BAB 2: SURAT PENGUNDURAN DIRI

3.4K 84 1
                                    

"Taruh surat pengunduran dirimu sebelum jam makan siang di meja kerjamu! Dan sekarang juga kemasi barangmu!"

'Haduh, bagaimana ini?' ciut hati Rania mendengar pernyataan bos barunya. Tapi apa yang bisa dia katakan sebagai pembelaan agar tidak dipecat?

SETELAH PERTEMUAN INI, KAMU DAN AKU TAK ADA HUBUNGAN APA-APA LAGI. JADI KALAU SUATU SAAT KAMU BERTEMU DENGANKU, ANGGAP SAJA KITA TAK SALING MENGENAL.

Rania masih ingat betul apa yang dikatakan Reza Fletcher Clarke di hari terakhir pertemuan mereka dulu. Rania yakin, Reza masih mengenali wajahnya. Tapi sikapnya tetap dingin dan menunjukkan seolah mereka tak pernah ada hubungan satu dengan lainnya.

Melihat kesalahan yang dibuatnya di Aula, Rania dihadapkan pada keputusan pahit Reza yang membuatnya bisa kehilangan sumber mata pencarian satu-satunya. Reza memang tak pernah peduli padanya. Hanya sebatas sugar baby-nya dulu.Kontrak selesai, hubungan mereka selesai juga.

Perih dan sedih hati Rania memikirkan nasib dirinya dan putri satu-satunya itu. Rania yakin, Reza juga tak akan mau mengakui anaknya dan Rania juga belum tahu bagaimana kehidupan Reza sekarang.

Tapi satu hal yang Rania tahu, dia akan mengalami masalah finansial seandainya di pecat. Uang dan tabungannya sudah habis untuk beli apartemen, melunasi mobil bekas dan membayar biaya masuk sekolah putrinya

Bagaimana dia menyekolahkan Marsha dan memenuhi biaya kebutuhan hidup mereka?

"Pak Reza, tanpa mengurangi hormat saya terhadap Bapak dan tanpa berniat untuk menintervensi keputuan Bapak, saya rasa, memecat Ibu Rania ini bukan keputusan yang tepat berdasarkan pengalaman saya bekerjasama dalam satu tim dengannya."

Rania yang sudah tak punya harapan lagi, dia tak menyangka kalau Pak Bagus, mantan atasannya dulu masih mau membelanya di hadapan Reza.

"Apa dia memberikan keuntungan lebih dari kecantikan dan tubuhnya sampai kau mau membelanya?"

Rania meremas tangannya. Hatinya merasa terhina sekali mendengar ucapan Reza. Tapi bisa apa dia? Membuka masa lalunya dengan Reza, hanya akan membuat orang menghinanya. Lagipula, mana ada bukti dia bersama Reza? Selama kebersamaan mereka, Rania dilarang merekam atau mengambil fotonya.

"Oh, maaf Pak Reza, bukan ke sana alasan saya, tapi Bapak bisa melihat kinerja Ibu Rania," untung Pak Bagus membelanya lagi.

"Dari awal beliau bekerja di perusahaan Light Up, selalu saja masuk peringkat satu karyawan terbaik. Dari segi kehadirannya, kinerjanya dalam menyelesaikan pekerjaannya, inisiatifnya, antusias, kemauan bekerjanya dan kemampuannya untuk terus meng-up grade diri juga belajar membuatnya menjadi sumber daya manusia yang selalu berkembang. Ibu Rania adalah aset perusahaan yang cukup diperhitungkan," setelah menyerahkan data tentang Rania dan jasanya di perusahan Light Up, Pak Bagus diam sejenak membiarkan Reza mengecek berkas itu sebelum dia melanjutkan pembelaannya.

"Saya tidak menganggap kecelakaan yang tadi di dekat podium itu sebagai kesalahan sederhana. Saya rasa itu cukup fatal, dengan Ibu Rania menjatuhkan botol minuman Bapak dan pecahan belingnya berserakan juga airnya menciprati pakaian Bapak, membuat karyawan riuh dan suasana sejenak tak terkendali. Ini memang sangat buruk sekali apalagi itu adalah pidato perdana Bapak di Light Up."

Bagus juga mengakui kalau kecerobohan Rania yang memang tidak disengaja itu membuat mood Reza jadi buruk dan ini menghinakannya. Hanya saja Bagus punya perhitungan sendiri sampai dia mau bersuara di pihak Rania.

"Saya yakin, Bapak memiliki perhitungan yang matang. Dan saya rasa, akan sulit sekali mencari sekretaris dengan kinerja seperti ibu Rania dalam waktu singkat. Jika saya boleh memohon, berikanlah Beliau kesempatan untuk membuktikan kalau selama ini penilaian dari Light Up dan penilaian saya pribadi tentang kinerjanya memang bisa memberikan pengaruh positif pada perkembangan perusahaan."

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang