"Tu-Tuan Clarke?"
"Hah!"
Reza yang kini sedang berdiri dengan kedua tangannya melipat di depan dadanya, dia membuang wajahnya saat mendengar namanya disebut oleh Rania. Tampak tak suka.
"Ehm, maafkan saya. Tapi saya akan ganti kerja di hari lain, Tuan Clarke. Tidak bisa hari ini."
Rania tidak tahu kenapa pria itu bisa ada di hadapannya dan pikirannya jadi ngejelimet sendiri.
Belum lagi Rania menghapus air mata di wajahnya, dia juga masih memikirkan apa yang diinginkan Reza? Bukankah seharusnya dia masih ada jadwal?
Apa mau bosnya itu?
"Kau pikir aku ke sini untuk menagihmu mengganti jam kerja?"
Kan Rania juga tidak tahu dan dia tadi menjawab seperti itu asal saja keluar dari bibirnya. Tapi memang lirikan mata Reza sudah membuatnya takut.
Reza sangat mengintimidasinya.
"David apa semua sudah selesai?" apalagi Reza sudah bertanya pada asisten pribadinya yang kini juga sudah mendekat dan menjawab.
"Sudah, Tuan Clarke. Tinggal pemindahan Marsha dari ruangan ini dan untuk mempersingkat waktu kita akan menggunakan helikopter."
Barulah di sini tubuh Rania panas dingin. Dia pun segera berdiri.
"Tu-tuan Clarke, kumohon, Anda tidak bisa membawa anakku."
"Anakmu kau bilang?" Reza menyipitkan matanya.
"Ya, Marsha--"
"Memang kau perawan suci Maria yang bisa membuat anak dengan usahamu sendiri?"
Ini semakin membuat Rania merinding.
"Kumohon Reza, jangan bawa dia!" Rania tahu, Reza sudah menyadari sesuatu dan mungkin saja sudah menyuruh orang untuk mengecek tentang dirinya, makanya Reza bisa hadir di sana.
"Minggir! Lepaskan tanganmu dariku!" seru Reza yang tampak tak suka dengan tangannya yang masih melipat di depan dadanya itu dipegang oleh Rania.
"Kumohon Reza, jangan ambil Marsha. Aku gak tahu gimana aku harus hidup tanpanya. Aku mohon!" Rania berderai air mata karena dia tak tahu lagi bagaimana harus memohon pada pria yang memiliki hati cukup keras menurutnya.
Rania tahu tidak akan mudah untuk menggoyahkan keinginan Reza karena dulu Rania pernah memohon dan meminta padanya, sangat merendahkan dirinya agar dia tidak berpisah dengan Reza. Tapi pria itu tetap pada pendiriannya dan bukan orang yang mudah untuk digoyahkan.
Lalu apakah ini artinya dia harus mengikhlaskan putrinya?
Rania tidak bisa.
"Golongan darah AB Rh negatif, itu sama dengan golongan darahku. Dan sampai mati orang yang kau jadikan tunangan itu mencari darah itu di seluruh Indonesia, dia tidak akan pernah menemukannya!"
Tak perlu dijelaskan panjang lebar lagi. Rania sudah tahu kalau keberadaan darah itu sudah di block oleh Reza dan Amar tidak akan punya kemampuan untuk mencegah Reza melakukan apapun.
Reza memiliki kemampuan itu makanya air mata Rania mengalir deras tanpa suara isak tangis, hanya matanya menatap Reza yang wajahnya masih terlihat dingin.
"David jangan buang waktu!"
"Semua sudah diurus Tuan Clarke, dokter sudah siap untuk memindahkan Nona Marsha ke helikopter dan keamanan juga sudah under control."
![](https://img.wattpad.com/cover/344256927-288-k201334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Yang Tak Diinginkan
Romance"Aku mau tubuhmu setiap hari, Rania! Kamu siap?" "Ti-tiap hari Om Reza? Terus sekolahku gimana?" Rania Juwita Raharja yang berusaha mencari sedikit kebahagiaan, berani bermain api dengan mencari sugar daddy di situs dating online hngga akhirnya bert...