BAB 54: TELEPON

717 40 0
                                    

Tak ada telepon juga.

Sementara itu di sisi lain seorang wanita bersungut karena dia menunggu sesuatu yang tidak kunjung ada kabarnya.

Kupikir setelah pelukan itu dia akan memberikan kabar padaku dan akan menepati janjinya untuk menelepon. Tapi sampai Marsha tidur dia tidak menghubungi. Haaah.

Dia menggerutu sendiri sambil mengelus kepala putrinya yang sedang terlelap.

Apa karena pekerjaannya sangat banyak makanya dia tidak bisa menghubungi ya? Tapi masa iya nggak ada waktu istirahatnya? Atau mungkin dia sedang sibuk dengan urusannya yang lain? Tapi katanya dia sudah bercerai bukan dengan istrinya? Rania, apa kau tidak pernah bisa melupakannya? Dan apa terus akan seperti ini hidupmu dengannya? Menjadi wanita dibalik layar.

Rania bersungut sendiri karena malam ini dia juga tidak bisa tidur entah kenapa rasanya matanya terus saja terbuka. Padahal sudah seharian ini dia juga tidak tidur. Sibuk bermain dengan putrinya yang terus menanyakan seseorang yang biasanya menemani putrinya dalam beberapa bulan terakhir ini tapi sudah menghilang.

Makin uring-uringan dirinya.

Sudahlah baiknya aku mencoba tidur saja. Lagian dia tidak menghubungi. Mungkin besok dia akan menelepon?

Ini harapan dari Rania. Tapi apa betul besok dirinya akan ditelepon dan putrinya bisa berbicara dengan pria yang sudah dirindukan oleh mereka berdua?

Bahkan kalau hitunganku tidak salah ini sudah seminggu berlalu tapi dia belum juga menghubungi.

Lemas Rania. Ini sudah tujuh malam dirinya tidur bersama dengan putrinya hanya berdua. Dan sudah beberapa hari terakhir ini putrinya terus saja menanyakan kapan ayahnya akan pulang. Mereka berdua tentu tidak punya jawaban yang pasti karena tidak ada kabar berita dari seseorang yang mereka tunggu.

Mau bertanya pada siapa? Apa pelayan tahu?

Bahkan Rania tak tahu bagaimana harus berkomunikasi dengan mereka kecuali jika mereka bertanya apa yang dia butuhkan.

Mungkin kau bisa puas melihat kami dengan CCTV di setiap tempat di mansion mu ini. Tapi kami bagaimana? Sudah seperti binatang di dalam akuarium yang tidak pernah bisa melakukan apapun dan terus diawasi. Kau kejam sekali Reza!

Habis Rania tak tahu harus berpikir bagaimana lagi. Yang dirasakannya memang sangat rindu sekali dengan orang itu. Bukan hanya dirinya. Rania juga harus mencoba menenangkan putrinya yang sudah terlanjur mencintainya dan kini hati Rania merasa sakit yang teramat sangat karena kenangan dari masa lalu itu kembali teringat.

Sekarang kau sangat kejam. Lebih kejam daripada yang kau lakukan padaku dulu. Saat itu hanya aku sendiri yang merindukanmu tapi saat ini kau sudah membuat Marsha terus-terusan mencarimu tapi kau tidak mau meluangkan waktu bahkan hanya semenit saja sehari supaya bisa bicara dengannya. Kurasa itu akan baik untuknya.

Rania malas berpikir macam-macam. Dia juga tidak mau sampai ada air matanya yang jatuh dan bisa tertangkap layar cctv.

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang