Hari ini aku akan mengunjungi tempat itu. Duke Levin akan pergi menemui para petinggi dan aku akan menemukan wanita itu. Apakah bisa? Tapi rasanya aku sangat takut bertemu banyak orang disana. Nathan memang bersamaku tapi ada banyak orang yang tidak ingin aku temui. Ayah juga Rexton dan Viston. Aku tidak tahu siapa yang akan menjadi Marquess selanjutnya. Ayah belum memutuskan siapa yang akan menggantikannya.
"Lucy!"
"Apa Nathan?"
"Tetap bersamaku!"
Tampilan Nathan berbeda hari ini, dia melepaskan kacamatanya dan merapikan rambutnya. Dia terlihat sebagai seorang penerus Duke Levin secara nyata. Aku tersenyum dan menepuk tangannya yang dingin. Dia yang harusnya berada disampingku. Mungkin aku tidak bisa menemukan wanita itu hari ini. Pria ini berada dalam masalah nanti.
"Kenapa tanganmu dingin?" Tanyaku.
"Aku gugup! Ini pertama kalinya aku datang, bagaimana jika aku membuat masalah? Bagaimana jika para bangsawan mengatakan banyak hal lagi? Bagaimana..."
"Aku disampingku, aku sekretarismu!"
"Hemm... Nathan! Lucy! Tenanglah, kalian tidak akan kenapa-kenapa. Kalian bersamaku!" Duke Levin menatap kami berdua dengan senyuman diwajahnya.
Aku hampir lupa keberadaan Duke Levin di kereta ini. Sejak tadi dia hanya diam saja. Aku mengetuk tongkat beberapa kali dan melihat sosok roh muncul dari atas atap. Lucius tersenyum dan kembali lagi menghilang. Ternyata dia juga ingin pergi. Apakah dia ingin bertemu mantan istrinya? Atau apa?
"Lucy, jika para bangsawan bertanya. Jawablah secara jujur tanpa ditutupi, segala hal yang terjadi. Aku yang akan bertanggung jawab!"
"Saya tidak apa-apa Duke. Saya hanya akan menjelaskan tentang pintu roh tapi tidak dengan mata merah. Hari ini belum saatnya saya menunjukkannya, anda bisa mengatakan bahwa saya adalah seorang pengusir roh secara turun temurun. Jika mereka bertanya tentang asal-usul saya, katakan saja bahwa saya ditemukan oleh Nathan. Dia tidak sengaja bertemu dan menolong saya di hutan saat mengambil bahan obat-obatan. Lalu dia membantu saya sebagai sekretarisnya."
"Sejak kapan kau membuat cerita itu?" Tanya Nathan.
"Sejak aku memutuskan akan pergi ke istana. Saya tidak bisa diam saja dan membuat keluarga anda terpojok. Jadi saya tidak akan merepotkan anda."
"Kau harusnya mengandalkan kami Lucy! Bukankah kau membutuhkan dukungan kami?" Nathan menunjuk dirinya.
"Belum saatnya Nathan! Aku harus menarik perhatian bangsawan dan mengambil alih perhatian mereka. Jika mereka menerimaku sebagai pengusir roh, aku baru bisa menunjukkan mata ini. Mereka tidak akan percaya pada seseorang dengan mata merah. Disana juga ada keluargaku, mereka akan tahu bahwa aku adalah Miya. Tidak apa-apa. Suatu saat nanti, aku akan sangat membutuhkan dukunganmu!"
"Hemm... Kalau begitu saat ini aku akan mengatakan apa yang kau katakan tadi. Saat ini kematian Miya masih menjadi sorotan orang-orang. Aku tidak bisa membiarkannya menunjukkan diri. Nathan, kau tahu apa yang harus kau lakukan?" Tanya Duke Levin pada putranya.
"Melindungi Lucy!"
"Benar, maka lakukanlah dengan baik!" Duke Levin menepuk kedua pundak Nathan.
"Baik, ayah!"
Kenapa aku merasa anak dan ayah ini memiliki kemiripan? Aku membuang wajahku melihat keluar jendela. Kami sudah memasuki wilayah istana. Ternyata lebih besar dari buku yang pernah kubaca. Bangunannya sangat indah sampai aku percaya bahwa anggota kerajaan memiliki kekayaan lebih dari siapapun! Tapi tetap saja! Keluarga Vector memiliki uang yang banyak! Kakek adalah seseorang yang mendapatkan uang dengan banyak cara. Mungkin kekayaannya hampir sama dengan istana ini.
"Lucy! Kau tidak ingin keluar?" Nathan menungguku di luar.
"Ini luar biasa!" Aku turun dan memegangi tangan Nathan.
Aku telah sampai! Ini pertama kalinya aku pergi ke tempat yang sangat besar ini. Ternyata sudah banyak kereta yang datang ke tempat ini. Apakah mereka juga sudah sampai? Seorang pelayan datang mengantarkan kami menuju tempat pertemuan. Aku jadi merasa penasaran, apakah wanita itu akan menampakkan dirinya? Ataukah aku harus mencarinya?
"Lucy! Lihat ini!"
Lucius muncul dari salah satu lukisan. Lukisan seorang laki-laki yang memiliki mahkota besar di atas kepalanya. Mata biru dan rambut pirang. Lukisan wajah Lucius. Aku menahan tawa melihat Lucius disana. Apakah dia memiliki wajah seperti ini? Bahkan lukisan ini sangat jauh dari wajah aslinya. Siapa pelukisnya?
"Ini tidak mirip denganmu!"
"Benar! Aku juga mengutuk pelukis lukisanku! Lihat hidungnya! Harusnya lebih indah lagi, mataku juga memiliki banyak bulu mata lentik, bibirku juga tidak sebesar ini. Kau harus menggantinya!"
"Aku akan dihukum atas perusakan harta kerajaan!"
"Siapa yang menghukummu? Aku akan menghantuinya!"
"Setidaknya mereka masih mengingatmu sebagai raja pertama. Tunjukkan padaku wajah wanita itu!"
"Beberapa langkah lagi kau akan melihat lukisan wanita itu!"
Mungkin hanya membutuhkan sepuluh langka sampai aku menemukan sebuah lukisan seseorang. Rambut pirang dan mata emas. Tapi kenapa dengan wajahnya? Wajahnya mirip denganku!
🕊️🕊️🕊️
Lucius menghilang tiba-tiba, dia memiliki banyak waktu mengelilingi tempat ini atau dia mungkin saja berniat menemukan wanita itu. Terserah saja, dia bisa melakukan apapun disini. Tubuhku bersandar pada tongkat dan mengamati orang-orang yang berdatangan tanpa henti. Ayah dan kakak kembarku telah datang. Mata mereka langsung tertuju padaku. Bukan hanya mereka tapi semua orang. Tentu saja, seorang wanita dengan gaun ungu, kacamata hitam, tongkat, dan hiasan aneh di atas kepala. Kata Kak Lavender, ini adalah jepit rambut.
"Sepertinya saya baru pertama kali bertemu anda?" Seseorang mendekati ku. Dia adalah seseorang yang datang bersama Duke Vector dan anaknya. Dia sekretaris kakek.
"Saya Lucy! Saya sekretaris tuan muda Nathan."
"Ah, ternyata anda sekretaris anak aneh itu? Pftt... Tidak kusangka tuan dan pelayan memiliki kepribadian yang sama."
"Benar, apakah anda pernah mendengar sebuah kalimat tentang sifat pelayan tergantung pada tuan mereka? Baik tuan dan pelayan pasti memiliki sifat mereka, saya juga berpikir bahwa anda memiliki sifat yang sama dengan Duke Vector. Saya rasa anda pasti dididik sangat keras sampai saya paham bagaimana perasaan anda."
Wajahnya berubah menjadi kesal dan memilih pergi dari sampingku. Dasar. Dia bukan seseorang yang bisa menyamakan sifatku dan Nathan! Memangnya apa persamaan diantara kami?
"Yang mulia putra mahkota dan raja memasuki ruangan!"
Atmosfer berubah menjadi dingin, dua orang datang bersama. Wajah kedua orang itu begitu mirip sampai aku yakin mereka adalah anak dan ayah asli! Rambut merah mereka dan mata emas. Perpaduan yang sama persis! Semua orang menunduk dalam saat mereka datang dan duduk di tempat mereka.
Pertemuan hari ini akan menjadi pertemuan yang akan mengubah tanah ini.
🕊️🕊️🕊️
Salam ThunderCalp!🤗
Jangan lupa like, komen, dan share!
See you...
KAMU SEDANG MEMBACA
Putri Yang Dicintai Para Roh ( END )
FantasyTentang sebuah pengorbanan demi kebebasan! 🕊️🕊️🕊️ Sejak kecil Miya selalu mendapatkan banyak pelecahan dari keluarganya. Dari ayah yang tidak suka padanya, ibu yang tidak menganggapnya, dan kedua kakaknya yang sama buruknya. Tidak ada seorangpun...