58. Hukuman Berat

247 31 0
                                    

"Miya? Kau Miya! Dasar anak sialan! Ini semua salahmu!" Teriak ibu melihatku yang diseret menuju penjara.

"Miya? Miya? Kau hidup?" Maya berdiri di samping putra mahkota.

"Kau! Kau! Beraninya kau menipu kami!" Rexton meraih tanganku dan mencengkramnya kuat.

Sudah lama aku tidak melihat wajah marah mereka semua. Aku tersenyum dan melihat ayah yang diam disana bersama Viston. Jadi, bukankah ini yang mereka inginkan? Aku kembali. Dengan keadaan yang akan mengenaskan untuk sekali lagi. Lukas tersenyum sinis melihatku seperti ini. Baju yang telah berubah menjadi baju tahanan kerajaan. Mereka dengan cepat menangkapku bersama pihak keagamaan yang dianggap bersekongkol denganku. Begitu juga Dallen yang mencoba melindungiku. Tapi ini salahku. Jadi aku yang akan bertanggung jawab!

"Hai! Kak! Bagaimana kabarmu? Apakah suara jeritan roh itu masih terdengar olehmu?"

"Kurang ajar!"

Plakkk...

Satu tamparan keras mendarat manis di pipiku. Begitu panas dan nyeri. Kenapa para ksatria ini tidak juga membawaku pergi? Apakah aku masih harus dijadikan tontonan terlebih dahulu?

"Cih, kau memang anak yang tidak bisa diajari! Kau menipu kami! Kau seolah-olah mati dan bangkit dari kematian. Apa itu ulah roh dan iblis bersamamu? Pantas saja hidupmu sangat buruk."

"Pfttt... Hahahaha.... Hahaha... Hidupku buruk? Siapa yang membuatnya jika bukan kalian? Siapa yang membuatku harus merasakan neraka selama 22 tahun! Sejak kecil apa yang kalian lakukan padaku? Hanya memberiku makan dan minum, tapi kalian juga yang melakukan penganiyaan dan pelecahan padaku! Selama itu, apakah kau anggap aku adikmu? Adik kandungmu? Tidak! Kau anggap aku hewan yang bisa kau pukuli sesuka hatimu. Begitu juga dengan ayah dan Viston. Punggungku sakit setiap ayah cambuk, setiap pagi ini aku merasa ingin mati karena racun dari Viston. Bagaimana caraku bertahan disana? Tentu saja dengan bantuan roh! Mereka 100 kali lebih baik dari kalian! Bahkan... Ibu yang melahirkanku menginginkan kematianku! Harusnya... Harusnya... Hiskkk... Harusnya aku tidak dilahirkan saja. Kenapa aku tetap hidup jika kalian menganggapku seperti ini? Apakah aku membalas perbuatan kalian padaku? Apakah aku melukai kalian selama 22 tahun ini? Hiskkk... Kau tahu kak? Jika bukan karena para roh yang telah menjagaku sejak kecil. Mungkin aku telah mati sejak ibu membuangku ke hutan. Saat itu. Lebih baik seekor serigala memakanku saja."

Rexton menatapku dan mengepalkan tangannya. Memangnya aku tidak tahu saat ibu membuangku ke hutan? Aku kembali lagi ke rumah saat salah satu roh memasuki tubuh seorang pelayan dan membawaku kembali dengan selamat. Sejak itu peristiwa itu terus berulang sampai usiaku 5 tahun. Keadaan menjadi lebih buruk karena mereka justru menganiayaku. Tidak ada hal baik dengan mata merah ini selama 22 tahun. Baru aku merasakannya saat beberapa minggu ini tinggal di tempat Duke Levin. Aku sangat bahagia bisa merasakan sedikit waktu bersama mereka.

"Yang kutahu, hidupku sebagai Miya telah berakhir sejak aku kecil. Tapi tidak dengan hidupku sebagai Lucy. Aku Lucy! Bukan Miya lagi."

"Cepat masuk!" Ksatria mendorong tubuhku masuk.

Miya telah berakhir.

🕊️🕊️🕊️

"Ini makananmu, setelah ini kau akan menjalankan hukuman mati!" Seorang ksatria memberiku makanan.

Makanan terakhir mungkin sebelum kematian datang menjemputku. Aku tertawa dan bersandar di dinding yang dingin. Sayup-sayup aku mendengar para roh yang tengah berbicara. Tempat ini sangat ramai.

"Apa hukumanku? Digantung? Dipenggal? Atau menggunakan pedang? Mungkin racun juga bisa. Tapi aku suka kematian langsung."

"Apa anda tidak takut?"

"Takut? Aku sudah merasakan rasa kematian berkali-kali. Jadi apa yang mereka putuskan?"

"Anda akan menjalankan hukuman penggal di hadapan banyak orang. Keluarga Duke Levin hanya akan membayar sejumlah uang karena mereka juga mengalami tipuan oleh anda. Pihak keagamaan akan menjalani hukuman setelah anda mati."

Jadi mereka belum memutuskan hukuman apa yang akan diterima pihak keagamaan. Aku hanya ingin tidur. Tapi rasanya sangat sia-sia tidur disaat aku bisa merasakan sensasi kematian yang begitu mendebarkan. Tapi aku cukup senang, aku bisa meninggalkan dunia ini setelah melihat mereka bahagia. Lavender yang akan segera menikah dengan Sir Pedro, Violet yang menemukan cintanya, Nathan yang akan menjadi penerus, dan semua orang yang mendapatkan kebebasan mereka. Aku cukup puas.

"Terima kasih makanannya ksatria bisu. Apakah itu beracun? Aku belum ingin mati saat ini."

"Saya sudah mencobanya! Ini hanya roti keras dan susu dingin."

"Masa lalu yang indah. Jika kau bertemu Sir Diego dan pelayan susu, katakan pada mereka. Aku sangat menyayangi mereka seperti seorang adik pada kakaknya. Jika aku mati nanti tolong masukan tongkatku juga. Terlebih tongkat emas! Itu adalah hartaku paling berharga!"

"Sepertinya akan sulit. Pihak kerajaan menyita barang anda dan membuang tongkat anda karena dianggap sebagai benda ilmu hitam."

"Pfttt..."

Apa mereka berpikir tongkat itu untuk memanggil para roh? Aku menyisir rambutku. Bukan karena tongkat itu para roh datang, aku memang menggunakannya untuk mempercepat proses tapi bukan itu. Biarkan saja aku tidak butuh. Ksatria bisu menatapku dengan wajah kasian. Aku memang patut dikasiani.

"Kau tenang saja, aku tidak akan menjadi roh jahat!"

"Semoga anda baik-baik saja." Ksatria bisu tersenyum dan pergi.

Aku akan baik-baik saja!

Ini hanya sebuah kematian. Semua roh juga pernah mengalaminya tapi aku tidak ingin menjadi mereka.

"Kalah kalah Miya!" Lukas tersenyum lagi.

Aku tidak suka senyumannya.

"Apa ini membuatmu bahagia, sepupuku?"

"Tentu saja, sebentar lagi dunia ini akan jadi milikku. Mereka tidak akan lagi menindasku. Aku yang akan memiliki Arabella!"

"Lakukan saja! Jika kau menjadi raja nanti, tolong balas dendamku pada keluargaku."

"Kau menyerah begitu saja? Kau yakin? Kupikir kau akan melakukan perlawanan padaku, Miya. Aku sudah menunggu saat kau dan aku bertarung satu sama lain."

"Apa yang kau harapkan? Aku ini hanya seorang pengusir roh! Aku juga tidak bisa menggunakan pedang. Jadi lakukan saja apa yang ingin kau lakukan. Aku tidak peduli."

"Jadi jika semua orang yang kau sayangi pergi, kau tidak peduli termasuk seluruh keluarga Duke Levin?"

"Jangan sentuh mereka. Mereka tidak tahu apapun tentangku. Apa kau tidak kasian padaku? Aku baru saja ingin merasakan hidup setelah dari tempat itu. Bukankah aku dan kau sama, Lukas? Sejak kecil kita mengalami penganiyaan dari keluarga kita sendiri. Baik kau dan aku, kita mengalami neraka. Jadi biarkan aku mati saja! Dengan begitu aku bisa hidup lebih baik disana."

"Siapa yang mengatakan bahwa kau dan aku sama? Aku lebih darimu! Itu salahmu sendiri tidak menjadi sepertiku, apa kau tidak suka bersenang-senang melihat mereka menderita? Baiklah, aku tidak akan menyentuh mereka tapi besok nikmati kematian yang akan menjemputmu, sepupuku!"

Nikmati juga kematianmu nantinya, Lukas!

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang