60. Kepedulian

255 31 1
                                    

"Tunggu! Berhenti!" Suara menggema keras.

Aku merasakan benda dingin berada di atas kepalaku. Tinggal sedikit lagi, pisau itu akan mengiris leherku.

"Hentikan! Bawa Lucy kemari!" Teriak raja.

Tubuhku di angkat dari papan eksekusi. Aku melihat Dallen yang memegangi tali pisau bersama Eric. Mereka datang tepat waktu, aku hampir saja ingin mati disana. Mungkin pingsan dan mati. Aku melihat raja yang telah dirasuki Lucius. Ternyata mereka berhasil menutup pintu roh itu.

"Lucy! Kau baik-baik saja? Aku takut kau mati! Aku hampir akan datang dan membawamu pergi saja! Jangan lakukan lagi! Ini terakhir kalinya aku melihatmu seperti ini!" Nathan membuka kain putih penutup kepalanya. Dia memelukku sampai tubuhku penuh dengan air matanya.

"Mereka telah berhasil menutup pintu roh dan memusnahkan buku hitam itu!" Dallen melepaskan ikatan tanganku.

"Eric dan Sir Diego memang harus datang disaat seperti ini. Hanya kekuatan Eric yang bisa menutup pintu itu."

Abel yang telah memberitahuku tentang pintu roh. Jika sewaktu-waktu seseorang membukanya, dia memintaku menemukan seseorang yang memiliki kekuatan suci. Jika aku yang menutupnya hal itu akan berdampak buruk. Karena aku hanya akan membuat pintu itu semakin besar. Buku hitam itu juga bisa dimusnahkan dengan kekuatan suci saja. Baik aku dan Lukas, kami hanya bisa membacanya dan menggunakannya. Aku tersenyum dan mendapatkan tongkatku lagi yang disimpan Nathan. Tongkat kayu biasa.

"Apa-apaan ini! Yang mulia apa yang anda lakukan?" Teriak Duke Vector.

"Kakek tenanglah! Kenapa kakek sangat marah? Ataukah kau Lukas yang marah? Datanglah kemari dan hadapi aku. Bukankah aku ingin melawanku?"

"Wanita jalang!" Hardik Lukas.

"Hahaha... Kau kira aku menyerah Lukas? Kau kira aku begitu saja menyerahkan Arabella pada seseorang sepertimu. Tanah ini memang tanah yang penuh dengan darah tapi tempat ini tempat orang-orang lahir dan tumbuh. Bukan hanya kau saja yang menderita! Banyak orang yang memiliki nasib sama sepertimu. Para pemilik mata merah lainnya, mereka juga sama sepertimu. Mereka juga menderita tapi mereka tidak membuat pilihan buruk sampai harus mengorbankan nyawa orang lain. Jika kau lelah pada dunia ini, kenapa kau tidak pergi saja? Jika kau membenci mereka? Kenapa kau tidak pergi dan buat mereka menyesal telah membuangmu? Aku juga membenci keluargaku tapi itu percuma saja. Mereka akan tetap membenciku. Aku hanya perlu hidup bahagia bersama orang lain selain mereka."

Dukkk... Dukkk...

Aku mengetuk tongkat keras. Berbagai roh berkumpul bersama. Mereka adalah roh-roh yang memasuki jiwa orang-orang di tempat ini. Terutama kakek. Lebih banyak roh yang mengendalikannya.

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!"

"Sialan! Apa yang kau lakukan?" Lukas berlari dari tempatnya. Tubuh Duke Vector bersama lainnya terjatuh begitu saja. Lebih banyak orang yang telah dirasuki rupanya. Aku tersenyum mengejek pada Lukas yang begitu marah.

"Apa yang akan kau lakukan Lukas?" Tanyaku.

"Kau kira aku akan kalah? Ini belum selesai! Jiwa-jiwa tersesat datanglah! Datanglah padaku!"

Julia berjalan maju bersama Maya. Aku baru tahu mereka juga dirasuki. Tapi ini jauh lebih mudah karena mereka wanita. Kenapa dia tidak belajar dari pengalaman?

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat tenanglah!"

Julia dan Maya jatuh ke tanah. Kenapa dia mejadi lemah? Apa kekuatannya berasal dari pintu roh itu? Disisinya sekarang tinggal iblis dan roh jahat yang tersisa. Apa yang akan dia lakukan?

"Kenapa? Kenapa tidak bisa?" Lukas melihat tangannya.

"Sayang sekali Lukas! Pintu roh itu sudah hilang. Apa kau tidak sadar siapa yang hilang disini? Tidak ada tuan besar pemilik kekuatan suci. Hahaha... Kau tidak tahu rupanya? Memang. Buku hitam itu hanya mengajarkan cara untuk membuka pintu dan memanggil roh jahat. Tapi, Lukas. Apakah iblis yang memanggilmu tidak tahu cara memusnahkan buku hitam itu?"

"Arghttt... Sialan! Sialan!"

"Menyerahlah! Serahkan tubuhmu untuk mendapatkan hukuman. Banyak orang yang tidak bersalah yang telah kau ambil. Mereka tidak memiliki kesalahan!"

Dimana kepercayaan dirinya tadi?

Tiba-tiba seluruh hawa dingin melingkupi tempat ini. Semua iblis dan roh di belakang tubuh Lukas masuk ke dalamnya.

"Arghttt... Arghttt..."

Anak itu!

"Duke! Minta para ksatria melindungi semua orang. Segeralah minta mereka pergi dari tempat ini! Lukas akan memakan jiwa orang-orang! Cepat!"

Dallen mengangguk dan pergi cepat. Tidak bisa dibiarkan, Lukas akan menjadi iblis jahat. Aku berlari di depan tubuh Julia dan Maya.

"Nathan! Bawa mereka pergi!"

"Hah? Apa? Tidak mau! Aku mau pergi denganmu! Untuk apa aku membawa dua orang ini. Aku juga tidak mau membawa wanita ini!" Tunjuk Nathan pada Maya.

"Bawa mereka pergi dan kembali! Jangan memikirkan hal lain, aku mengurus Lukas lebih dulu! Cepat! Waktunya hanya sedikit!"

Sialan! Aku butuh Lucius! Aku menatap Lukas yang tubuhnya kian membesar. Astaga, dia mirip anjing besar berwarna merah. Kenapa harus anjing? Aku tidak suka apapun yang berhubungan dengan hewan itu. Dulu waktu kecil aku hampir mati di serang anjing milik Rexton.

"Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak! Jiwa tersesat pergilah secara bijak!"

"Arghttt... Hahaha... Kau bukan lawanku bocah! Kau bukan lawanku!"

Ini bukan suara Lukas lagi. Iblis sudah mengambil alih tubuhnya, tidak ada harapan untuk Lukas hidup.

"Memangnya siapa yang akan melawanmu? Aku saja tidak cukup kuat untuk membunuhmu!" Aku berkata jujur.

"Hah... Hah... Lucy! Aku sudah membereskan mereka disana!" Nathan datang sembari menunjukkan tubuh Julia dan Maya yang tergeletak di tepi tempat ini.

Tidak kusangka dia hanya membawa tubuh dua orang itu disana. Bukankah masih ada tempat lainnya? Apa hanya tempat itu yang aman?

"Nathan! Kau bisa bertarung?"

"Bisa!"

"Kau harus menusuk jantung iblis itu! Jika kau bisa melakukannya aku akan melakukan pengusiran. Tapi jika hanya kita berdua itu akan merepotkan. Dimana Lucius?"

"Aku disini!" Lucius muncul menggunakan tubuh raja.

Jadi dia memang ingin memakai tubuh raja? Biarkan saja. Jika raja mati masih ada putra mahkota yang akan memimpin kerajaan ini. Aku juga tidak akan merasa bersalah karena mengorbankan orang yang ingin membunuhku. Ditambah, aku benci raja!

"Kita lakukan!"

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang