"Luar biasa. Kau memiliki selera yang unik Reza. Kau tahu bagaimana cara membuat pulau ini menjadi kediaman yang menyenangkan!"
Di sisi lain setelah kepergian Michael dan keluarganya, di situ Vladimir terlihat senang berada di pulau tersebut. Dia menikmati suasana terbuka di ruang tamu yang megah itu. Ruang tamu dengan luas seribu meter, luas dan elegan ditambah lagi kaca-kaca yang tinggi di sekelilingnya membuat pandangan seakan-akan tak terbatas memandang hingga ke ujung cakrawala.
Bagaimana dia tidak tersenyum dan senang menikmati keindahan seperti surga tersembunyi?
Tapi sayangnya perasaannya itu berbeda dengan perasaan di dalam hati Reza.
'Nah, aku tahu sekarang kau pasti bingung kan bagaimana dengan istri dan anakmu? Habislah kau!'
Dan ini sudah terbayang oleh David. Dari sikap Reza yang memang masih terlihat tenang tapi sebetulnya David yakin sahabatnya itu pasti sudah memikirkan bagaimana caranya bisa mengusir kakeknya keluar dari mansion miliknya.
"Kau tidak mengajakku berkeliling kah Reza?"
"Kakek baru tiba. Bukannya akan capek nanti?"
"Kau pikir aku sudah terlalu tua kah untuk berkeliling?"
"Jika itu yang Kakek inginkan, ayo!"
'Hahaha, mati kau Reza. Kakekmu tidak akan membuat semuanya mudah untukmu kalau begini ceritanya!'
David sebetulnya bukan orang yang kejam juga sih suka menertawai temannya yang kesulitan. Tapi memang dia bisa melakukan apa kalau itu adalah keinginan dari Kakek Reza untuk tinggal di sana?
Lagian ini juga ada sedikit yang lucu untuknya.
Biasanya tak ada yang berani melawan Reza. Dia adalah the central. Yang paling tinggi. Dan semua harus menurut padanya.
Tapi ini Kakeknya. Orang yang sangat dihormatinya dan orang yang banyak mempengaruhi pola pikirnya. Seseorang yang selama ini juga banyak mengajarnya tentang bisnis karena memang kecakapan Vladimir melihat suatu keadaan itu lebih baik daripada putranya Michael.
Jadi apakah Reza bisa melawan keinginannya?
"Kita mulai dari luar Kakek!"
"Oh begitu maumu? Boleh. Tapi bisa kita lihat di dalam dulu? Mungkin kalau bisa memberikan sesuatu pada Kakekmu ini. Aku juga sudah lapar!"
"Ehm--"
Memang Reza berdehem tapi dia juga mengangguk.
"Sesuai dengan keinginan Kakek."
Yah, memang Reza bisa melawan?
"Ah, dapurnya lengkap sekali Reza. Ini lebih baik daripada di mansionku.”
"Sama Kakek! Sama saja hanya saja di sini lebih modern.”
"Tunggu, di sana apa?"
"Hospital Kakek.”
"Jadi di rumah ini kau juga mempersiapkan semua kebutuhan medis?"
"Terlalu jauh jika aku membutuhkan sesuatu di bidang medis kalau tidak kusiapkan di sini Kakek.”
"Ah. Iya kau benar!"
Kakeknya pun berjalan menuju tempat itu yang membuat hati Reza lumayan deg-degan juga.
"Jadi ini yang kau bangun dengan uangmu selama enam tahun terakhir ini?"
"Hmm, Kakek benar sekali."
"Dan kau kesal karena Febry menghabiskan uangmu padahal kau sedang membangun ini?"
![](https://img.wattpad.com/cover/344256927-288-k201334.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Yang Tak Diinginkan
Romance"Aku mau tubuhmu setiap hari, Rania! Kamu siap?" "Ti-tiap hari Om Reza? Terus sekolahku gimana?" Rania Juwita Raharja yang berusaha mencari sedikit kebahagiaan, berani bermain api dengan mencari sugar daddy di situs dating online hngga akhirnya bert...