BAB 68: KEBEBASAN

278 22 1
                                    

Aish. Seperti biasa, pagi-pagi begini dia sudah pergi. Kupikir dia akan menungguku disini sampai aku bangun.

Sementara itu di satu ruangan di saat seorang wanita baru saja membuka matanya dan melihat kalau dirinya sudah sendirian di atas pembaringannya, ada rasa kesal tapi juga dia senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi malam.

"Reza."

Nama itu disebut oleh bibirnya dan hanya bisa didengar oleh telinganya saja saat pikirannya melambung jauh.

Sssh, Reza, aku sudah sangat merindukannya. Oh ya, apa dia keluar untuk mengecek kondisi kesehatannya? Tapi dokter di sini cantik sekali. Aku tidak ingin dia hanya berdua dengan dokter itu. Kenapa dia tidak menungguku ya? Hahaha. Dia akan menertawaiku kah kalau dia tahu aku cemburu padanya?

Senyum kecil itu terlepas dari bibirnya begitu saja tanpa peduli dengan pelayan yang ada di sekitarnya saat Rania duduk.

"Selamat pagi Nyonya Clarke."

"Apa Tuan kalian itu menyuruhmu untuk memanggilku dengan cara seperti tadi? Nyonya Clarke?"

"Betul sekali Nyonya Clarke. Dan ini air untuk Anda kumur-kumur termasuk cawannya, lalu waslap basah hangat untuk membasuh wajah Anda."

"Aku tidak boleh turun dari tempat tidur ini meski aku ingin ke kamar mandi?"

Rania menduga seperti ini karena tidak biasanya pelayan menyuruhnya untuk membersihkan wajah dan kumur-kumur di atas tempat tidur.

"Kecuali Anda ingin buang air Nyonya Clarke. Kami baru diminta menemani Anda tapi tetap harus menggunakan kursi roda, karena Tuan Clarke khawatir licin."

"Ah, ya, aku mau ke kamar mandi saja. Aku tidak mau melakukannya di sini."

"Baiklah Nyonya Clarke."

Mereka tidak melarang Rania. Sejujurnya ada rasa penasaran dalam hatinya karena dipikir Rania pasti dia tidak boleh turun.

"Aku mau mandi juga."

"Baik Nyonya Clarke, akan kami siapkan air di bathtub."

Rania senyum-senyum dan dia masih ingin mencoba meminta yang lain karena memang tidak pernah terbayang olehnya akan diwujudkan oleh mereka.

"Aku ingin bermake up. Aku sudah lama tidak melakukannya dan aku tidak perlu kalian membantuku. Bisa aku lakukan sendiri?"

"Silakan Nyonya Clarke."

Hihihi, Reza, ini manis sekali. Rania merasa sangat senang sekali karena memang dia diizinkan untuk melakukan semua yang dia mau.

Apakah sekarang aku memang sudah diberikan kebebasan karena aku sudah menjadi istrimu? Akhirnya aku bisa sedikit lega. Bahkan aku diizinkan untuk memilih pakaian apapun yang ingin kupakai.

Rania juga heran kapan semua barang-barang itu terisi di dalam kamarnya. Dia tidak pernah memperhatikannya sebelum ini karena Rania biasa tidur di kamar anaknya dan meminta pelayan untuk mengambilkan pakaian rumah biasa untuknya.

Tadi malam pertama kalinya Rania masuk ke sana tapi memang dia juga tidak memperhatikan detail pakaiannya.

Rania tidak terlalu lama di dalam wardrobe karena pria itu sudah membawa Rania ke kamarnya.

"Nyonya Clarke, saya rasa tidak ada masalah jika Nyonya ingin mengenakan sepatu hak tinggi. Cuma saya wajib mengingatkan kalau tuan sepertinya tidak akan suka Anda mengenakannya. Terlalu riskan untuk wanita yang sedang mengandung. Apalagi usia kandungan Anda masih sangat muda."

Bahkan mereka tidak melarangku. Mereka hanya memberikan saran tapi sebetulnya mereka tahu kalau ini adalah larangan yang diberikan Reza padaku. Dan mereka tadi tidak melarangku juga jika aku ingin mandi dan melakukan lainnya. Padahal tadi mereka bilang kalau aku harus melakukannya di tempat tidur. Hahaha.

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang