40. Kembalilah Pulang

257 33 0
                                    

"Saya dengar anda membutuhkan bantuan saya. Apakah itu benar?"

Ayah duduk di depan kami dengan meminum tehnya. Sejak aku dan Nathan menginjakkan kaki di rumah ini. Sambutan mereka tidak terlalu baik. Hanya ada ayah dan Viston yang menyambut kedatangan kami. Sedangkan Rexton hampir sama dengan putra mahkota, dia tidak percaya. Ibu dan Maya tidak terlihat, mungkin mereka sedang bersembunyi atau berada di tempat mereka. Aku juga tidak tahu.

"Memangnya kenapa kau harus membantu mereka? Roh-roh di tempat ini tidak ingin pergi sebelum keluargamu merasakan balasan setimpal. Lihat ini, pria bodoh ini yang kau anggap ayah adalah manusia paling buruk sedunia." Lucius memainkan rambut ayah walau ayah mungkin tidak sadar akan hal itu.

"Benar, aku akui kau memiliki kemampuan yang mungkin saja membantu tempat ini. Aku terlalu percaya pada roh atau pengusiran roh tapi mungkin saja usahamu membuahkan hasil."

"Kalau begitu jika saya berhasil, apa yang saya akan dapatkan? Karena saya tidak melakukanya secara percuma. Duke Jacorey mengirimkan banyak hadiah untuk saya dan tuan muda Nathan. Itu sebanding dengan usaha kami mengusir roh dan menangkap pelaku pembunuhan orangtuanya."

"Bagaimana caramu membuktikan bahwa kau berhasil mengusir roh dan menangkap pelaku pembunuhan itu?"

"Itu rahasia saya tapi tentang pengusiran roh, anda bisa merasakan bahwa hawa tempat ini akan jauh lebih baik. Anda tidak akan lagi mengalami gangguan seperti teriakan seseorang di malam hari, bayangan wanita yang berjalan tertatih-tatih, atau permintaan tolong seseorang. Anda tidak akan mendengarnya!"

Wajah ayah berubah menjadi amat terkejut, terima kasih pada Sir Pedro yang telah memberitahuku. Mungkin ayah akan menganggapku sebagai seorang cenayang. Tapi aku tidak ingin mengabulkan keinginannya secepat ini. Terlalu cepat membuat mereka bersenang-senang. Para roh kuno juga tidak akan mau pergi dari tempat ini sebelum tubuh mereka dipindahkan ke suatu tempat.

"Jadi, saya akan melihat tempatnya lebih dulu. Karena saya merasa tempat ini jauh lebih menyeramkan. Ada banyak roh kuno yang tinggal, mungkin saya membutuhkan waktu lama untuk mengusir mereka dari tempat ini. Dimana anda sering mendengar suara jeritan dan teriakan dari seseorang?" Tanyaku sembari berjalan mengelilingi ruang kerja ayah.

"Aku akan mengantarkan kalian!" Ayah berjalan lebih dulu memimpin jalan.

"Tapi bisakah anda mengumpulkan seluruh keluarga anda, Marquess? Mereka juga harus tahu sesuatu yang penting dari rumah mereka. Saya yakin para roh juga sering mengganggu mereka disini."

"Pelayan! Panggil semua orang dan beritahu mereka untuk pergi ke kamar Miya!" Perintah ayah pada para pelayan.

Ternyata benar!

Kamar itu rupanya. Kamar di ujung rumah ini yang begitu suram dan gelap. Kamar yang tidak memiliki dekorasi apapun, tidak ada penghangat, tidak ada gaun indah, tidak ada perhiasan, atau barang berharga yang bisa dicuri.

"Lucy! Aku merasakan hawa tempat ini menjadi sangat dingin! Benar, para roh sedang berkumpul disini!" Ucap Nathan tiba-tiba.

Apa yang dia lakukan?

"Anak itu sedang berbohong! Lihat hidungnya yang memerah!" Bisik Lucius disampingku.

"Apa dia sedang ingin membuat sandiwara?" Bisikku.

"Dia sedang ingin menakut-nakuti semua orang. Ayahmu mulai percaya bahwa tempat ini dipenuhi roh, kau tahu sendiri Nathan memiliki predikat aneh dari kalangan bangsawan ditambah kau juga aneh memakai kacamata hitam di dalam ruangan. Siapa yang akan percaya bahwa kalian normal?"

"Pfttt... Aku akan melakukan sesuatu dan katakan pada mereka untuk beberapa hari ini tidak mengganggu. Aku akan pura-pura mengusir mereka."

"Aku akan memberitahu mereka. Lakukan yang baik, kau pandai menipu banyak orang."

Aku adalah anak dari darah Vector! Menipu, membohongi, dan melakukan trik adalah satu dari sekian kelebihan Vector. Dengan cara itu mereka membangun bisnis besar dan berkembang menjadi bisnis di seluruh Arabella.

"Tempat ini! Semua orang mendengar teriakan disini! Apa kau melihat roh seseorang?" Tanya Marquess membuka pintu kamarku dulu.

Tidak ada!

Tidak ada roh disini. Lucius telah mengumpulkan semua roh di tempat lain, mereka akan melakukan diskusi panjang. Aku hanya akan berpura-pura saja hari ini. Beberapa hari lagi aku akan datang melakukan pengusiran yang seharusnya. Tidak ada yang berubah dari kamar ini. Semuanya tetap sama ditempatnya. Kecuali lemari yang telah terbuka menampakkan ruangan kosong disana. Seseorang telah membuang semua pakaianku.

"Ayah! Untuk apa ayah mengumpulkan kami disini?" Maya datang bersama semua orang.

Sudah lama tidak melihat mereka. Wajah Maya dan ibu berubah menjadi begitu suram. Aku bisa melihat kantung mata hitam di bawah mata mereka. Rexton dan Viston menatapku tajam. Mereka tetap sama saja. Karena semua orang berkumpul disini, lebih baik aku sedikit bermain.

"Itu dia! Dia seorang wanita dengan rambut pirang, mata merah, dan... Dia pincang!" Tunjuk Nathan di atas tempat tidur.

"Saya juga melihatnya! Dia terlihat sedang menangis dan marah. Jika saya boleh tahu siapa dia? Dia sepertinya pemilik kamar jelek ini. Bahkan disini seperti tempat gudang. Saya juga mencium bau obat dan... Hah... Apakah dia sering mengalami luka? Tubuhnya penuh luka terutama punggungnya!" Aku mendekati tempat tidur.

"A-apa kau melihat Miya?" Tanya ibu takut-takut.

"Ibu dia hanya berbohong! Tidak ada Miya di tempat ini!" Rexton maju dan melindungi ibunya di belakang tubuhnya.

"Ta-pi di-a melihat Miya! A-pa dia disana? Ka-takan padaku!" Teriak ibu.

"Dia disini! Sedang melihat kalian dengan wajah sangat sedih. Dia juga menangis lagi." Aku menepuk tempat disampingku.

"Bohong! Aku tidak percaya padamu!" Rexton maju beberapa langkah.

Dukkk... Dukkk...

Suara ketukan tongkat mengalun indah memenuhi tempat ini. Langkah Rexton terhenti sesaat sebuah suara aneh keluar dari dalam laci. Suara ketukan, lalu berubah menjadi seretan kaki, berubah menjadi suara lirih. Hawa tempat ini semakin dingin bahkan Maya memegangi tubuhnya yang menggigil.

"Dia disampingmu tuan. Dia disana!" Aku menunjuk tempat di samping Rexton.

Lucius disana dan meniup telinga Rexton berulang kali. Dia melakukannya bersama roh lain yang membuat suara di laci, menyeret tubuh satu sama lain, dan membuat suara rintihan. Semuanya telah berkumpul di tempat ini!

"Ka...kak... I...bu... A...yah... Ma...ya... To...long... Sa...kit... Hiskkk... Hiskkk..."

🕊️🕊️🕊️

Salam ThunderCalp!🤗

Jangan lupa like, komen, dan share!

See you...

Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang