44. Ruangan Emas

269 31 0
                                    

"Arghttt... Lucy! Aku takut!" Nathan memeluk tubuhku. Tapi bukan hanya dia saja, aku seperti dipeluk oleh dua orang.

Jadi apa yang terjadi? Kacamataku menghalangi pemandangan ini. Aku melepaskan kacamata ini dan melihat lebih jelas. Tidak ada penerangan sama sekali. Begitu gelap dan suram. Apakah aku telah membuat mereka marah? Benar juga. Siapa yang mau kembali ke alam baka.

Blarrr... Blarrr...

Api mulai berkobar di samping kanan dan kiri lorong. Hal lainnya yang membuat aneh adalah semua roh sedang berbaris dan menunduk padaku. Sungguh, mereka sedang apa? Apa mereka sedang bermain dan menunggu kami mati di jebakan?

"Hemm... Bisakah kalian lepaskan aku!"

Sir Diego dan Nathan melepaskan pelukannya ditubuhku.

"Maafkan saya nona!"

"Lucy! Apa ini? Kenapa banyak api dimana-mana? Siapa yang menghidupkannya? Apa kau?" Nathan memegangi tanganku takut.

"Jika kalian memelukku bagaimana aku bisa menghidupkan api-api ini?" Tanyaku frustasi.

"Jadi apa ini nona?" Sir Diego berdiri di belakang tubuhku. Dia ini juga penakut seperti Nathan.

Kenapa aku tidak membawa orang lain saja? Mungkin Duke Levin? Tapi aku tidak bisa membuatnya pingsan di tempat.

"Apa mau kalian?"

"Selamat datang! Kami sudah menunggu lama kehadiran dirimu wahai anak manusia. Silahkan ikuti api ini dan kalian akan aman. Tempat ini dipenuhi dengan lorong lain yang akan membuat kalian kebingungan. Tapi tenang saja, kami akan memandu kalian!" Seorang roh pria muncul dengan ciri-ciri seperti Nathan. Rambut putih dan mata ungu.

"Siapa kau? Bagaimana aku bisa percaya denganmu?"

"Aku adalah seorang Levin dan dibelakangmu adalah cucu dari cucu-cucuku. Mana bisa aku membunuh cucuku sendiri, dia juga akan menjadi penerus keluarga Levin ini!"

"Kau benar! Sebentar lagi dia akan menjadi seorang Duke, tapi aku masih belum bisa percaya. Pasti kalian menginginkan sesuatu!"

"Kau memang pintar anak manusia sekaligus keturunan mata merah. Kami ingin kau mengusir kami ke alam baka. Kami sudah lama berada di tempat ini. Kami juga tidak bisa keluar ke atas sana! Jika kami memberitahumu tempat emas itu bantu kami untuk bebas."

"Jadi kalian bosan disini?"

"Memangnya kau tidak bosan melihat tembok dan lorong gelap? Di alam baka jauh lebih indah. Setidaknya bukan hanya tembok dan lorong gelap yang akan kami lihat."

Baru kali ini aku mendengar roh sangat ingin pergi ke alam baka. Mungkin mereka sudah lama terkurung dalam penjara ini. Lebih baik ikuti saja apa mau mereka.

"Baiklah. Setelah emas itu ditemukan, aku akan mengusir kalian semua."

"Terima kasih! Nah, kau bisa ikuti tanda obor kami. Maaf, jika terlalu jauh. Karena tempat itu memang jauh!"

Aku yakin pasti orang ini yang wanita itu maksud. Aku mengikuti arah obor api dengan dua orang yang terus berada di belakangku. Tidak ada spesial dari tempat ini selain lembah dan api aneh. Aromanya tidak terlalu menyengat bahkan aku mencium aroma air. Dimana kami sekarang? Apa di atas kami adalah danau? Perlu beberapa meter untuk kami berjalan tanpa henti. Ruangan emas itu belum ditemukan juga.

Kakiku berhenti diujung obor api. Ini tembok lagi! Dengan sekali dorongan tembok ini hancur seperti telah terjadi keropos. Sangat mudah untuk melakukannya dengan tangan lemah ini.

"Uhukkk... Uhukkk... Hah... Lucy? Apa ini?"

Debu berterbangan sampai rasa sesak menjalar di dadaku. Apakah ini tempatnya? Titik cahaya perlahan terlihat, pertama-tama hanya satu titik dan menyebar ke titik lain. Ini dia!

Ini dia ruangannya! Ruangan penuh emas!

"Nathan! Kau harus melakukan apa yang kuminta!"

🕊️🕊️🕊️

"Bagaimana caramu tahu ada emas disini?" Duke Levin mengambil batang emas dengan wajah berbinar.

Bukan hanya emas saja tapi ada dokumen lain yang terlihat seperti sertifikat tanah. Lainnya adalah barang-barang aneh. Asalkan itu menghasilkan uang aku tidak masalah tapi aku sangat suka benda ini! Ini adalah tongkat emas yang dilapisi dengan berlian! Aku harus memakainya pada acara resmi!

"Dari seseorang, dia sangat baik Duke!"

"Astaga! Apa ini?" Duchess Levin datang bersama kedua putrinya.

Mereka membuka mulut mereka dan berlari dari satu emas ke emas lain. Disinilah para manusia pelit menyimpan hartanya. Aku baru saja melakukan pengusiran roh, semua roh datang dan berpamitan akan pergi. Tapi sebelum itu mereka mengatakan padaku untuk menjaga keluarga ini. Jadi kukatakan saja selama aku disini aku akan menjaga mereka dari roh jahat.

Aku sudah puas! Dengan ini keluarga ini tidak membutuhkan tambang ayah lagi!

"Lucy! Kau yang menemukannya?" Tanya Violet antuasias mengambil banyak perhiasan.

"Dengan bantuan Nathan dan Sir Diego. Aku juga mendapatkan informasi ini dari leluhur kalian. Jadi ini milik kalian keluarga Levin."

"Terima kasih, sayang! Kami tidak tahu bagaimana kami membalas perbuatanmu ini. Ini sangat membantu kami! Apapun yang kau inginkan, katakan saja pada kami. Kami akan membantumu!" Duchess Levin memelukku dengan begitu hangat.

Aku menyukai pelukan hangatnya padaku. Apakah ini pelukan dari seorang ibu?

"Jika saya ingin sesuatu saya akan mengatakannya!"

"Ayah! Ayah! Apa ini?" Lavender mengambil sesuatu dari dalam kotak.

Mungkin kertas! Aku tidak tahu! Duke Levin mengambilnya dan melihat sebuah hal disana. Sebuah gambaran jalan dan gunung, itu sebuah peta bukan?

"Lucy!" Panggil Duke padaku.

"Iya!"

"Kau tahu ini?" Duke Levin menyerahkan denahnya padaku.

Aku tidak tahu apa ini tapi rasanya denah ini bukan denah tentang emas atau pertambangan. Ini denah kerajaan Arabella. Wilayah Vector, wilayah Jacorey, wilayah Levin, dan wilayah Lucius. Aku mengamati tiap jalan dan melihat wilayah Vector yang diberi tanda silang merah besar. Apa ini? Benda apa ini?

"Saya tidak tahu!"

"Untuk apa leluhur kami menyimpannya? Apakah itu berhubungan dengan hutan Vector?" Tanya Duke Levin.

"Tanda ini sepertinya mengarah pada tempat itu tapi kenapa mereka juga tahu tentang wilayah berbahaya itu. Apakah dulu seseorang juga melakukan hal yang sama? Saya akan mencari tahu tentang denah ini."

Mungkin Lucius tahu mengenai hal ini. Ataukah dulu kejadian ini juga terjadi? Tapi kenapa Lucius tidak memberitahuku?

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang