Walau tubuhmu tidak normal, tapi otakmu normal."

"Entah keajaiban apa aku bertemu denganmu. Tapi aku tidak berniat untuk dirasuki olehmu dalam waktu dekat. Jika itu masalah keluarga, aku tidak terlalu peduli. Jika aku membenci keluarga ini, maka harus seperti itu sampai akhir. Jadi jika aku pergi suatu hari nanti, aku tidak perlu repot-repot untuk menangis lagi begitu juga dengan mereka."

Karena kebencianku sudah lebih dulu berada dalam hatiku. Sampai kapanpun kata maaf pun tidak bisa menutupinya.

🕊️🕊️🕊️

"Jadi hanya ksatria bisu yang tidak tahu apa-apa? Biarkan dia tetap begitu jangan sampai dia tahu sesuatu tentang hal ini. Apa kalian paham?" Kataku melihat ksatria yang mengikuti keretaku. Lucius sudah berada dalam tubuh kusir dan menggerakkan tubuhnya sesuka hatinya. Dia hanya bisa melakukannya dengan satu syarat khusus. Itu atas kehendakku. Jika dia melanggarnya, dia akan dalam masalah serius.

Tidak mungkin aku membiarkannya lepas kendali dan merasuki seseorang yang berkuasa. Bagaimana jika dia memasuki tubuh raja? Kerajaan ini akan begitu buruk.

"Dimana rohnya?" Tanyaku pada Lucius.

"Dimana? Aku tidak tahu! Kita coba saja cari sampai bertemu dengannya tapi desa ini seperti sudah menjadi desa mati. Apa yang kau akan jelaskan jika orang-orang dari pihak Jacorey datang?"

"Kau!" Aku menunjuk tubuh kusir.

"Wah, aku membuatku ingin disalahkan? Baiklah, jangan sampai mereka datang. Cepat usir iblis itu! Kita sudah terlambat datang ke tempat ini. Beberapa orang sudah termakan jiwa mereka."

"Pelayan susu berikan aku anggur. Hari ini aku tidak bisa menghadapinya dengan keadaan seperti ini. Sialan! Kenapa cepat sekali dia memakan jiwa mereka?"

Pelayan susu memberiku botol anggur besar. Ini sering digunakan untukku jika menghadapi sesuatu di luar kendaliku. Bukan untuk membuatku mabuk tapi untuk mempertahankan tubuhku dalam keadaan hangat. Karena jika tubuhku dingin aku tidak bisa bertahan melawan iblis itu. Aku sudah pernah mencobanya dan hasilnya. Aku hampir kalah, disaat-saat darurat pelayan susu memberiku anggur merah dan aku baik-baik saja.

"Hah... Aroma iblisnya kuat!" Aku mencium sesuatu yang datang dengan cepat dari arah desa. Ini bahkan belum masuk ke dalam tapi dia sudah membenciku datang.

Dasar iblis!

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang