BAB 67: SEBUAH RAHASIA DI MANSION

285 22 0
                                    

"Eh itu--"

Tatapan kebingungan terlihat di wajah David yang kini mengarahkan pandangannya pada Reza.

Bodoh! Kau sudah berhasil membuat kakekku menjebakku.

Tapi keluhan Reza ini memang hanya ada di dalam hatinya meski pandangan matanya jelas membuat David tahu apa yang ada dalam benak pria itu.

Kalau kau bilang padanya kau memang laki-laki yang memiliki dua sisi ketertarikan itu akan lebih bagus. Dia pasti akan berpikir aku membawamu ke sini untuk menutupi semua penyimpanganku.

Reza memang sudah yakin sekali kalau kakeknya tahu David bukan pria golongan timun makan timun. Tapi Reza juga paham kalau kakeknya itu tidak pernah asal bicara.

Dan kini apa lagi yang bisa dia lakukan kalau sudah melihat David terjebak begini?

Mungkinkah dia bisa membawa keluar Marsha dan Rania dari mansion tersebut selama David mengajak berkeliling kakeknya?

Tapi bagaimana dengan barang-barang yang berada di dalam kamar itu? Aku tentu tidak akan pernah bisa menutupi semuanya. Termasuk ruangan bermain dan menutupi dari CCTV mansion.

Ini seperti inspeksi dadakan. Penyergapan tanpa pemberitahuan.

Reza bukan orang bodoh dan kakeknya pun bukan orang bodoh meski dia sudah tua, tapi kakeknya bukan orang yang pikun dan cukup pandai untuk menilai sesuatu.

Makanya di saat David masih kebingungan harus menjawab apa, Reza sudah berjalan mendekat pada kedua orang itu.

"Biar aku yang tunjukan padamu kakek," serunya kemudian.

"Hmm, baguslah. Dan apa kau akan membiarkan aku mengetahui sesuatu tentang rahasiamu di tempat ini? Atau kau berencana untuk membuat David menyembunyikan itu dulu selama kau mengajakku berkeliling?"

"Aku tidak mungkin punya celah untuk memindahkan semua yang aku taruh di dalam kamar di mansion ini, Kek. Kau pasti akan tahu jika aku ingin berbuat curang padamu bukan?" tanya yang membuat kakek Reza mengangguk membenarkan.

"Han pasti ada di depan dan dia tidak akan pernah pergi dari sisimu. Dia pasti tahu jika aku mengeluarkan seseorang dari mansion ini dan dia pasti akan melaporkannya padamu karena dia tidak patuh padaku dan dia selalu menurut padamu. Apa aku salah Kakek?"

"Hahaha. Kurasa cucuku memang sudah benar-benar menjadi seorang pria dewasa yang pandai. Kau benar Reza. Han pasti akan melakukan tugasnya."

"Nah, jadi untuk apa lagi aku menyembunyikan segala sesuatu dari kakek?"

Reza bicara sambil merangkul kakeknya keluar dari ruangan itu meski sebenarnya David yakin sekali wajah tenang Reza tidak setenang yang ada dalam hati bosnya itu.

Apa yang bisa kulakukan untuk membantunya ya? Salahku tadi, ish.

David masih belum tahu tapi dia memang tetap mengekor mengikuti Reza yang sedang berjalan kembali lagi ke bagian dapur karena dari sanalah dia bisa menuju ke tangga atas mansion itu.

"Jadi kau ingin menceritakannya padaku lebih dulu atau kau ingin menunjukkan rahasia itu lebih dulu? Kau bisa pilih. Manapun yang kau inginkan akan kuberikan kebebasan padamu Reza."

"Kakek, apa kau mempercayaiku?"

"Hahaha, cucuku. Kalau aku tidak mempercayaimu tentu saja aku tidak akan memberikan perusahaan itu padamu. Kau yang paling cakap dan paling pandai mengurus perusahaan. Kau tahu apa yang terbaik untuk perusahaan dan aku percaya, kau tidak akan membuat perusahaan kita bermasalah. Jadi di mana letak keraguanmu padaku?"

"Iya kakek terima kasih atas kepercayaanmu yang satu itu. Tapi aku juga minta maaf padamu karena masih banyak rahasia yang kusembunyikan."

Apa dia tidak akan membahayakan Rania dan anaknya sendiri dengan memberikan informasi ini pada kakeknya?

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang