"Za, tapi--"
Rania tahu pekerjaan pria itu sangat banyak dan dia sudah tidak pergi kemana-mana berbulan-bulan. Seharusnya Rania memang membiarkannya pergi.
Tapi melihat Reza yang sudah berdiri dan tadi bicara sambil berjalan menuju pintu membuat dirinya cepat-cepat keluar dari tempat tidur.
"Jangan berlari. Aku tidak ingin terjadi sesuatu dengan yang ada di perutmu!"
Makanya membuat pria itu panik dan sudah kembali menatap Rania yang akhirnya berhenti berlari.
"Kau mau apa?"
Wajah itu masih terlihat dingin sama seperti kemarin-kemarin.
Tidak ada satupun ekspresi yang berubah dari Reza tapi entah kenapa Rania menganggap itu sebagai sesuatu yang lain.
"Mungkin aku bodoh Za."
Rania mengutarakan itu sambil menghempaskan napas pelan dan mendekat padanya.
"Dan mungkin aku bodoh jika memintamu untuk kembali dalam waktu seminggu." Rania bicara begitu di bibirnya.
Karena selama beberapa bulan ini aku sudah terbiasa tinggal bersama denganmu. Kau mengurusku walaupun kau menyebalkan dan kau juga menyiksaku. Harusnya aku senang kau pergi kan aku bisa bersama dengan putriku di sini meski ku tahu aku tidak bisa pergi kemanapun. Hanya saja tak bertemu denganmu selama sebulan bisa membuatku sedikit gila. Aku sudah kembali menyukaimu seperti dulu. Dan apa alasanku sampai aku memelukmu begini?
Habis penggal kata itu memang tidak bisa mewakili isi hati Rania yang kini memang mendekap erat pria yang ada bersamanya.
Rania memang tidak mendapatkan pelukan balasan dari Reza yang tangannya masih tetap berada di samping tubuhnya. Tapi baginya bisa memeluk pria itu saja dan dibiarkan memeluk tanpa diusir atau didorong itu sudah lebih baik.
"Ehm--"
"Aku tidak bisa jamin kalau aku pulang dalam waktu seminggu. Ku usahakan setengah bulan."
Dia meresponku? Dia benar-benar meresponku kah? Aaakh.
Terbayang kan bagaimana kebahagiaan di dalam hati Rania mendapat jawaban seperti itu saja dari Reza yang selama ini memang tidak pernah menjawabnya? Terlihat tidak pernah mempedulikannya tapi baru saja pria itu mengutarakan sesuatu yang membuat Rania tak sadar kalau ada titik air mata yang mengalir dari sudut matanya.
"Reza."
Rania tak tahu harus bagaimana tapi sangking senangnya dia menarik tengkuk pria itu dengan kedua tangannya membuat bibirnya menyatu dengan Reza untuk beberapa detik.
"Biarkan Marsha dan aku juga melihatmu setiap hari. Entah gimana caranya tapi biarkan kami melakukan video call denganmu."
![](https://img.wattpad.com/cover/344256927-288-k201334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Yang Tak Diinginkan
Romance"Aku mau tubuhmu setiap hari, Rania! Kamu siap?" "Ti-tiap hari Om Reza? Terus sekolahku gimana?" Rania Juwita Raharja yang berusaha mencari sedikit kebahagiaan, berani bermain api dengan mencari sugar daddy di situs dating online hngga akhirnya bert...