BAB 63. BABAK BARU

603 29 0
                                    

"Ehehe, jangan!" 

Rania tidak mau itu. Makanya dia langsung mendekap pria di sampingnya itu erat-erat.

"Jangan pergi Reza. Aku takut ada apa-apa lagi denganmu. Apalagi luka-lukamu juga masih belum sembuh dan sekarang kau belum istirahat."

Benar yang dikatakan Rania karena sekujur tubuh Reza masih banyak lebam-lebam.

"Apa yang terjadi padamu? Marsha pasti akan banyak bertanya besok."

"Tidur, Sweet J."

"Hihi, bagaimana aku bisa tidur kalau aku ingin menikmati semua sentuhanmu ini? Aku merindukanmu Za, aku jadi bodoh karena aku berpisah denganmu dan kau tahu rasanya kesepian selama bertahun-tahun kah? Tak ada yang memelukku dan tak ada yang menyayangiku, tak ada kehangatan. Semuanya harus kulakukan sendiri. Hanya dekapan kasih sayang untuk Marsha saja yang bisa membuatku tetap hidup. Aku kangen kamu Za."

Kalau sudah waktunya tidur biasanya Reza tidak membiarkan Rania bicara panjang lebar. Tapi saat ini dia memiliki ketentuan yang berbeda. Rania dibiarkannya bicara sampai mata wanita itu pun lama-lama mulai mengantuk, Rania kelelahan.

Meja tempat makanan masih ada di tempat tidur saat Rania sudah terlelap. Tapi Reza memang masih belum menurunkan meja tersebut karena khawatir kalau ada gerakannya yang membuat Rania bangun.

"Baik Tuan."

Sampai ada pelayan masuk untuk menaruh sarapan pagi Reza hanya dengan gerakan jari telunjuknya saja meminta meja tersebut dipindahkan.

"Tutup jendelanya."

"Baik Tuan."

Saat ini sinar matahari sudah masuk dan menerangi kamar tapi sayang Rania masih terlelap. Reza tak ingin membuat wanita itu bangun karena gangguan cahaya. Pria itu juga masih diam di tempat tidurnya sampai dia yakin kondisi Rania bisa ditinggalkan dan wanita itu benar-benar sudah pulas.

"Pagi Tuan Clarke."

Senyum ramah di wajah asistennya sudah terlihat oleh Reza yang sebenarnya ingin langsung dijawab olehnya karena dia tahu arti senyum itu.

"Putriku di mana?"

Cuma kalau di hadapan orang banyak, Reza memang bersikap sangat formal sekali pada asistennya itu.

"Di tempat bermain Tuan Clarke."

Reza juga sudah merindukan bocah itu makanya dia cepat-cepat menuju ke arah tangga di saat yang bersamaan David menerima pesan yang membuat dirinya kaget sangat.

"Tuan Clarke."

Harusnya dia membiarkan Reza pergi menemui Marsha dan tak mengganggunya karena Reza pasti akan kesal. Reza tak mau membahas masalah pekerjaan apapun. Tapi saat ini ada sesuatu yang urgent yang David sendiri tak tahu harus bagaimana menghadapinya.

Sugar Baby Yang Tak DiinginkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang