BAB 49. TAK SUKA BASA BASI

973 30 0
                                    

"Reza--"

"Keputusanku sudah bulat untuk yang sudah aku rencanakan ini!"

Bisa apa mereka berdua kalau Reza sudah berkata begitu?

"Ini adalah keputusan hidupmu. Aku tidak akan mempengaruhi apapun dan aku tetap akan mendukungmu Reza. Tapi aku hanya khawatir setelah kau melakukan niatmu itu pada Rania maka kau akan menyesal seumur hidupmu. Karena tidak mungkin bisa menghidupkannya lagi Reza."

"Dan maaf ini Za, apa kamu bakal bisa ngejelasin apa yang terjadi pada Rania ke Marsha?"

Biasanya David tidak ikut menimpali tapi kini dia merasakan sesuatu di dalam hatinya yang memang tidak bisa ditahannya lagi.

"Kalau Marsha sudah besar, dia itu bakal jadi gadis yang sangat pintar dan dia pasti mempertanyakan tentang ibunya. Apa kau bisa menjelaskan kalau kau membunuhnya karena dendam?"

Pertanyaan David juga tidak dijawab oleh Reza.

"Dan apakah kau sanggup untuk menerima kebenciannya sebesar kebencianmu pada keluarga Ganesha Rahardja?"

Makanya David sedikit menekankan di sini dan berharap Reza bisa berpikir lagi dengan keputusannya.

"Kami berdua mendukungmu tapi kami berdua sangat menyayangimu Reza. Apalagi kami melihat Rania denganmu sekarang kondisinya sudah lebih baik. Gadis itu tidak pernah membencimu dan dia memang mencintaimu secara tulus. Dan dia sudah tersiksa selama bertahun-tahun ini karena mencintaimu Reza!"

Meski David dan Bagus sudah mencoba bicara tapi Reza sepertinya belum mau mengutarakan apa yang ada di hatinya.

"Paman Bagus tolong laporkan padaku apa saja yang harus kita selesaikan. Kurasa kalian sudah menghabiskan waktu dua jam lebih untuk sesuatu yang tidak seharusnya dibahas. Pekerjaan kita lebih penting!"

Keduanya paham kalau Reza sudah bilang begini maka dia ingin menghindar dari pembahasan yang mereka bicarakan.

Dan ini bukan pertama kalinya juga Reza menghindar.

Selama bertahun-tahun ini keduanya juga sudah berusaha mengingatkan Reza kalau dendamnya akan membuat masalah besar di kemudian hari. Tapi memang tidak ada yang bisa mengubah keinginan Reza.

"Paman Bagus aku sedang bicara masalah bisnis tapi sepertinya Paman sedang tidak mood ya?"

"Maafkan si tua ini Reza. Aku sudah tidak fokus lagi mungkin pada bisnis dan sepertinya aku lebih rela jika kamu memotong gajiku selama dua bulan asalkan kau mau memikirkan ulang tentang Rania."

Bagus mengenal Rania lebih dekat sejak dia ditugaskan Reza mengurus perusahaan Light Up. Reza yang sudah mendapatkan hak penuh dari kakeknya untuk mengurus semua warisan miliknya dia memang tidak langsung ke perusahaan tersebut. Tapi dia sudah membuat seolah-olah Light Up mulai goyang. Di sana ada akuisisi dari SSG yang dipegang oleh kepemimpinan Bagus untuk sementara.

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang