"Gaji seorang sekretaris untuk perusahaan sekelas Light Up, dengan semua tunjangan lainnya bersih itu tidak lebih dari dua puluh lima juta."
Rania belum melanjutkan ucapannya karena hatinya yang tak sanggup bicara dan di sini David menjelaskan lebih dulu sambil dia menunduk sebentar.
"Pak bagus, Tuan Clarke tidak suka kalau Nyonya Rania bicara terlalu banyak dengan orang lain dan mari ikut saya kita bisa menunggunya di ruang kerja. Tuan Clarke akan ikut bergabung mungkin beberapa jam ke depan."
"Ah, Baiklah! Daripada gajiku nanti jadi disuspens selama tiga atau empat bulan."
Tak mau mengundang masalah lebih banyak Bagus sudah berdiri dan menunduk sebentar pada Rania masih memberikan senyum saat wanita itu justru merasa bersalah.
"Pak Bagus aku mohon maaf untuk semuanya."
"Bukan salah Anda Nyonya Rania. Ini karena saya yang sudah tua dan seharusnya saya lebih memperhatikan lagi detail seperti itu. Saya sudah merugikan perusahaan karena untuk seorang sekretaris saja mengeluarkan uang hampir delapan puluh juta sebulan. Saya permisi dulu."
Haduh!
Hati Rania berdesir di saat bibirnya memang tersenyum kecut pada Bagus dan perasaannya kini menyadari sesuatu.
Kupikir, selama ini aku bekerja di perusahaan itu dan mendapat gaji sebesar yang kuterima karena kehebatanku. Tapi ternyata aku salah. Apakah selama ini dia yang menyokongku? meringis lagi Rania.
Pasti dia mengurangi gaji Pak Bagus ini karena kekesalannya setiap malam aku mengatakan kalau aku adalah orang yang membesarkan Marsha dengan usahaku sendiri dan kerja kerasku! Tanpa bantuannya dan sekarang dia berusaha curang mengambil Marsha padahal dia tidak melakukan apapun. Tapi aku tidak bisa mendapatkan apa yang ku dapatkan itu kalau tidak dengan bantuannya begitukah?
Selama sebulan terakhir ini Rania yang memang selalu ditemani oleh Reza tidur di malam hari, dia suka membahas masa-masa di saat dirinya sulit sendirian.
Memang sih saat itu Reza tidak menimpali apapun dan kalau Rania sudah berisik dan mengganggunya dia pasti akan melakukan teknik terakhir untuk membuat wanita itu tidak lagi menyusahkannya.
Dan sungguh kebodohannya itu kini membuat hati Rania semakin tak menentu.
Dia masih ada di meja makan dan mencoba merenungi semua yang dikatakan David.
Masuk akal sih memang!
Rania tidak menampik tapi dia menggerutu kesal dalam hatinya karena tidak menyadari selama ini kalau penghasilan yang didapatkannya itu terlalu berlebihan dan kenapa juga dia bodoh tidak bertanya kepada atasannya alasan dia mendapatkan gaji yang cukup besar?
Saat itu memang Rania sudah terlalu senang dan dia yakin dengan kemampuannya sendiri bisa menghasilkan uang.
Dia senang karena dia bisa membuat Marsha bahagia.
Tapi sungguh Rania tak menyangka kalau itu semuanya settingan.
"Sejak kapan kau tahu kalau kau sudah punya anak dariku?"
Rania sebetulnya tidak mau konfrontasi. Karena sejujurnya dari dalam hatinya dia sangat merasa bersalah pada Reza dan malu.
Tapi yang kulakukan benar, kan? Aku tidak tahu kalau itu semua adalah sandiwara yang dibuat olehnya! Dan lagian dia juga sudah menikah dengan wanita itu. Bukankah seharusnya kalau dia memang mencintaiku dia datang padaku dan Marsha? Apa sebenarnya yang dia sembunyikan dan aku tidak tahu? Dan kenapa sulit sekali untuk bicara denganku?
Rania gemas dengan orang yang bersamanya yang sepertinya memiliki banyak rahasia yang tidak diketahuinya.
"Marsha, kita coba selesaikan Lego yang ini dulu ya! Nanti kita baru bangun castle."
![](https://img.wattpad.com/cover/344256927-288-k201334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Yang Tak Diinginkan
Romance"Aku mau tubuhmu setiap hari, Rania! Kamu siap?" "Ti-tiap hari Om Reza? Terus sekolahku gimana?" Rania Juwita Raharja yang berusaha mencari sedikit kebahagiaan, berani bermain api dengan mencari sugar daddy di situs dating online hngga akhirnya bert...